بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Sabtu, 05 April 2014

SALAH ALAMAT TIDAK AKAN PERNAH SAMPAI TUJUAN



Assalamu’alaikum wr. wb.

Pada suatu saat, Bang Fulan bertemu dengan seorang sahabat yang sudah sangat lama berpisah. Lama tidak bertemu, keduanya saling memberi khabar serta saling bertukar alamat. Karena kebetulan sang sahabat hendak punya hajat, maka tak lupa diapun menyampaikan undangan kepada Bang Fulan untuk menghadirinya. Tak lama setelah itu, keduanyapun segera berpisah kembali untuk melanjutkan perjalanan masing-masing.

Selanjutnya pada hari yang telah ditentukan, Bang Fulanpun segera pergi hendak menghadiri undangan sahabatnya tersebut. Namun sayang, dia telah salah dalam mencatat alamat sang sahabat, sementara nomer HP juga lupa tidak ditanyakan. Alhasil, Bang Fulan hanya berputar-putar di sekitar alamat yang telah dia catat tanpa pernah bisa menemukan rumah sang sahabat. Yah, waktunya banyak yang terbuang percuma begitu saja hingga saat Bang Fulan melihat jam di tangannya, sadarlah dia bahwa waktu menunjukkan acara telah selesai, sementara rumah sang sahabat belum juga ditemukannya. Akhirnya Bang Fulan-pun pulang kembali tanpa pernah sampai tujuan.

-----

Saudaraku…,
Jika kita perhatikan kisah di atas, nampaklah betapa merananya Bang Fulan yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri untuk pergi menghadiri undangan sahabatnya tersebut. Karena dia telah salah dalam mencatat alamat sang sahabat sementara nomer HP juga lupa tidak ditanyakan, alhasil Bang Fulan hanya berputar-putar di sekitar alamat yang telah dia catat tanpa pernah bisa menemukan rumah sang sahabat hingga acara selesai.

Yah karena telah salah dalam mencatat alamat sang sahabat, Bang Fulan tidak pernah sampai tujuan. Akhirnya Bang Fulan-pun pulang kembali tanpa membawa hasil sedikitpun. Coba seandainya Bang Fulan mengetahui alamat sang sahabat dengan benar, apalagi juga dia catat nomer HP-nya, tentunya perjalanan tersebut tidak akan sia-sia karena Bang Fulan akan dengan mudah menemukan rumah sang sahabat dan bisa menghadiri undangannya dengan baik / tepat waktu.

-----

Saudaraku…,
Kisah di atas, seolah telah mengingatkan kita akan perjalanan hidup kita di dunia ini hingga ke alam akhirat nantinya.

Seperti kisah di atas, sesungguhnya kita semua juga hendak pergi menuju suatu tujuan, yaitu pergi menuju masa depan kita yang sesungguhnya di alam akhirat, dimana kita akan tinggal untuk selamanya di sana.

Untuk itu, kita mesti mengetahui “alamat yang hendak kita tuju” dengan benar. Jangan sampai kejadian seperti yang dialami Bang Fulan di atas, terulang kembali di sini. Karena jika sampai hal ini terjadi (jika kita sampai salah alamat), maka dipastikan bahwa waktu kita selama hidup di dunia ini akan banyak yang terbuang percuma. Kita hanya akan berputar-putar mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat tanpa pengetahuan sedikitpun sehingga kita akan semakin jauh dari jalan-Nya yang lurus. Hingga pada saat maut telah mengantarkan kita menuju ke alam baka, maka kita tidak akan pernah mencapai tujuan hidup kita yang sesungguhnya, yaitu untuk mendapatkan kemenangan yang hakiki di alam akhirat nantinya karena telah menggapai ridha-Nya. (Na’udzubillahi mindzalika!).

Saudaraku…,
Dari sini, nampaklah betapa merananya kita yang jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri untuk pergi menghadiri undangan dari Sang Pencipta, seandainya kita sampai salah alamat.

Oleh karena itu, bersyukurlah kita yang telah mendapatkan hidayah dari-Nya karena Dia telah memberikan kita sebuah kitab yang di dalamnya terdapat petunjuk yang benar yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, sehingga dari kitab tersebut kita bisa mendapatkan “alamat yang benar”.

Perhatikan firman Allah SWT. dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 2 – 5 serta dalam surat Ibrahim ayat 52 berikut ini:

ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ﴿٢﴾ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ﴿٣﴾ والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ﴿٤﴾ أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٥﴾
(2) “Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”, (3) “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka”, (4) “dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (5) “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al Baqarah. 2 – 5).

هـذَا بَلاَغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِ وَلِيَعْلَمُواْ أَنَّمَا هُوَ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ ﴿٥٢﴾
“(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran”. (QS. Ibrahim. 52).

Nah, karena dalam kitab tersebut (Al Qur'an) terdapat petunjuk yang benar yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya sehingga dari kitab tersebut kita bisa mendapatkan “alamat yang benar”, maka ikutilah semua petunjuk yang ada didalamnya (tanpa terkecuali) agar waktu kita selama hidup di dunia ini tidak akan ada yang terbuang percuma, agar kita tidak akan pernah berputar-putar mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat tanpa pengetahuan sedikitpun.

Dengan mengikuti semua petunjuk yang ada didalam Al Qur'an (tanpa terkecuali), maka seluruh waktu yang ada selama kita hidup di dunia ini akan mampu kita manfaatnya seoptimal mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat sehingga kita akan tetap berada di jalan-Nya yang lurus. Hingga pada saat maut telah mengantarkan kita menuju ke alam baka, maka kita akan dapat mencapai tujuan hidup kita yang sesungguhnya, yaitu untuk mendapatkan kemenangan yang hakiki di alam akhirat nantinya karena kita telah menggapai ridha-Nya. Amin, ya rabbal ‘alamin!

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾
(27) “Hai jiwa yang tenang”. (28) “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya”. (29) “Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,” (30) “dan masuklah ke dalam surga-Ku”. (QS. Al Fajr. 27 – 30).

Semoga bermanfaat.

NB.
Bang Fulan pada kisah di atas hanyalah nama fiktif belaka. Mohon ma’af jika secara kebetulan ada kemiripan nama dengan kisah di atas!


Kamis, 03 April 2014

TIDAK ADA KATA GELISAH BAGI ORANG MU’MIN



Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada sedikitpun kata gelisah bagi orang mu’min. Seperti anak kecil yang sedang bersama orang tuanya, maka si anak sama sekali tidak akan merasa gelisah karena merasa ada yang senantiasa melindunginya.

Yah, orang yang beriman itu sama sekali tidak akan pernah merasa gelisah karena setiap saat bersama Allah yang senantiasa akan melindunginya, sedangkan Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَـذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَاللّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٦٨﴾
“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman”. (QS. Ali ‘Imraan. 68).

اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (QS. Al Ikhlash. 2).

... فَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَوْلاَكُمْ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ ﴿٤٠﴾
“..., maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”. (QS. Al Anfaal. 40).

Allahu Akbar!
Hanya Allah Yang Maha Besar! Selain Allah itu terlihat kecil (apapun / siapapun itu), yang tidak menguasai kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan.  

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٤﴾
“Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Asy Syuura. 4).

... وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ ﴿٦٢﴾
“..., dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Hajj. 62).

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاء لاَ يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُواْ لِلّهِ شُرَكَاءَ خَلَقُواْ كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ ﴿١٦﴾
“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS. Ar Ra’d. 16).

Saudaraku…,
Hal sangat berbeda terjadi pada orang yang tidak beriman. Bagi orang yang tidak beriman, hidupnya akan senantiasa diliputi kegelisahan. Seperti anak kecil yang terpisah dari orang tuanya, maka si anak akan merasa gelisah karena merasa tidak ada yang melindunginya.

Yah, orang-orang yang tidak beriman itu hidupnya akan senantiasa diliputi kegelisahan karena mereka telah mengambil pelindung-pelindung selain Allah sehingga Allah-pun tidak lagi menjadi pelindung dan penolong mereka. Al Qur’an menggambarkan perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah itu seperti laba-laba yang membuat rumah, maka amat lemahlah pelindung-pelindung mereka itu.

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٤١﴾
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui”. (QS. Al ‘Ankabuut. 41).

Saudaraku…,
Mereka orang-orang yang tidak beriman itu telah menganggap baik pekerjaan mereka, padahal itu hanyalah angan-angan kosong mereka.

... كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ... ﴿١٠٨﴾
“... Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka ...” (QS. Al An’aam: 108).

Yah, mereka orang-orang yang tidak beriman itu telah menganggap baik pekerjaan mereka, padahal itu hanyalah angan-angan kosong mereka. Mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.

Padahal sekali-kali tidaklah demikian. Karena kelak sembahan-sembahan mereka itu akan mengingkari penyembahan terhadapnya, dan bahkan sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka. Jika sudah demikian, maka mereka orang-orang yang tidak beriman itu akan menemui kebinasaan. Karena sesungguhnya orang-orang yang yang tidak beriman itu pelindung-pelindungnya adalah syaitan, yang telah mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Na’udzubillahi mindzalika!

وَاتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِّيَكُونُوا لَهُمْ عِزّاً ﴿٨١﴾ كَلَّا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدّاً ﴿٨٢﴾
(81) “Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. (82) “Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka”. (QS. Maryam. 81 – 82).

قَالُوا سُبْحَانَكَ مَا كَانَ يَنبَغِي لَنَا أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَاء وَلَكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَآبَاءهُمْ حَتَّى نَسُوا الذِّكْرَ وَكَانُوا قَوْماً بُوراً ﴿١٨﴾
“Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka keni`matan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa." (QS. Al Furqaan. 18).

اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢٥٧﴾
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah. 257).

Demikian,
Semoga bermanfaat.



Selasa, 01 April 2014

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Jika kita renungi lebih jauh lagi, ternyata nikmat yang diberikan Allah kepada kita adalah tidak terhingga, baik nilainya maupun jumlahnya. Jantung kita misalnya (juga paru-paru kita, hati kita, organ pencernaan kita, apalagi otak kita), tentunya kita tidak akan bersedia jika ditukar dengan sejumlah uang, berapapun banyaknya, karena masing-masing adalah tak ternilai harganya. Demikian juga halnya dengan nikmat-nikmat yang lain (udara yang kita hirup saat kita bernafas, bumi tempat kita berpijak, air yang kita minum, dll), ternyata semuanya tidak ternilai.

Sementara jika kita mencoba untuk menghitung jumlahnya, pasti kita juga tidak akan mampu, karena jumlah nikmat yang diberikan Allah kepada kita adalah tak terhingga.

... وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا ... ﴿٣٤﴾
“…Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya…” (QS. Ibrahim. 34).

Jika sudah demikian, tentunya tidak ada sedikitpun alasan bagi kita untuk tidak mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.

Saudaraku…,
Terkait rasa syukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita tersebut, terdapat tiga hal yang tidak boleh kita tinggalkan, yaitu: (1) senantiasa memuji Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, (2) mengakui bahwa semua nikmat itu datangnya dari Allah, dan (3) mempergunakannya untuk taat kepada Allah semata.

1. Senantiasa memuji Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.

Saudaraku…,
Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Az Zumar ayat 73 – 74 berikut ini:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَراً حَتَّى إِذَا جَاؤُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ ﴿٧٣﴾
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Az Zumar. 73).

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاء فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ ﴿٧٤﴾
“Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”. (QS. Az Zumar. 74).

Dari surat Az Zumar ayat 73 tersebut diperoleh penjelasan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah akan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan. Terhadap nikmat tersebut, mereka (ayat 74) mengucapkan: اَلْحَمْدُ ِللهِ “Segala puji bagi Allah” yang telah memenuhi janji-Nya sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 25:

وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ...﴿٢٥﴾
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya ...” (QS. Al Baqarah. 25)

Saudaraku…,
Dari uraian di atas, nampaklah bahwa terhadap segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah, kita harus senantiasa memuji-Nya dengan mengucapkan: اَلْحَمْدُ ِللهِ “Segala puji bagi Allah”atau اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”.

2. Mengakui bahwa semua nikmat itu datangnya dari Allah.

Saudaraku…,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Asy Syuura ayat 4 serta surat Maryam ayat 64:

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٤﴾
“Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Asy Syuura. 4).

وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَلِكَ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيّاً ﴿٦٤﴾
“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. (QS. Maryam. 64).

Dari kedua ayat tersebut diperoleh penjelasan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi ini serta segala apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, semuanya adalah milik Allah SWT, tak terkecuali segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Oleh karena itu, janganlah mengingkari kenyataan ini.

Saudaraku…,
Dengan mengakui bahwa semua nikmat itu datangnya dari Allah, maka terhadap (nikmat) apapun yang saat ini telah kita miliki, tentunya tidak ada sedikitpun alasan / kesempatan bagi kita untuk menyombongkan diri. Karena sesungguhnya semuanya itu adalah milik-Nya semata. Sedangkan kita hanyalah insan yang lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan-Nya, tanpa nikmat yang datang dari-Nya.

... وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً ﴿٢٨﴾
“..., dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (QS. An Nisaa’. 28).

3. Mempergunakannya untuk taat kepada Allah.

Saudaraku…,
Sebagai perwujudan rasa syukur kita kepada Allah, hendaknya terhadap semua nikmat tersebut kita pergunakan semata-mata hanya untuk taat kepada-Nya saja. Demikianlah perintah Allah kepada kita, sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 254:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيهِ وَلاَ خُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٢٥٤﴾
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at*. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Baqarah. 254).

Sedangkan dalam surat Al An’aam ayat 162 – 163, diperoleh penjelasan sebagai berikut:

قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ ﴿١٦٣﴾
(162) Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”, (163) “tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al An’aam. 162 – 163).

Demikian,
Semoga bermanfaat.

NB.
*) Yang dimaksud dengan syafa`at ialah: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa’at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain.


Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞