بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Jumat, 01 Februari 2013

TIDAK LANCAR DALAM MEMBACA AL QUR’AN


Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang teman telah bertanya: “Saya tidak begitu lancar membaca huruf-huruf Al-Qur'an. Namun saya mulai membiasakan diri membaca Al-Qur'an 1 – 5 ayat saat selepas sholat, namun seringkali yang saya baca adalah huruf latinnya dan kemudian saya baca terjemahannya. Bagaimana dengan kondisi ini, Pak Imron? Bolehkah?”.

-----

Alhamdulillah...,
Ikut senang mendengar berita ini. Semoga semangat untuk membaca dan mempelajari Al Qur'an tidak pernah padam hingga akhir hayat kita. Amin!

عَنْ عُثْمَانَ بنِ عَفَّان رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. (رواه مسلم)
Rasulullah SAW. bersabda: "Khairukum man ta'allamal qur'aana wa'allamahu (Sebaik-baik kamu ialah orang yang mau mempelajari Al Qur'an dan mau mengajarkannya)". (HR. Muslim).

Terkait dengan kebiasaan saudaraku yang senantiasa membaca Al Qur'an selepas sholat walau hanya 1 - 5 ayat, tentunya ini adalah kebiasaan yang sangat mulia. Lanjutkan, wahai saudaraku...!!!

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا، لَااَقُوْلُ الم حَرْفٌ، بَلْ اَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ (رواه الترمذى، وقال حديث حسن صحيح)
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Turmudzi, dan ia mengatakan hadits hasan shahih).

Saudaraku...,
Jika kita gemar membaca Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat kepada kita.

إِقْرَاُوْ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِىْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ (رواه مسلم عن ابى امامه)
Rasulullah SAW. bersabda: “Iqraul Qur’aan fainnahu ya’tii yaumal qiyaamati syafii’an liashhabihi (Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat kepada orang-orang yang gemar membacanya ketika di dunia)”. (HR. Muslim, dari Abu Umamah).

Sedangkan apabila yang seringkali dibaca adalah huruf latinnya karena belum begitu lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur'an, untuk sementara ini lanjutkan saja hal itu, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar*). Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.

Perhatikan hadits berikut ini:
Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah mengatakan:
الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ. (رواه البخارى ومسلم)   
“Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798). Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

Sekedar info dariku:
Cukup banyak huruf-huruf hijaiyah yang tidak memiliki padanan yang tepat dengan huruf latin. Sehingga apabila yang dibaca adalah huruf latinnya, bisa dipastikan akan sangat banyak terjadi kesalahan baca. Meskipun demikian (sebagaimana penjelasanku di atas), apabila yang seringkali dibaca adalah huruf latinnya karena belum begitu lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur'an, untuk sementara ini lanjutkan saja hal itu, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Semoga Allah meridhoi niatan baik saudaraku dalam menuntut ilmu. Karena dalam agama kita, menuntut ilmu (dan menyebarkannya) benar-benar mendapat tempat yang tinggi. Perhatikan Hadits berikut ini:

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, katanya: bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ. (رواه مسلم)
Barangsiapa yang melintasi sebuah jalan (pergi) untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkannya jalan menuju syurga”. (HR. Muslim).

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon koreksinya jika ada kekurangan / kesalahan.

Semoga bermanfaat.

NB.
*) Secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap / semampunya. Contohnya: seseorang yang baru saja memeluk Islam (muallaf) dan belum bisa sholat sama sekali, maka dia boleh sholat sebisanya, semampunya. Jika bisanya hanya berdiri saja, maka dia bisa lakukan dengan berdiri saja. Jika bisanya hanya baca basmalah saja, maka dia bisa lakukan dengan membaca basmalah saja. Demikian seterusnya sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara ibadah sholat dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti dia akan bisa melaksanakan ibadah sholat dengan baik dan benar. Demikian juga halnya dalam hal membaca Al Qur’an. (Wallahu a'lam).

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (رواه البخارى) 
“Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari, no. 7288)

44 komentar:

  1. blognya.., lumayan bagus dan bermutu, sayang ukuran font nya terlalu kecil, jadi cukup bikin pusing kala membacanya... ana usul pilih font agak lebih besar....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika ingin tampilan lebih besar, tekan tombol [Ctrl] jangan dilepas kemudian pada saat bersamaan tekan tombol [+] beberapa kali.

      Hapus
  2. kalo seandainya membaca al quran tapi tidak terlalu lancar dan salah mbaca huruf bagaimana hukumnya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau seandainya membaca Al Qur'an tapi tidak terlalu lancar dan salah dalam membaca hurufnya, maka selama masih ada keinginan untuk belajar, tentunya tak ada masalah, saudaraku. Lanjutkan, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Karena secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap / semampunya.

      Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

      فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ.
      “Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari, no. 7288)

      Hapus
    2. Yang tidak boleh adalah: seseorang tidak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun dia tidak mau belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, kemudian membacanya (membaca Al Qur'an) menurut tata caranya sendiri.

      Hapus
    3. Sedangkan apabila seseorang terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun hingga akhir hayatnya dia tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar / tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan tartil*), maka in sya Allah dia akan tetap mendapatkan dua pahala setiap kali membaca Al Qur'an sebagaimana yang telah Rasulullah SAW janjikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di atas.

      Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah mengatakan: “Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798). Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

      NB.
      *) Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya. Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terimakasih wahai saudaraku, atas perhatiannya. Semoga kita semua senantiasa berada dalam bimbingan-Nya, dijauhkan dari tipu daya syaitan serta senantiasa mendapat ridho dari-Nya. Amin, ya rabbal ‘alamin.

      Mohon do’anya, semoga Allah berkenan memberi kekuatan kepada hamba, sehingga hamba tetap mampu untuk terus menebar kebaikan kepada sesama, hingga akhir hayat hamba.

      Hapus
  4. Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatu .

    Saya Pernah mengaji di suatu pesantren . Dan selepas saya pindah rumah saya sudah tidak mengaji lagi Di pesantren itu . Sebenarnya saya waktu itu sudah lancar membacakan Ayat Ayat suci Al-Quran , tetapi mungkin selama 1 Tahun kurang saya tidak mengaji lagi saya sudah mulai lupa dan sekarang bacaan saya Terbata-bata seperti orang baru belajar Al-Quran . Bagaimana Saran Pak Imron Untuk saya ?

    Terima kasih . Wassalamualaikum wr.wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

      Saran saya: jangan pernah lagi berhenti membaca Al Qur'an, wahai saudaraku. Teruslah membaca Al Qur'an sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar (sebagaimana sudah dijelaskan pada uraian di atas).

      Saudaraku,
      Al Qur'an sendiri artinya adalah 'bacaan'. Sehingga sudah seharusnya jika Al Qur'an itu menjadi bacaan utama bagi kita orang-orang yang beriman.

      Hapus
  5. Assalamualaiku

    Mau tanya pak imron. Jika membacanya cuman bisa latinnya saja gimana hukumnya?

    Makasih pak . Assalamualaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

      Jika membacanya hanya bisa huruf latinnya saja, maka selama masih ada keinginan untuk belajar, tentunya tak ada masalah, saudaraku. Lanjutkan, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Karena secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap / semampunya.

      Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

      فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
      “Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari).

      Yang tidak boleh adalah:
      Seseorang tidak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun dia tidak mau belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, kemudian membacanya (membaca Al Qur'an) menurut tata caranya sendiri.

      Sedangkan apabila seseorang terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun hingga akhir hayatnya dia tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar / tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan tartil*), maka in sya Allah dia akan tetap mendapatkan dua pahala setiap kali membaca Al Qur'an sebagaimana yang telah Rasulullah SAW. janjikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di atas.

      Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah mengatakan:

      الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ
      “Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798). Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

      NB.
      *) Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya. Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Hapus
    2. Sangat bermanfaat semoga sehat selalu dan mendapat rahmat dari sang pencptap amin

      Hapus
  6. Assalamualaikum

    Mau tanya pak Imron. Jika cuma bisa baca latinnya saja, hukumnya apa?

    Makasih pak. Assalamualaikum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.

      Jika membacanya hanya bisa huruf latinnya saja, maka selama masih ada keinginan untuk belajar, tentunya tak ada masalah, saudaraku. Lanjutkan, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Karena secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap / semampunya.

      Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

      فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
      “Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari).

      Yang tidak boleh adalah:
      Seseorang tidak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun dia tidak mau belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, kemudian membacanya (membaca Al Qur'an) menurut tata caranya sendiri.

      Sedangkan apabila seseorang terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun hingga akhir hayatnya dia tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar / tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan tartil*), maka in sya Allah dia akan tetap mendapatkan dua pahala setiap kali membaca Al Qur'an sebagaimana yang telah Rasulullah SAW. janjikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di atas.

      Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah mengatakan:

      الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ
      “Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798). Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

      NB.
      *) Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya. Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Hapus
  7. Alhamdulillah setelah sekian lama saya mencari jawaban di blog2 lain. Jawaban di blog ini sangat bijak.. blog lain mengatakan bahwa seolah2 orang yg blm lancar membaca al-quran lalu ketika ia membaca dengan latin itu dikatakan haram (mereka hanya mencantumkan hadist2 yg menyatakan itu haram) seketika pada saat itu saya kecewa seolah2 amalan saya nol jika dilihat dari hadist tersebut. Namun ketika membaca blog pak imron ini sungguh baik, bahwa tidak apa2 selama diiringi dengan usaha terus belajar.. subhanallah hati saya jd semangat lagi. Semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan untuk penulis dan pembaca.

    Assalamualaikum wr wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi gk papa ya pak jika kita belum bisa membaca huruf arab baca dulu huruf latin, maaf ikut nyambung soalnya pertanyaannya sama

      Hapus
    2. Saudaraku,
      Jika yang dibaca hanya bisa huruf latinnya saja (karena belum bisa membaca huruf hijaiyahnya), maka selama masih ada keinginan untuk belajar, tentunya tak ada masalah, saudaraku (artinya hal itu boleh dilakukan).

      Lanjutkan saudaraku, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, in sya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Karena secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap/semampunya.

      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (رواه البخارى)
      “Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari).

      Yang tidak boleh adalah:
      Seseorang tidak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun dia tidak mau belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, kemudian membacanya (membaca Al Qur'an) menurut tata caranya sendiri.

      Sedangkan apabila seseorang terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun hingga akhir hayatnya dia tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar/tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan tartil*), maka in sya Allah dia akan tetap mendapatkan dua pahala setiap kali membaca Al Qur'an sebagaimana yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam janjikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut ini:

      Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan:

      الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ. (رواه البخارى ومسلم)
      “Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).

      Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

      Semoga bermanfaat.

      NB.
      *) Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya. Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Hapus
  8. Assalamualaikum wr wb
    trima kasih atas pencerahannya pa Imron, sya jadi tambah semangat buat terus belajar membaca al quran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam wr. wb.
      ~
      Alhamdulillah!
      Semoga semangat untuk belajar tidak akan pernah surut hingga akhir hayat. Amin, ya rabbal 'alamin!

      Hapus
  9. Apa saya boleh membaca al quran tapi hruf latin yang saya baca, apakah tidak apa apa? Apa allah marah kepada saya karena hambanya tidak bisa membaca bacaan arab (Al Qur'an) :') tolong kasih tau ya pak .. Saya ingin belajar lagi mau memperdalam ilmu agama lagi dengan tulus . assalamuallaikum Wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saudaraku,
      Kalau seandainya membaca Al Qur'an tapi yang dibaca adalah huruf latinnya saja (karena memang belum begitu lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur'an), maka selama masih ada keinginan untuk belajar, tentunya tak ada masalah (artinya tidak ada dosa / Allah tidak akan marah).

      Lanjutkan saudaraku, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Karena secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap/semampunya.

      Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ  رواه البخارى  
      “Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari).

      Yang tidak boleh adalah: ketika seseorang tidak bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun dia tidak mau belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, kemudian membacanya (membaca Al Qur'an) menurut tata caranya sendiri.

      Sedangkan apabila seseorang terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar, namun hingga akhir hayatnya dia tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar/tetap tidak mampu untuk membaca Al Qur'an dengan tartil*), maka in sya Allah dia akan tetap mendapatkan dua pahala setiap kali membaca Al Qur'an sebagaimana yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam janjikan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim berikut ini:

      Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan:

      الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ     رواه البخارى ومسلم   
      “Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim).

      Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

      Semoga bermanfaat.

      NB.
      *) Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya. Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Hapus
  10. Assalamualaikum
    Pak ustad saya mau tanya kalo ada yg baca alquran dengan cepat itu ngakpapa pak ustad,itu panjang pendeknya benar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam wr wb.

      Saudaraku,
      Berbagai kesibukan selama Ramadhan, telah membuatku belum sempat membahas pertanyaan njenengan. Mohon maaf, nggih.

      Dari saudara seiman,
      Imron Kuswandi M.

      Hapus
    2. Barangkali yang saudaraku maksudkan adalah membaca Al Qur’an dengan terburu-buru atau tergesa-gesa. Jika memang demikian, maka ketahuilah bahwa dalam Al Qur’an surat Al Muzammil ayat 4, Allah SWT. telah memerintahkan kepada kita agar membaca Al Qur’an dengan tartil.

      ... وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا ﴿٤﴾
      “... Dan bacalah Al Qur'an itu dengan tartil”. (QS. Al Muzammil. 4).

      Membaca Al Qur'an dengan tartil artinya membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf akan hak-nya (mengucapkan semua huruf dengan jelas dan benar sesuai dengan makhraj dan sifatnya, serta terpelihara ukuran panjang dan pendeknya). Contoh: ketika ada huruf yang berhak dibaca idhar, maka kita berikan haknya, dst.

      Saudaraku,
      Membaca/mengucapkan semua huruf dengan jelas dan benar serta memenuhi cara pembacaan huruf dengan benar, tidak mungkin bisa dilakukan jika membacanya dengan terburu-buru atau tergesa-gesa.

      Lebih dari itu, membaca Al Qur’an dengan terburu-buru juga sangat berpotensi akan terjadinya kesalahan dalam membaca Al Qur’an (kesalahan dalam mengucapkan huruf-hurufnya sesuai dengan makhraj dan sifatnya maupun panjang-pendeknya) sehingga sangat berpotensi terjadinya perubahan arti dari ayat-ayat yang dibaca. Jika ini yang terjadi, tentunya merupakan hal yang dilarang dalam membaca Al Qur’an (haram hukumnya).

      Membaca Al Qur’an dengan cepat

      Saudaraku,
      Membaca Al Qur’an dengan terburu-buru sangat berbeda dengan membaca Al Qur’an dengan cepat. Membaca Al Qur’an dengan cepat dalam istilah ilmu tajwid, dinamakan “al hadr”. Bacaan seperti ini diperbolehkan dengan ketentuan selama orang yang membacanya tetap menjaga agar bacaannya tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam ilmu tajwid. (Wallahu a’lam).

      Terdapat empat macam tempo bacaan yang telah disepakati ahli tajwid, yaitu:
      √ At-tartil, yaitu membaca Al-Qur’an dengan tempo lambat/pelan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid serta memperhatikan ma’nanya. Tempo bacaan inilah yang paling bagus, karena sesuai dengan perintah Allah dalam Surat Al-Muzammil ayat 4 di atas.
      √ At-tahqiq, yaitu membaca Al-Qur’an dengan tempo lebih lambat dari tartil, tempo bacaan ini lazim digunakan dalam mengajarkan bacaan Al Qur’an.
      √ At-tadwir, yaitu membaca Al-Qur’an dengan tempo pertengahan, yaitu tidak terlalu cepat dan tidak juga terlalu lambat. Ukuran bacaan yang digunakan dalam at tadwir adalah ukuran pertengahan, yaitu jika ada pilihan memanjangkan bacaan boleh 2, 4, atau 6 harokat, maka at tadwir memilih yang 4 harokat.
      √ Al-hadr, yaitu membaca Al-Qur’an dengan cepat namun tetap memelihara hukum-hukum tajwid. Cepat disini biasanya menggunakan ukuran terpendek selagi dibolehkan, seperti membaca mad jaiz dengan 2 harokat.

      Hapus
    3. Sebagai informasi tambahan,
      Ketahuilah bahwa amalan yang terkait dengan Al Qur’an itu ada tiga, yaitu: (1) menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan, (2) memahami kandungan dan makna Al Qur’an dan (3) mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

      1. Menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan

      إِنَّهُ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ ﴿٧٧﴾
      Sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, (QS. Al Waaqi’ah. 77).

      2. Memahami kandungan dan makna Al Qur’an

      كِتَــــٰبٌ أَنزَلْنَــــٰهُ إِلَيْكَ مُبَـــٰـرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَـــٰـتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ ﴿٢٩﴾
      Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shaad. 29).

      Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Ini adalah sebuah Kitab) menjadi Khabar dari Mubtada yang tidak disebutkan, yakni, Ini adalah Kitab (yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan) asal lafal Yaddabbaruu adalah Yatadabbaruu, kemudian huruf Ta diidghamkan kepada huruf Dal sehingga jadilah Yaddabbaruu (ayat-ayatnya) maksudnya supaya mereka memperhatikan makna-makna yang terkandung di dalamnya, lalu mereka beriman karenanya (dan supaya mendapat pelajaran) mendapat nasihat (orang-orang yang mempunyai pikiran) yaitu yang berakal”.

      فَتَعَـــٰــلَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا ﴿١١٤﴾
      Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaahaa. 114).

      Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sesungguhnya) daripada apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik (dan janganlah kamu tergesa-gesa terhadap Alquran) sewaktu kamu membacanya (sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu) sebelum malaikat Jibril selesai menyampaikannya (dan katakanlah, "Ya Rabbku! Tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan") tentang Alquran, sehingga setiap kali diturunkan kepadanya Alquran, makin bertambah ilmu pengetahuannya”.

      Hapus
    4. Lanjutan:


      عَنْ عُثْمَانَ بنِ عَفَّان رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. (رواه مسلم)
      Dari sahabat Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kamu ialah orang yang mau mempelajari Al Qur'an dan mau mengajarkannya". (HR. Muslim).

      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      ...، وَمَااجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّانَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْـمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَ هُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، ... (رواه مسلم)
      “... Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya, ...” (HR. Muslim).

      3. Mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٍ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٍ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
      “Tidak boleh iri selain terhadap dua golongan: (1) orang yang dikaruniai harta yang melimpah oleh Allah SWT. dan dia membelanjakannya di jalan yang haq, (2) orang yang dikaruniai hikmah (ilmu Al Qur’an dan As Sunnah), dia menunaikannya (mengamalkannya), serta mengajarkannya.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu).

      Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.

      Semoga bermanfaat.

      Hapus
  11. Keinginan tanpa usaha adalah sia sia.
    Usaha tanpa ada keinginan adalah sia sia.

    Jika hati sudah berkeinginan maka harus disertai Usaha. Allah.SWT tidak pernah menyusahkan Mahkluknya dalam melaksanakan niatnya di jalan Allah. SwT

    BalasHapus

  12. bagus jangan berhanti ini sangat bermanfaat bagi orang banyak semoga semua jd penggemar baca al quran aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, ya rabbal 'alamin!
      ~
      Terimakasih atas motivasi yang telah diberikan. Semoga kita bisa mengisi sisa usia kita yang tinggal sedikit ini dengan berbagai kebaikan sehingga bisa memberi manfaat bagi orang lain. Amin, ya rabbal ‘alamin!

      عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ...، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
      Jabir r.a berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “..., Dan sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain”. (HR. at-Thabrani)

      Hapus
  13. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
    Syukron jazakumullah pak imron atas blognya membuat saya yg tidak lancar membaca al qur'an jd mendapatkan kembali semangat saya untuk mempelajari al qur'an setelah sempat hilang.terima kasih sekali lagi pak imron atas informasinya semoga anda dan keluarga selalu dilimpahkan karunia dan keberkahan dalam menjalani hidup ini Aamin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam wr. wb.
      Terimakasih kembali, wahai saudaraku.
      Amin, ya rabbal 'alamin!

      Hapus
  14. Assalamualaikum pak... Boleh kah membaca al quran tidak begitu lancar dan kita membaca al quran meminta kepada sang istri untuk menuntun membaca kepada sang suami... Bagaimana hukum nya apakah boleh

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum
    Saya paham sekarang bapak, terima kasih banyak ilmunya.

    BalasHapus
  16. Barakallah bapak...setelah saya membaca postingan bapak.semangat saya untuk belajar membaca al quran semakin bertambah.karena sebelumnya saya masih terbata dalam pembacaannya.allah maha penyayang..dan tidak akan memberi kesulitan terhadap hamba yang mau memperbaiki diri dalam belajar agama islam.

    BalasHapus

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞