بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Minggu, 05 Februari 2012

BETAPA SERINGNYA KAMI MELUPAKAN KITAB SUCI-MU

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ya Tuhan kami…!
Betapa seringnya kami melupakan kitab suci-Mu,
Sehingga pantaslah jika dalam dada kami senantiasa dipenuhi kesempitan.

Ya Tuhan kami…!
Betapa seringnya kami berpaling dari kitab suci-Mu,
Sehingga pantaslah jika hidup kami senantiasa dipenuhi oleh ambisi jahiliyah.

Ya Tuhan kami…!
Betapa seringnya kami meninggalkan kitab suci-Mu,
Sehingga pantaslah jika hidup kami senantiasa tidak tenang.

Padahal telah Engkau beritakan kepada kami, bahwa sesungguhnya Al Qur’an itu adalah sebuah kitab yang diturunkan kepada kami, agar tidak ada lagi kesempitan di dalam dada kami karenanya.

Padahal Engkau juga telah beritakan kepada kami, bahwa diturunkannya Al Qur’an itu, supaya menjadi pelajaran bagi kami, orang-orang yang beriman kepada-Mu.

كِتَابٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿٢﴾
“Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al A’raaf. 2).

Ya Tuhan kami…!
Ampunilah kami, atas segala kekhilafan ini.

Ya Tuhan kami…!
Bimbinglah kami…,
Agar kami senantiasa berada dalam jalan-Mu yang lurus.

Ya Tuhan kami…!
Jagalah kami…,
Agar kami senantiasa berada dalam naungan ridlo-Mu.

Sehingga hidup kami tidak dipenuhi oleh ambisi jahiliyah.
Sehingga tidak ada lagi kesempitan di dalam dada kami
Sehingga hal ini semua senantiasa dapat membuat hidup kami menjadi tenang.

... رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٢٣﴾
"... Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Al A’raaf. 23).

Amin...,
Ya rabbal ‘alamin!

Jumat, 03 Februari 2012

KELUARGA MUDA ITU IBARAT SEBATANG POHON MUDA YANG BARU DITANAM

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Sebatang pohon muda yang baru ditanam itu secara umum kondisinya masih teramat lemah dan mudah mati, hanya dengan sedikit gangguan dari lingkungan yang melingkupinya.

Terhadap kebutuhannya akan air serta zat-zat hara tanah*, misalnya. Pada pohon muda yang baru ditanam, lupa tidak disiram beberapa hari saja, sudah bisa menyebabkannya layu. Dan jika terlambat, maka pohon muda yang baru ditanam tersebut dengan mudah bisa segera mati.

Demikian juga dengan adanya gangguan angin (serta gangguan lainnya). Terkena angin kecil saja, sudah bisa mengakibatkan pohon muda yang baru ditanam tersebut roboh. Dan jika tidak segera dibenahi, pohon muda yang baru ditanam tersebut (pada umumnya) dengan mudah bisa mati. Sekalipun supply air serta zat-zat hara tanah* lainnya tercukupi.

Oleh karena itu, supaya bisa tumbuh dengan baik, maka pohon muda yang baru ditanam tersebut harus dijauhkan dari gangguan angin (serta gangguan lainnya) yang mengancam. Di sisi lain, kebutuhannya terhadap air serta zat-zat hara tanah* juga harus terpenuhi dengan baik.

Saudaraku…,
Kondisi sebaliknya terjadi pada pohon yang sudah lama ditanam dan tumbuh menjadi pohon besar yang sudah menancapkan akar-akarnya dengan kuat dan dalam di tanah. Pohon yang sudah lama ditanam dan tumbuh menjadi pohon besar, pada umumnya akan tumbuh menjadi sebatang pohon yang kokoh dan tidak mudah mati, akibat adanya gangguan dari lingkungan yang melingkupinya.

Jangankan hanya terkena hembusan angin kecil / angin sepoi-sepoi, terkena badai-pun, kemungkinan masih bisa bertahan hidup. Bahkan meskipun sudah roboh dan tidak segera dibenahi, pohon tersebut masih bisa bertahan hidup.

Demikian juga dengan kebutuhannya terhadap air serta zat-zat hara tanah* lainnya. Kalau hanya lupa tidak disiram beberapa hari saja, hal itu tidak akan berdampak sama sekali terhadap kelangsungan hidupnya. Bahkan tanpa disirami air sama sekali-pun, hal itu tak masalah (pada umumnya tidak akan menyebabkan layu dan mati). Karena dari akar-akarnya yang sudah banyak dan menancap dengan kuat dan dalam di tanah, kebutuhan akan air serta zat-zat hara tanah* lainnya sudah tercukupi tanpa adanya bantuan pihak lain.

Meskipun demikian, tidak semua pohon menunjukkan gejala seperti uraian di atas. Sebagian diantaranya, ada juga yang tetap bisa bertahan ditengah badai yang melandanya, meskipun masih baru tumbuh / baru ditanam.

Saudaraku…,
Terkait dengan hubungan antara keluarga muda yang baru terbina dengan orang tua atau mertua, maka keluarga muda yang baru terbina tersebut ibarat sebuah pohon muda yang baru ditanam. Sedangkan orang tua atau mertua, ibarat lingkungan yang melingkupinya, yang bisa memberikan siraman air maupun gangguan angin bahkan badai kepadanya.

Bagi keluarga muda yang baru terbina, pada umumnya kondisinya masih teramat lemah dan mudah goyah, hanya dengan sedikit gangguan dari lingkungan yang melingkupinya. Sehingga apabila keluarga muda yang baru terbina tersebut tinggal serumah dengan orang tua atau mertuanya, maka keluarga muda tersebut akan berada dekat sekali dengan lingkungan yang berpotensi untuk memberikan bantuan maupun gangguan kepadanya. Terlebih lagi jika orang tua atau mertuanya masih cukup muda dan segar bugar alias sehat wal afiat.

Sayangnya…, bantuan yang diberikan (meski dalam jumlah besar) biasanya dirasakan kurang “membekas” dibandingkan dengan gangguan yang mengancam. Seperti segelas air susu putih yang dengan mudah bisa menjadi keruh, hanya karena beberapa tetes tinta hitam. Terlebih lagi jika orang tua atau mertuanya masih cukup muda dan segar bugar alias sehat wal afiat. Maka potensi untuk memberikan gangguan akan lebih besar, sehingga gangguan yang mengancam akan dirasakan sangat “membekas”. Dan hal ini bisa berdampak serius terhadap kelangsungan rumah tangga yang baru terbina.

Oleh karena itu, supaya keluarga muda yang baru terbina tersebut bisa tumbuh dengan baik (seperti halnya pohon muda yang baru ditanam), maka sebaiknya juga dijauhkan dari gangguan angin (serta gangguan lainnya) yang mengancam. Artinya sangat disarankan untuk tinggal terpisah dari orang tua atau mertuanya. Tidak harus punya rumah sendiri. Mengontrak / menyewa rumah semampunya, itu sudah cukup. Terkecuali jika kondisi orang tua atau mertua sudah sepuh / sudah tua, maka tidak mengapa (bahkan ada baiknya) tinggal serumah. Ibarat angin, maka orang tua atau mertua yang sudah sepuh / sudah tua tersebut, hanya akan memberikan angin sepoi-sepoi saja, yang tidak akan berdampak serius bagi kelangsungan rumah tangga yang baru terbina.

Baru setelah keluarga muda tersebut tumbuh dan berkembang sebagaimana halnya pohon besar yang sudah menancapkan akar-akarnya dengan kuat dan dalam di tanah (sehingga menjadi sebatang pohon yang kokoh dan tidak mudah mati akibat adanya gangguan dari lingkungan yang melingkupinya), maka tidak masalah jika harus tinggal serumah dengan orang tua atau mertua. Meskipun mereka berpotensi untuk memberikan gangguan kepadanya, namun karena sudah tumbuh dan berkembang sebagaimana halnya pohon besar yang sudah menancapkan akar-akarnya dengan kuat dan dalam di tanah, maka gangguan yang ada sudah tidak berdampak serius terhadap kelangsungan rumah tangga tersebut. (Wallahu ta’ala a’lam).

Demikian, semoga bermanfaat!

NB.
*) Zat hara tanah ialah zat yang berguna untuk tumbuhan.

Rabu, 01 Februari 2012

ALLAH TELAH MENCIPTAKAN SELURUH ALAM SEMESTA INI DALAM KEADAAN YANG TERATUR DAN SEIMBANG

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Tidakkah kita perhatikan betapa indah dan menakjubkannya langit dengan gugusan bintang-bintang di dalamnya? Betapa jika kita perhatikan secara berulang-ulang, gugusan bintang-bintang tersebut termasuk planet-planet beserta bulan/satelit yang mengikutinya, juga benda-benda langit lainnya, ternyata benar-benar teratur dan seimbang? Dimana masing-masing beredar menurut garis edarnya?

Yah..., Allah benar-benar telah menciptakan seluruh alam semesta ini dalam keadaan yang teratur dan seimbang. Sehingga ketika manusia telah melakukan eksplorasi alam secara berlebihan, seperti: menebangi hutan-hutan secara besar-besaran, menggali bumi dalam skala besar untuk mengambil bahan tambang di dalamnya, dll., termasuk ketika manusia melaksanakan pembangunan terus menerus, dimana akan terjadi pemindahan material dari satu tempat ke tempat lain, (contoh semen yang dipakai, tanah urug yang di pindahkan sehingga menjadi bangunan dengan berat berton-ton dikota-kota besar), maka alam-pun akan memberikan reaksinya* agar keteraturan serta keseimbangan itu tetap terjaga. *) Reaksi yang diberikan alam tersebut biasanya akan dirasakan oleh manusia sebagai bencana alam. Bisa berupa banjir dimana-mana, tanah longsor, dll. (Wallahu ta’ala a’lam).

Ya Rabb!
Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya ilmu-Mu benar-benar meliputi segala sesuatu. Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Memelihara semuanya ini dengan sebaik-baiknya.

”Demi langit yang mempunyai jalan-jalan**”, (QS. Adz Dzaariyaat. 7). **) Yang dimaksud dengan jalan-jalan ialah garis edar bintang-bintang dan planet-planet. “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”. (QS. Ath Thalaaq. 12).

“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang”, (QS. Al Buruuj. 1). “Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang”, (QS. Ash Shaaffaat. 6).“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al Mulk. 3).

Semoga bermanfaat.

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞