بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Sabtu, 06 Oktober 2012

PERIHAL NAMA-NAMA SURAT DALAM AL QUR’AN SERTA SUSUNAN AYAT-AYATNYA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang teman muallaf telah menyampaikan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

Pak Imron, ana mau nanya perihal Al Qur'an:
1. Wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW. adalah surat Al ‘Alaq, tapi mengapa pada penyusunannya menjadi surah Al Faatihah yang pertama di Al Qur'an?
2. Bagaimana kisah surah Al Faatihah bisa menjadi Ummul Kitab?
3. Mengapa surah Al Faatihah bisa menjadi bacaan wajib shalat? Bagaimana kisahnya?
4. Bagaimana kisah penamaan surat-surat pada Al Qur'an, seperti Al Baqarah, An Nahl, Al Kahfi, dll? Dan mengapa demikian?


-----

1. Wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al ‘Alaq, tapi mengapa pada penyusunannya menjadi surah Al Faatihah yang pertama di Al Qur'an?

Saudaraku...,
Memang wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW. adalah surah Al ‘Alaq. Namun yang turun hanyalah ayat 1 – 5 dari total 19 ayat dalam surat Al ‘Alaq. Sedangkan Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat, adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Qur’an.

Namun terlepas dari hal itu, ketahuilah bahwa jumlah surat yang terdapat dalam Al Qur’an adalah 114 surat, yang nama-namanya dan batas-batas tiap surat serta susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan langsung oleh Rasulullah sendiri. Sebagian dari surat-surat dalam Al Qur’an mempunyai satu nama dan sebagian yang lain mempunyai lebih dari satu nama*.

2. Bagaimana kisah surah Al Faatihah bisa menjadi Ummul Kitab?

Saudaraku...,
Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Qur’an dan termasuk golongan Surat Makiyyah. Surat ini disebut Surat Al Faatihah (Pembukaan) karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Qur’an.

Surat ini dinamakan juga dengan Ummul Qur’an (induk Al Qur’an) atau Ummul Kitab (induk Al Kitab) karena dia merupakan induk bagi semua isi Al Qur'an serta menjadi inti sari dari kandungan Al Qur'an.

3. Mengapa surah Al Faatihah bisa menjadi bacaan wajib shalat? Bagaimana kisahnya?

Saudaraku...,
Sebagaimana penjelasan pada pertanyaan no. 2, bahwa surat ini dinamakan juga dengan Ummul Qur’an (induk Al Qur’an) atau Ummul Kitab (induk Al Kitab) karena dia merupakan induk bagi semua isi Al Qur'an serta menjadi inti sari dari kandungan Al Qur'an dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sholat. Dinamakan pula As Sab’ul Matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena jumlah ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.

Dari Ubadah bin Ash-Shamit r.a., dia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
لاَ صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ الْقُرْآنِ  
“Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah).” (Muttafaqun alaih(

Saudaraku...,
Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Qur'an, yaitu: keimanan, hukum-hukum dan kisah-kisah.

a. Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas sesuatu ni’mat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala ni’mat yang terdapat di alam ini.

Diantara ni’mat itu ialah: ni’mat menciptakan, ni’mat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata “Rabb” dalam kalimat “Rabbul ‘aalamiin” tidak hanya berarti Tuhan dan Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala ni’mat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhanlah yang berkuasa di alam ini.

Pendidikan, penjagaan dan penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah serta berguna bagi masyarakat.

Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka di dalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan syarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin (Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan)”.

Yang dimaksud dengan “Yang menguasai hari pembalasan” ialah bahwa pada hari itu Allah-lah Yang Berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap ni’mat dan takut kepada siksa-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. ’Ibaadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah. Na’budu diambil dari kata ’ibaadat: kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

b. Hukum-hukum
Membahas tentang jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud hidayah di sini adalah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai keyakinan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.

c. Kisah-kisah
Membahas tentang kisah-kisah para nabi dan kisah-kisah orang-orang terdahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Qur’an memuat kisah-kisah para nabi dan kisah-kisah orang-orang terdahulu yang menentang Allah. Yang dimaksud dengan orang-orang yang diberi ni’mat dalam surat ini ialah para nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), para syuhadaa (orang-orang yang mati syahid), para shaalihiin (orang-orang yang saleh). Sedangkan yang dimaksud dengan ”orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat” ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Perincian dari uraian di atas, terdapat dalam ayat-ayat Al Qur’an pada surat-surat yang lain.

4. Bagaimana kisah penamaan surat-surat pada Al Qur'an, seperti Al Baqarah, An Nahl, Al Kahfi, dll? Dan mengapa demikian?

Saudaraku...,
Sebagaimana penjelasan pada pertanyaan no. 1, bahwa jumlah surat yang terdapat dalam Al Qur’an adalah 114 surat, yang nama-namanya dan batas-batas tiap surat serta susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan langsung oleh Rasulullah sendiri. Sebagian dari surat-surat dalam Al Qur’an mempunyai satu nama dan sebagian yang lain mempunyai lebih dari satu nama*.

Mengapa demikian? Karena Al Qur’an adalah sebuah kitab suci yang didalamnya terdapat kalam Allah SWT., yang merupakan mu’jizat, yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW. dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Oleh karenanya, nama-nama surat-surat di dalamnya dan batas-batas tiap surat serta susunan ayat-ayatnya adalah menurut ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan langsung oleh Rasulullah sendiri berdasarkan petunjuk Allah SWT. (wallahu a'lam).

Saudaraku...,
Sebagai kitab suci, tentu saja Al Qur’an tidak boleh sedikitpun ada campur tangan manusia. Semuanya (baik jumlah suratnya, nama-nama surat-surat di dalamnya dan batas-batas tiap surat serta susunan ayat-ayatnya) haruslah berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan langsung oleh Rasulullah sendiri. Hal ini berbeda dengan keberadaan ketiga kitab suci sebelum Al-Quran (Kitab Zabur, Kitab Taurat, serta Kitab Injil) yang pada saat ini telah diubah karena adanya campur tangan manusia, sehingga keberadaan ketiga kitab suci tersebut pada saat ini sudah tidak lagi terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia**.

Saudaraku...,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah-lah yang telah menurunkan Al Qur'an dan Allah pula yang memeliharanya. “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya***.” (QS. Al Hijr. 9).

Demikian,
Semoga bermanfaat.

NB.
*) Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca penjelasan dalam muqaddimah tiap-tiap surat pada Al Qur’an dan Terjemahannya versi Departemen Agama RI.

**) Penjelasan lebih lengkap, silahkan klik di sini:
http://imronkuswandi.blogspot.com/2010_11_01_archive.html

***) Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Qur'an untuk selama-lamanya.

3 komentar:

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞