بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Senin, 05 Januari 2009

DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT!

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Mungkin kita semua masih ingat, betapa pada saat-saat menjelang akhir masa SMA dahulu. Masih terbayang dalam ingatan kita masing-masing, bahwa sebentar lagi kita harus tinggalkan dunia SMA yang penuh dengan canda dan tawa. Masih terbayang dalam ingatan kita masing-masing, bahwa sebentar lagi masa-masa indah itu akan segera berlalu dan tak mungkin terulang lagi.

Berat rasanya kita meninggalkannya. Namun mau tidak mau waktu perpisahan itu akhirnya datang juga. Selamat tinggal kenangan indah!!! Begitulah…, pada akhirnya kita harus berpisah, meninggalkan semua kenangan indah, juga teman-teman di dalamnya. Untuk kemudian setiap kita akan melanjutkan perjalanan hidup masing-masing.

Saudaraku…,
Terbayangkah oleh kita, bahwa pada saatnya nanti, mau tidak mau waktu perpisahan itu akhirnya akan datang juga? Bukan hanya berpisah dengan teman-teman SMA, namun kita harus berpisah dengan semua kehidupan dunia ini??? Untuk kemudian setiap kita juga akan melanjutkan perjalanan hidup kita masing-masing, sendiri-sendiri, dari alam kubur hingga alam akhirat. Sungguh..., suatu perjalanan yang teramat panjang (dan harus kita lalui sendiri-sendiri...!).

Saudaraku…,
Sesungguhnya, menghadapi sakaratul maut adalah benar-benar mengerikan. Hal ini jika kita merujuk pada Hadits berikut ini: Rasulullah SAW bersabda: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR. Tirmidzi). Sedangkan pada Hadits yang lain, Rasulullah SAW juga telah bersabda: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR. Bukhari).

”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti”. (QS. Ali ’Imran. 193).

"... Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al A’raaf. 126).

”Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta`bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh”. (QS. Yusuf. 101). Amin!

Semoga bermanfaat!

Minggu, 04 Januari 2009

KEMBALI KEPADA ALLAH SEBELUM DIKEMBALIKAN KEPADA-NYA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Segera bertaubatlah, jika selama ini masih bergelimang dalam dosa, mumpung kesempatan untuk bertaubat itu masih ada.

Segera memohon ma’aflah kepada saudara-saudara kita yang lain, apabila kita telah melakukan kesalahan kepada mereka, mumpung hal itu masih bisa kita lakukan.

Dan segeralah kembali kepada Allah jika selama ini kita telah melupakan-Nya, sebelum kita dikembalikan kepada-Nya. Karena sesungguhnya tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah.

“Dia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)”. (QS. Al Mu’min. 13).

”untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)”. (QS. Qaaf. 8).

”Maka segeralah kembali kepada (menta`ati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu”. (QS. Adz Dzaariyaat. 50).

”Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya)”. (QS. Qaaf. 32).

”Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)”. (QS. Al A’raaf. 174).

Semoga bermanfaat!

Sabtu, 03 Januari 2009

MUDAH KAGUM PADA HAL-HAL KECIL

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada saat ini, teknologi berkembang begitu pesat. Kita bisa saksikan bersama betapa teknologi itu berkembang sedemikian rupa. Begitu canggihnya, hingga hal ini benar-benar mampu membuat kita terpesona, kagum dengan kehebatan teknologi mutakhir yang tercipta.

Betapa tidak! Dahulu kemana-mana orang bepergian hanya mengandalkan kakinya atau dengan bantuan hewan sehingga untuk menuju suatu tempat yang jaraknya tidak terlalu jauhpun, bisa memakan waktu perjalanan berhari-hari. Sedangkan saat ini, ke luar negeripun bisa ditempuh dalam waktu beberapa jam saja.

Pada jaman dahulu, kita juga bisa bayangkan betapa sulit + lamanya jika seseorang ingin mengirim berita kepada saudaranya yang tinggal di tempat yang jauh. Sedangkan pada saat ini, dengan teknologi yang ada, mengirim berita kepada saudara kita yang berdomisili di luar negeripun adalah sesuatu yang mudah dan hanya memerlukan waktu sesaat saja.

Kita juga bisa saksikan, betapa perusahaan-perusahaan di Jepang bisa menciptakan robot yang bisa menari mengikuti irama lagu yang mengiringinya. Bahkan ada yang sampai bisa meniup sebuah terompet. Sungguh…, hal itu semua benar-benar membuat kita kagum, betapa hebatnya perkembangan teknologi saat ini. Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Namun, jika kita merenung lebih jauh lagi, sesungguhnya hal itu semua tidaklah seberapa, bahkan tidak dapat dibandingkan dengan teknologi ciptaan Allah. Karena secanggih-canggihnya teknologi ciptaan manusia, ternyata belum mampu menciptakan selembar daun sekalipun. Apalagi menciptakan robot dengan gerakan-gerakan maupun perilaku yang menyamai manusia. Belum lagi jika kita melihat penciptaan langit beserta gugusan bintang-bintang di dalamnya. Betapa jika kita perhatikan secara berulang-ulang, gugusan bintang-bintang tersebut termasuk planet-planet beserta bulan/satelit yang mengikutinya, juga benda-benda langit lainnya, ternyata benar-benar teratur dan seimbang. Dimana masing-masing beredar menurut garis edarnya.

Ya Rabb...!
Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya ilmu-Mu benar-benar meliputi segala sesuatu. Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Memelihara semuanya ini dengan sebaik-baiknya.

Saudaraku…,
Mengapa kita mudah kagum pada hal-hal yang kecil sebagaimana uraian di atas? Mengapa kita tidak pernah memperhatikan dan mengamati sekeliling kita, dimana begitu banyak ciptaan Allah dengan teknologi yang maha dahsyat di dalamnya? Bukankah hal itu semua sungguh-sungguh merupakan tanda-tanda Keesaan dan Kebesaran Allah? Mengapa kita tidak pernah memikirkannya?

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al Baqarah. 164).

”Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Ahqaaf. 33).

Semoga bermanfaat.

Jumat, 02 Januari 2009

ISTIQAMAH (II)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
“Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Ali ‘Imran. 101).

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan** dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”. (QS. An Nisaa’. 146). **) Mengadakan perbaikan berarti berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan.

“Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh* (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya**, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik***.” (QS. Al A’raaf. 145). *) Yang dimaksud dengan “luh” ialah kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa A.S. sesudah munajat digunung Thursina. **) Maksudnya ialah: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunah dan mubah. ***) Maksudnya: Allah akan memperlihatkan kampung orang-orang fasik seperti Fir’aun, ‘Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka.

“Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan”. (QS. Al A’raaf. 170).

Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". (QS. Al A’raaf. 171).

Semoga bermanfaat!

NB.
Yang dimaksud dengan “istiqamah” adalah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal saleh.

{Tulisan ke-2 dari 2 tulisan}

Kamis, 01 Januari 2009

ISTIQAMAH (I)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah** maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. Al Ahqaaf. 13). **) Yang dimaksud dengan “istiqamah” adalah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal saleh.

Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)" (QS. Asy Syuura. 15).

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Huud. 112).

Saudaraku…,
Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (QS. Yunus. 89).

Saudaraku…,
Sesungguhnya dalam Al Qur’an surat Fush Shilat ayat 6, Allah telah berfirman: “Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya)”, (QS. Fush Shilat. 6).

Saudaraku…,
Sesungguhnya Allah telah menjadikan kita berada di atas suatu syariat/peraturan dari urusan (agama) yang lurus, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kita mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al Jaatsiyah. 18).

Semoga bermanfaat!

{Bersambung; tulisan ke-1 dari 2 tulisan}

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞