بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Selasa, 05 Februari 2013

MENEGAKKAN HUKUM / KEJUJURAN


Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Ketika kemaksiatan sudah merajalela...
Ketika kejujuran sudah menjadi barang yang langka...
Ketika kecurangan sudah membudaya...
Ketika kecintaan pada dunia sudah menjadi tujuan utama...
Dan ketika kemungkaran sudah ada dimana-mana...

Maka menegakkan hukum / menegakkan kejujuran, akan banyak yang menentang / akan banyak rintangan. "TETAPI KAMU AKAN SELAMAT...!!!".

Saudaraku…,
Sesungguhnya Allah telah menjadikan kita berada di atas suatu syariat/peraturan dari urusan (agama) yang lurus, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kita mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِّنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاء الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٨﴾
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al Jaatsiyah. 18).

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْاْ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿١١٢﴾
”Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Huud. 112).

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٣﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah* maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. Al Ahqaaf. 13). *) Yang dimaksud dengan “istiqamah” adalah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal saleh.

... وَمَن يَعْتَصِم بِاللّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿١٠١﴾
“... Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Ali ‘Imran. 101).

Semoga bermanfaat.

Minggu, 03 Februari 2013

MENGAPA UMAT ISLAM MELAKSANAKAN IBADAH HAJI?


Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang teman dari Kendari telah mengirim pesan sebagai berikut:

Saudaraku Imron, ini saya copy satu statement dari seorang teman (mohon tanggapannya): "Sibuk ini orang-orang bercerita dengan semangat seputar berhaji, tetapi tidak bisa jawab waktu saya tanya: "Maaf, saya masih kurang mengerti. Bukankah nabinya (umat) Islam adalah Nabi Muhammad SAW. & bukankah Ka'bah itu buatan Nabi Ibrahim? Kenapa juga orang-orang Islam ke sana? Dan masya Allah lebih banyak dijawab dengan hal yang sama gilanya dengan pertanyaannya”.

-----

Saudaraku...,
Kita umat Islam pergi ke sana (ke tanah suci) karena adanya perintah Allah SWT. untuk melaksanakan ibadah haji, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Ali ‘Imran ayat 96 – 97 (yang artinya adalah):

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكاً وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ ﴿٩٦﴾
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”. (QS. Ali ‘Imran. 96).

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِناً وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٩٧﴾
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim*; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali ‘Imran. 97). *) Maqam Ibrahim adalah tempat Nabi Ibrahim berdiri membangun Ka’bah.

Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. bersabda:
الْحَجُّ مَرَّةً فَمَنْ زَادَ فَتَطَوُّعٌ   
“Kewajiban haji itu hanya sekali, barangsiapa menunaikannya lebih dari sekali maka dia telah melakukan sunnah.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW. bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ
“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah.” (Muttafaqun ‘alaih)

Adapun tentang tata caranya, tentu saja berdasarkan tuntunan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena sebelum Beliau menjadi Nabi, ritual ibadah haji pada jaman jahiliyah telah bercampur dengan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan jahiliyah. Kemudian Rasulullah Muhammad SAW telah memperbaharui perintah ibadah haji dengan menunjukkan cara manasik yang benar dan membersihkannya dari kemusyrikan setelah ditinggal Nabi Ibrahim AS. (Wallahu a'lam).

Saudaraku...,
Satu hal yang harus kita tanamkan dalam hati kita, bahwa sebagai seorang muslim / muslimah yang baik, maka apapun yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya (baik perintahnya maupun larangannya), semuanya harus kita terima dan kita laksanakan dengan penuh keikhlasan.

Saudaraku...,
Ambillah seluruh hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah tanpa terkecuali, baik yang kita senangi maupun yang tidak kita senangi. Ikutilah syariat itu semuanya (tanpa terkecuali) dan janganlah kita mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

Kita tidak boleh mengambil sebagian saja hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah, yaitu hukum-hukum yang kita senangi saja. Sementara hukum-hukum yang lain yang tidak kita senangi kita buang begitu saja. Karena Allah telah berfirman dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 208, yang artinya adalah sebagai berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah. 208).

Saudaraku...,
”Memahami Islam secara sepotong-sepotong (secara parsial), bisa menimbulkan kesalahpahaman tentang Islam”. Oleh karena itu, berhati-hatilah wahai saudaraku!

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon koreksinya jika ada kekurangan / kesalahan.

Semoga bermanfaat.

Jumat, 01 Februari 2013

TIDAK LANCAR DALAM MEMBACA AL QUR’AN


Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang teman telah bertanya: “Saya tidak begitu lancar membaca huruf-huruf Al-Qur'an. Namun saya mulai membiasakan diri membaca Al-Qur'an 1 – 5 ayat saat selepas sholat, namun seringkali yang saya baca adalah huruf latinnya dan kemudian saya baca terjemahannya. Bagaimana dengan kondisi ini, Pak Imron? Bolehkah?”.

-----

Alhamdulillah...,
Ikut senang mendengar berita ini. Semoga semangat untuk membaca dan mempelajari Al Qur'an tidak pernah padam hingga akhir hayat kita. Amin!

عَنْ عُثْمَانَ بنِ عَفَّان رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. (رواه مسلم)
Rasulullah SAW. bersabda: "Khairukum man ta'allamal qur'aana wa'allamahu (Sebaik-baik kamu ialah orang yang mau mempelajari Al Qur'an dan mau mengajarkannya)". (HR. Muslim).

Terkait dengan kebiasaan saudaraku yang senantiasa membaca Al Qur'an selepas sholat walau hanya 1 - 5 ayat, tentunya ini adalah kebiasaan yang sangat mulia. Lanjutkan, wahai saudaraku...!!!

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا، لَااَقُوْلُ الم حَرْفٌ، بَلْ اَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ (رواه الترمذى، وقال حديث حسن صحيح)
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (Al Qur’an) maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Turmudzi, dan ia mengatakan hadits hasan shahih).

Saudaraku...,
Jika kita gemar membaca Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat kepada kita.

إِقْرَاُوْ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِىْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ (رواه مسلم عن ابى امامه)
Rasulullah SAW. bersabda: “Iqraul Qur’aan fainnahu ya’tii yaumal qiyaamati syafii’an liashhabihi (Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat kepada orang-orang yang gemar membacanya ketika di dunia)”. (HR. Muslim, dari Abu Umamah).

Sedangkan apabila yang seringkali dibaca adalah huruf latinnya karena belum begitu lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur'an, untuk sementara ini lanjutkan saja hal itu, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar*). Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti saudaraku akan bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar.

Perhatikan hadits berikut ini:
Ummul Mukminin ‘Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah mengatakan:
الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ. (رواه البخارى ومسلم)   
“Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798). Para ulama mengatakan: satu pahala untuk bacaannya, dan satu pahala lagi untuk kesusahannya dalam membaca.

Sekedar info dariku:
Cukup banyak huruf-huruf hijaiyah yang tidak memiliki padanan yang tepat dengan huruf latin. Sehingga apabila yang dibaca adalah huruf latinnya, bisa dipastikan akan sangat banyak terjadi kesalahan baca. Meskipun demikian (sebagaimana penjelasanku di atas), apabila yang seringkali dibaca adalah huruf latinnya karena belum begitu lancar dalam membaca huruf-huruf Al-Qur'an, untuk sementara ini lanjutkan saja hal itu, sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara membaca Al Qur'an dengan baik dan benar. Semoga Allah meridhoi niatan baik saudaraku dalam menuntut ilmu. Karena dalam agama kita, menuntut ilmu (dan menyebarkannya) benar-benar mendapat tempat yang tinggi. Perhatikan Hadits berikut ini:

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, katanya: bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ. (رواه مسلم)
Barangsiapa yang melintasi sebuah jalan (pergi) untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkannya jalan menuju syurga”. (HR. Muslim).

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon koreksinya jika ada kekurangan / kesalahan.

Semoga bermanfaat.

NB.
*) Secara umum, perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap / semampunya. Contohnya: seseorang yang baru saja memeluk Islam (muallaf) dan belum bisa sholat sama sekali, maka dia boleh sholat sebisanya, semampunya. Jika bisanya hanya berdiri saja, maka dia bisa lakukan dengan berdiri saja. Jika bisanya hanya baca basmalah saja, maka dia bisa lakukan dengan membaca basmalah saja. Demikian seterusnya sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara ibadah sholat dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti dia akan bisa melaksanakan ibadah sholat dengan baik dan benar. Demikian juga halnya dalam hal membaca Al Qur’an. (Wallahu a'lam).

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (رواه البخارى) 
“Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari, no. 7288)

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞