Saudaraku…,
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kita untuk berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kita ketahui.
”Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al Baqarah. 169).
Saudaraku…,
Betapa banyak orang-orang yang karena bujuk rayu syaitan, maka mereka menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mengatakannya: "Ini dari Allah", dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al Baqarah. 79).
“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan”. (QS. Al An’aam. 21).
“Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?". (QS. Al Baqarah. 80).
Saudaraku…,
Betapa dari waktu ke waktu, silih berganti orang-orang yang mengaku telah mendapat wahyu, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya. Sungguh, betapa dahsyatnya sekiranya kita melihat di waktu orang-orang yang zalim itu berada dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata: "Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya!” Na’udzubillahi mindzalika!
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”. (QS. Al An’aam. 93). Na’udzubillahi mindzalika!
Saudaraku…,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An Nisaa’. 48).
Semoga bermanfaat!
Maaf, kali ini saya hanya melihat tulisanmu tidak sesuai dengan judulnya. Yang pertama maupun yang kedua sama saja.
BalasHapusAssalamu’alaikum wr. wb.
BalasHapusSaudaraku...,
Terima kasih atas kritikan + nasihatnya. Saya terima dengan hati terbuka.
Saudaraku…,
Sesungguhnya pengetahuanku tentang agama Islam sangatlah terbatas. Selama ini aku hanya menyampaikan sebatas apa yang aku ketahui tentang Islam, sedangkan aku sendiri masih sangat jauh dari kesempurnaan. Sesungguhnya, aku benar-benar merasa bahwa masih teramat banyak pengetahuan tentang agama Islam yang belum aku ketahui. Oleh karena itu, mohon maaf jika tulisan-tulisan tersebut dirasakan sangat dangkal serta jauh dari yang diharapkan.
Saudaraku…,
Jika ada orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mengatakannya: "Ini dari Allah", dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Bukankah hal ini benar-benar sudah mendustai Allah??? (Wallahu a'lam!).
Saya mebaca judulnya dengan terheran-heran. Tapi setelah saya baca isinya, mungkin yang kau maksud adalah "Mendustakan Allah"?
BalasHapusKalau Mendusta-KAN Allah = menyalahi kebenaran Allah, itu saya setuju. Tapi kalau mendusta-I itu kan Allah yang dibohongi. Apa bisa?
Seperti memukulkan dan memukuli kan jauh berbeda!
Beda kata beda makna bukan?
Maaf kalau ini hanya soal bahasa.
Assalamu’alaikum wr. wb.
BalasHapusSaudaraku...,
Sekali lagi aku ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas perhatian, kritikan serta nasihatnya. Saya benar-benar menerima dengan hati terbuka.
Saudaraku...,
Sesungguhnya, apapun bentuk kritikan itu serta disampaikan dengan cara apapun, bagiku semuanya itu aku pandang sebagai bentuk perhatian serta nasehat untukku. Semoga Allah membalas kebaikan saudaraku. Amin...!