بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Jumat, 05 Maret 2010

PINTU-PINTU KESUKSESAN****

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Dalam Al Qur’an, Allah SWT. telah berfirman: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’aam: 44).

Saudaraku…,
Berdasarkan ayat tersebut, sebenarnya kita juga bisa berpikir dari arah sebaliknya. Artinya, ayat tersebut sebenarnya juga memperingatkan kita semua agar senantiasa mawas diri (instrospeksi) ketika pintu-pintu kesuksesan terbuka di depan mata kita, apakah kita telah meraihnya dengan jalan yang benar. Terlebih lagi jika hal ini kita kaitkan dengan penjelasan sebuah hadits berikut ini:

Rasulullah SAW. bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ   
“Bila kamu melihat Allah memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.” (HR. Ahmad, dll.)

Saudaraku…,
Ketika pintu-pintu kesuksesan terbuka di depan mata kita dan keberhasilan demi keberhasilan telah kita raih dengan baik sehingga kebahagiaan demi kebahagiaan, kesenangan demi kesenangan, maupun kegembiraan demi kegembiraan dengan mudahnya meliputi kehidupan kita. Maka pada saat-saat seperti ini, (mungkin) cukup banyak diantara kita yang merasa bahwa Allah SWT. begitu berpihak kepada kita.

Bahkan ketika kita telah meraihnya dengan berbagai cara tanpa menghiraukan norma-norma agama sekalipun. Seolah dengan kesuksesan demi kesuksesan yang pada akhirnya tetap kita raih tersebut, telah menjadi pembenaran dari ketakaburan kita. Seolah dengan keberhasilan demi keberhasilan yang akhirnya kita raih dengan baik tersebut, telah membuat kita menjadi tidak menyadari akan ancaman siksa Allah (na’udzubillahi mindzalika!). Hingga pada akhirnya bisa membuat kita menjadi tidak terlalu khawatir dengan semuanya* ini. Bukankah Allah Maha Pengampun lagi Penyayang???

*) Yang dimaksud dengan: tidak terlalu khawatir dengan semuanya* di sini adalah semua perbuatan maksiat yang telah, sedang dan akan kita lakukan dalam upaya untuk meraih keberhasilan demi keberhasilan tersebut. Na’udzubillahi mindzalika!

Saudaraku…,
Jika situasinya sudah seperti ini, maka tanpa kita sadari, kita akan menjadi biasa saja menghalalkan berbagai cara ’tuk menggapai apa yang kita inginkan. Toh pada kenyataanya, keberhasilan demi keberhasilan tetap dapat kita raih dengan baik.

Pada perkembangan lebih lanjut (tanpa kita sadari), pada akhirnya kita menjadi ringan saja mengatakan bahwa Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sementara pada saat yang sama kita terus dan terus bermaksiat kepada-Nya, demi meraih berbagai keberhasilan tersebut. Na’udzubillahi mindzalika!

Padahal, Allah telah berfirman dalam Al Qur’an: ”Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah** dan bertakwa*** kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (QS. An Nuur. 52).

**) Yang dimaksud dengan: takut kepada Allah** ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan yang dimaksud dengan takwa*** ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan takut saja.

Lebih dari itu, kita juga menjadi lupa, bahwa jika situasinya sudah seperti ini, maka sesungguhnya kita benar-benar berada dalam ancaman siksa Allah. Bukankah Allah SWT. telah berfirman dalam surat Al An’aam ayat 44 …??? “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’aam: 44). Na’udzubillahi mindzalika!

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman. 33).

Semoga bermanfaat!

NB.
****) Yang dimaksud dengan “Pintu-pintu Kesuksesan” dalam artikel ini adalah “Pintu-pintu Kesenangan Duniawi”.

Rabu, 03 Maret 2010

CUKUPLAH ALLAH BAGI-KU

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Pada saat ini (mungkin) sebagian besar diantara kita benar-benar bisa merasakan,
Betapa masalah demi masalah datang silih berganti,
Betapa kesulitan demi kesulitan seolah datang tiada henti,
Dan betapa tantangan hidup dari hari ke hari terasa kian mendaki.

Saudaraku…,
Ternyata hal itu semua masih ditambah dengan kondisi negeri kita yang carut-marut,
Dimana kemaksiatan seolah sudah merajalela,
Dimana kejujuran seolah sudah menjadi barang yang langka,
Dimana kecurangan seolah sudah membudaya,
Dimana kemungkaran seolah sudah merata dimana-mana,
Dimana kecintaan pada dunia seolah sudah menjadi tujuan utama,
Dimana ..., Dimana ... dst.

Sehingga dengan mudah kita bisa menyaksikan, betapa begitu banyak ”orang besar” yang dengan santainya berbuat aniaya terhadap ”orang kecil” demi meraih berbagai ambisinya. Dengan serangkaian langkah yang telah mereka tempuh, seolah mereka lupa bahwa di atas kita semua masih ada Allah SWT. yang senantiasa mengawasi setiap gerak langkah kita. Dan dengan serangkaian langkah yang telah mereka tempuh, seolah mereka benar-benar sudah tidak takut lagi kepada Allah SWT. Na’udzubillahi mindzalika!

Padahal, Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mu’minuun ayat 60 serta surat An Nuur ayat 52:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ ﴿٦٠﴾
”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”, (QS. Al Mu’minuun. 60).

وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٥٢﴾
”Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah* dan bertakwa** kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (QS. An Nuur. 52). *) Yang dimaksud dengan: takut kepada Allah* ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan yang dimaksud dengan takwa** ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ya… Tuhan kami,
Berilah kekuatan kepada kami, sehingga kami benar-benar dapat ridha dengan apa yang telah Engkau berikan kepada kami. Cukuplah Engkau bagi kami. Sesungguhnya kami hanya berharap kepada Engkau. Semoga Engkau berikan karunia-Mu kepada kami. Amin, ya rabbal ‘alamin!

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوْاْ مَا آتَاهُمُ اللهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللهُ سَيُؤْتِينَا اللهُ مِن فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللهِ رَاغِبُونَ ﴿٥٩﴾
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”. (QS. At Taubah. 59).

Semoga bermanfaat!

Senin, 01 Maret 2010

CAHAYA KEBENARAN

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kita mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam. Karena sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah SWT. hanyalah agama Islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴿١٠٢﴾
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali ’Imran. 102).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah. 208).

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْياً بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩﴾
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali ‘Imraan. 19).

Saudaraku…,
Jika sudah demikian adanya, maka apakah kita masih berupaya mencari agama yang lain dari agama Allah (Islam), padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi? Sesungguhnya, barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

أَفَغَيْرَ دِينِ اللهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعاً وَكَرْهاً وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ ﴿٨٣﴾
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”. (QS. Ali ‘Imraan. 83).

Dan barangsiapa yang murtad dari agama Islam, lalu mati dalam kekafiran, maka akan sia-sialah seluruh amalannya, baik di dunia maupun di akhirat. Dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka akan kekal di dalamnya.

فَمَن تَوَلَّى بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿٨٢﴾
“Barangsiapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik*.” (QS. Ali ‘Imran. 82). *) Fasik adalah orang yang tidak mengindahkan perintah Allah SWT. (Na’udzubillahi mindzalika!)

Saudaraku…,

قُلْ آمَنَّا بِاللهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ﴿٨٤﴾
“Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri." (QS. Ali ‘Imran. 84).

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٨٥﴾
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (QS. Ali ‘Imran. 85). Na’udzubillahi mindzalika!

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ ﴿٤٣﴾
“Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah*.” (QS. Ar Ruum. 43). *) Yakni sebagian mereka berada dalam surga dan sebagian lagi berada dalam neraka.

-----

Ya Tuhan kami…!
Tunjukilah kami, sehingga kami senantiasa dapat menjaga cahaya kebenaran ini (setelah pengetahuan datang kepada kami) hingga akhir hayat kami.
Amin…, Ya rabbal ‘alamin!

Demikian,
Semoga bermanfaat!


Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞