بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Sabtu, 05 Februari 2011

INDAHNYA NIKMAT IMAN (II)

Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang sahabat (teman alumni SMAN 1 Blitar) telah memberi masukan terhadap artikel yang berjudul INDAHNYA NIKMAT IMAN (I)* dengan masukan sebagai berikut: ”Kalau berdiskusi dengan orang yang mau membuka nalarnya, sebaiknya dilakukan sesuai dengan tingkat pengetahuannya. Untuk orang yang pernah kuliah, teknik lagi, pasti pendekatan ilmiah akan sangat membantu logika dalam mencari Tuhan. Kalau sudah menerima secara ilmiah tapi tidak mau percaya, itu lain soal”.

-----

Saudaraku…,
Terimakasih atas masukannya. Memang, kewajiban kita hanyalah menyampaikan ayat-ayat-Nya, dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Demikian penjelasan Al Qur’an dalam surat Ali ‘Imran ayat 20, yang artinya adalah sebagai berikut: “Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 20).

Karena kami adalah orang teknik yang cenderung mengedepankan logika, tentunya masukan dari saudaraku tersebut sudah sangat tepat. Dan jika hal ini sudah kita lakukan, sementara secara logika Bung Fulan** juga sudah bisa menerima, tentunya tugas kita sudah cukup sampai di sini. Sedangkan masalah hati, itu adalah urusan Allah. Kita tidak akan mampu untuk menjangkau sejauh itu.

Saudaraku...,
Masalah hidayah (petunjuk ke jalan yang lurus) adalah urusan Allah semata. Jika seseorang diberi petunjuk oleh-Nya, niscaya dia akan memilih jalan yang lurus (Islam). Demikianlah penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 142: ”Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” (QS. Al Baqarah: 142). Sedangkan dalam surat Al A’raaf ayat 100, Allah telah berfirman (yang artinya) sebagai berikut: “dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?” (QS. Al A’raaf. 100).

Setidaknya dari pengalaman tersebut, kita dapat memetik banyak pelajaran. (Semoga Allah senantiasa membuka mata hati kita untuk tetap dapat menerima kebenaran yang datang dari-Nya. Amin!).

Dan semoga hal ini dapat memotivasi kita untuk tetap dan terus menyalakan cahaya Islam, dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja. Dalam kondisi apapun, kita harus tetap berupaya untuk mendakwahkannya (dan membelanya jika mendapat serangan dari pihak lain), karena Allah telah berfirman dalam Al Qur’an (yang artinya) sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7).

Tentunya dalam berdakwah (khususnya jika ditujukan kepada pemeluk agama lain), kita harus tetap menghormati dan menghargai mereka (baca kembali artikel yang berjudul: TOLERANSI BERAGAMA (I) dan TOLERANSI BERAGAMA (II) atau klik di sini:
http://imronkuswandi.blogspot.com/2008/11/toleransi-beragama-i.html dan di sini: http://imronkuswandi.blogspot.com/2008/11/toleransi-beragama-ii_07.html).

”Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl: 102).

”Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. At Taubah: 40).

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki”. (QS. Ibrahim: 27).

Semoga bermanfaat!

NB.
*) Jika berkenan membacanya kembali, silahkan klik di sini:
http://imronkuswandi.blogspot.com/2011/02/indahnya-nikmat-iman.html

**) Bung Fulan pada tulisan di atas adalah nama samaran / bukan nama sebenarnya (mohon ma’af jika secara kebetulan ada kemiripan nama dengan kisah di atas). Hal ini semata-mata karena dikhawatirkan beliau tidak berkenan jika kisah tersebut di-publish di ruang umum / bisa dibaca oleh semua orang.



{Tulisan ke-2 dari 2 tulisan}

Kamis, 03 Februari 2011

INDAHNYA NIKMAT IMAN (I)

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saudaraku...,
Berikut ini aku sampaikan pengalamanku berdialog / diskusi dengan beberapa temanku saat kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Semoga bermanfaat. Dan semoga hal ini dapat membuat kita semakin mensyukuri atas “nikmat iman” yang telah diberikan Allah kepada kita. Amin!

-----

Saudaraku...,
Pada tahun pertama / kedua aku kuliah di ITS, aku banyak terlibat diskusi masalah akidah dengan teman-teman kuliah di ITS, yaitu Bung Nafil*, Bung Alex* dan Bung Fulan*. Bahkan pada suatu saat, kami berempat pernah terlibat diskusi bersama di kamarnya Bung Alex.

Dari diskusi yang sangat panjang dan berulangkali tersebut, dapat disimpulkan bahwa aku dengan mudah dapat mematahkan semua argumen yang mereka ajukan, sekalipun aku harus melawan / dikeroyok oleh tiga orang sekaligus.

Semakin lama diskusi berlangsung, semakin sering diskusi dilakukan, maka semakin nampaklah kesalahan-kesalahan yang terdapat pada agama mereka (Nasrani). Sebaliknya, semakin sering diskusi dilakukan, justru semakin nampak kebenaran agama kita (Islam).

Namun dengan berjalannya waktu, dimana beban kuliah terasa semakin berat dan tugas-tugas kuliah juga semakin banyak, maka lambat laun kami tidak pernah lagi berdiskusi tentang masalah akidah.

Peristiwa mengejutkan!

Saudaraku...,
Setelah sekian lama aku tidak pernah diskusi masalah akidah lagi, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pernyataan dari Bung Fulan. Pada waktu itu, aku mampir ke kos-kosannya. Seperti biasanya, kami berdua sudah tidak lagi berdiskusi masalah akidah. Jadi pada saat itu sama sekali tidak ada pembicaraan masalah akidah. Eh..., tiba-tiba Bung Fulan mengingatkan lagi tentang diskusi-diskusi masalah akidah yang dahulu sering kami lakukan.

Dia sendiri menyimpulkan, bahwa dia pada akhirnya mengakui bahwa agama yang dia yakini (Nasrani) banyak sekali kejanggalan-kejanggalan / kesalahan-kesalahan, sambil dia memberikan contoh sebagian dari kesalahan yang ada pada agama yang dia yakini. Namun..., dia sendiri heran, mengapa hatinya kok bisa menerima, sekalipun logikanya menyatakan "TIDAK". (Berarti selama ini, dia terus memikirkan tentang hasil-hasil dari diskusi yang telah kami lakukan dahulu).

Ya Rabb!
Sungguh benar firman-Mu berikut ini:

... قُل لِّلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿١٤٢﴾
“... Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”. (QS. Al Baqarah: 142).

Saudaraku...,
Mendengar penuturan dari Bung Fulan tersebut, hampir-hampir aku menangis. Menangis karena terharu. Ya... Allah, betapa bersyukurnya aku! Karena Engkau telah memberi hidayah kepadaku! Yah..., logikaku menyatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar, dan hatiku juga bisa menerima kebenaran agama Islam! Allahu Akbar!!!

Saudaraku...,
Sering-seringlah membaca kalimah "La ilaha illallah". Semoga kita senantiasa tetap dalam keadaan beriman, hingga ajal menjemput kita! Semoga kita bisa menggapai "khusnul khotimah". Amin, ya rabbal ‘alamin!

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. (رواه الترمذى)
“Dzikir yang paling utama adalah ucapan La ilaha illallah…” (HR. At-Tirmidzi)

-----

Saudaraku...,
Berikut ini adalah kiriman e-mail dari Bung Nafil. Dari email tersebut, aku bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya Bung Nafil juga mengakui kebenaran Agama Islam. Namun, ternyata beliau belum mendapat hidayah dari Allah SWT. (satu-satunya Tuhan yang kita percayai).

Ya… Tuhan kami!
Tunjukilah kami, sehingga kami senantiasa dapat menjaga cahaya kebenaran ini (setelah pengetahuan datang kepada kami) hingga akhir hayat kami.

Amin…,
Ya rabbal ‘alamin...!!!

-----

Pada zaman dahulu, ada seorang pedagang yang mempunyai seorang istri jelita dan seorang anak laki-laki yang sangat dicintainya. Suatu hari istrinya jatuh sakit dan tak berapa lama meninggal. Betapa pedihnya hati pria tersebut. Sepeninggal istrinya, dia mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada anak laki-laki semata wayangnya.

Suatu ketika pedagang tersebut pergi ke luar kota untuk berdagang; anaknya ditinggal di rumah. Sekawanan bandit datang merampok desa tempat tinggal mereka. Para penjarah ini merampok habis harta benda, membakar rumah-rumah, dan bahkan menghabisi hidup penduduk yang mencoba melawan; rumah sang pedagang-pun tak luput dari sasaran. Mereka bahkan menculik anak laki-laki sang pedagang untuk dijadikan budak.

Betapa terperanjatnya sang pedagang ketika ia pulang dan mendapati rumahnya sudah jadi tumpukan arang. Dengan gundah hati, ia mencari-cari anak tunggalnya yang hilang. Ia menjadi frustrasi ketika mendapati banyak tetangganya yang terbantai dan mati terbakar. Di tengah kepedihan dan keputus-asaan, ia menemukan seonggok belulang dan abu di sekitar rumahnya, di dekat tumpukan abu itu tergolek boneka kayu kesayangan anaknya. Yakinlah sudah ia bahwa itu adalah abu jasad anaknya. Meledaklah raung tangisnya. Ia menggelepar-gelepar di tanah sembari meraupi abu jasad itu ke wajahnya. Satu-satunya sumber kebahagiaan hidupnya telah terenggut.

Semenjak itu, pria tersebut selalu membawa-bawa abu anaknya dalam sebuah tas. Sampai setahun setelah itu ia suka mengucilkan diri, tenggelam dalam tangis sampai berjam-jam lamanya; kadang orang melihat ia tertawa sendiri, mungkin kala itu ia teringat masa-masa bahagia bersama keluarganya. Ia terus larut dalam kesedihan tak terperikan.

Musim berlalu. Sang anak akhirnya berhasil meloloskan diri dari cengkeraman para penculiknya. Ia bergegas pulang ke kampung halamannya. Sesampai di kediaman ayahnya, ia mengetuk pintu rumah sembari berteriak senang, "Ayah, ini aku pulang!".

Sang ayah yang waktu itu lagi tertidur di ranjangnya, terbangun mendengar suara itu. Ia berpikir, "Ini pasti ulah anak-anak nakal yang suka meledekku itu! Pergi! Jangan main-main!".

Mendengar sahutan itu, sang anak kembali berteriak, "Ayah! Ini aku, anakmu!".

Dari dalam rumah terdengar lagi, "Jangan ganggu aku terus! Pergi kamu!".

Sang anak menggedor pintu dan berteriak lebih lantang, "Buka pintu ayah! Ini betul anakmu!".

Mereka saling bersahutan. Sang ayah terus bersikeras tidak membuka pintu. Sang anak-pun akhirnya putus asa dan berlalu dari rumah itu.

Sebagian orang begitu erat memegang apa yang mereka ANGGAP sebagai kebenaran. Ketika Kebenaran Sejati betul-betul datang, belum tentu mereka membuka pintu hati mereka.

-----

Demikian...,
Semoga bermanfaat!

NB.
*) Bung Nafil, Bung Alex dan Bung Fulan pada tulisan di atas adalah nama samaran / bukan nama sebenarnya (mohon ma’af jika secara kebetulan ada kemiripan nama dengan kisah di atas). Hal ini semata-mata hanyalah karena dikhawatirkan mereka tidak berkenan jika kisah tersebut di-publish di ruang umum / bisa dibaca oleh semua orang.  

{Bersambung; tulisan ke-1 dari 2 tulisan}


Selasa, 01 Februari 2011

DISKUSI TENTANG KESEMPURNAAN AGAMA ISLAM

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Beberapa waktu yang lalu, aku telah mem-posting artikel tentang kesempurnaan agama Islam di suatu grup di facebook. Artikel tersebut aku posting di sini: ۩۞۩ - ISLAM TERBUKTI BENAR - ۩۞۩

Di luar dugaanku, ternyata artikel tersebut telah mendapat tanggapan dari dua orang Nasrani, sehingga sempat terjadi diskusi diantara kami (diskusi terjadi sekitar bulan Juli 2010).

Pada saat ini, sepertinya grup tersebut sudah diblokir oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan keberadaan grup tersebut. Namun aku sempat meng-copy-nya. Berikut ini adalah hasil diskusi tersebut.

Semoga bermanfaat. Dan semoga hal ini dapat membuat kita semakin mensyukuri atas nikmat “iman” yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. Amin…!!! (Mohon ma’af, jika kurang berkenan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku).

-----

Topik: KESEMPURNAAN AGAMA ISLAM
Displaying all 16 posts.

Imron Kuswandi M., wrote:
KESEMPURNAAN AGAMA ISLAM

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Islam itu adalah agama yang benar-benar sempurna, dimana semua problematika kehidupan ini telah diatur di dalamnya.

“(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran”. (QS. Ibrahim. 52).

Saudaraku…,
Berdasarkan Al Qur'an surat Ibrahim ayat 52 tersebut, diperoleh keterangan bahwa sesungguhnya Kitab Suci Al Qur'an adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia. Nah..., karena pokok-pokok ajaran Islam ada di dalamnya (Al Qur'an), sedangkan Al Qur'an itu sendiri merupakan Kitab Suci yang sempurna, maka dari sini dapat kita simpulkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna pula, dimana semua problematika kehidupan ini telah diatur di dalamnya.

Saudaraku…,
Hal ini jelas berbeda dengan agama lain. Karena begitu banyak problematika kehidupan yang tidak diatur / tidak ada tuntunan / tidak ada penjelasan di dalam kitab sucinya, maka pada umumnya pemuka-pemuka agama lain lebih sering menggunakan logikanya sendiri untuk menjelaskan berbagai problematika kehidupan ini, tanpa bisa menunjukkan rujukannya di dalam kitab sucinya. Dan sesungguhnya hal ini adalah benar-benar merupakan penjelasan yang sangat lemah!!! Karena pada dasarnya pengetahuan manusia itu sangatlah terbatas. “... dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Israa’. 85).

Saudaraku…,
Penting pula untuk aku sampaikan di sini. Yaitu ketika kita menjumpai saudara sesama muslim yang lain yang memberikan penjelasan tentang berbagai problematika kehidupan ini dengan lebih mengedepankan logikanya sendiri tanpa bisa menunjukkan rujukannya dalam Al Qur'an (serta Al Hadits). Maka dalam hal ini (jika kita menemui kasus seperti ini), yang sesungguhnya terjadi adalah semata-mata karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh saudara kita tersebut.

Sekali lagi, dalam hal ini yang sesungguhnya terjadi adalah semata-mata karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh saudara kita tersebut. Bukan karena keterbatasan Al Qur'an (serta Al Hadits). Dan hal ini (sekali lagi) benar-benar berbeda dengan agama lain. Jika pemuka-pemuka agama lain lebih sering menggunakan logikanya sendiri dalam memberikan penjelasan tentang berbagai problematika kehidupan ini, maka hal ini benar-benar karena memang begitu banyak problematika kehidupan yang tidak diatur / tidak ada tuntunan / tidak ada penjelasan di dalam kitab sucinya. Bukan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mereka tentang kitab sucinya.

Saudaraku…,
Dengan kesempurnaan yang ada dalam agama Islam (yang mana hal ini tidak akan pernah kita temukan pada agama yang lain), maka sebenarnya telah jelas-lah jalan yang benar daripada jalan yang sesat. “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (QS. Al Baqarah: 256).

Meskipun demikian…,
Meskipun telah demikian nyata kesempurnaan agama Islam, dan meskipun telah nyata jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Namun realita yang ada di sekeliling kita, ternyata benar-benar mencengangkan. Dimana ternyata begitu banyak orang-orang di sekeliling kita yang justru lebih memilih jalan yang sesat daripada jalan yang benar. Demikian dahsyatnya tipu daya syaitan, sehingga begitu banyak orang-orang di sekeliling kita yang telah dibutakan mata hatinya, sehingga mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka itu (na’udzubillahi mindzalika!).

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya”, (QS. Al Hijr. 39). ”kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis* di antara mereka". (QS. Al Hijr. 40). *) Yang dimaksud dengan “mukhlis” ialah orang-orang yang diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah. (Wallahu a'lam bish-shawab).

Terlebih lagi jika kita perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat An Naml ayat 4 serta surat Al An’aam ayat 108 berikut ini:

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)”. (QS. An Naml. 4). Na’udzubillahi mindzalika...!!!

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. Al An’aam: 108).

Ya... Allah,
Betapa bersyukurnya kami!
Karena Engkau telah memberi hidayah kepada kami!

Yah...,
Logika kami menyatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar,
Dan hati kami juga bisa menerima kebenaran agama Islam!

Demikian...,
Semoga bermanfaat.

NB.
Penting juga untuk dibaca, link berikut ini (silahkan klik di sini:
http://imronkuswandi.blogspot.com/2010/05/kedudukan-akal-dalam-memahami-kitab.html
about a week ago

-----

Steve Hendersen, wrote:
@ Imron Kuswandi M ;

Di dalam kehidupan manusia yg penuh dgn ketidak benaran ini adakah manusia atau nabi atau utusan Allah yg berani menyatakan bahwa dia adalah kebenaran? Atau adakah kitab suci yg menyatakan tentang KEBENARAN SEJATI yg menjadi dambaan seluruh umat manusia?.

Tks.
about a week ago

-----

Imron Kuswandi M, wrote:
Terimakasih atas perhatiannya. Semoga artikel berikut ini dapat menjelaskannya!

KEBENARAN AL QUR’AN

Saudaraku…,
Marilah kita perhatikan bersama, betapa hebatnya Al Qur’an. Dimanapun kita berada (di Indonesia, di Malaysia, di Timur Tengah, di Eropa, di Amerika serta di seluruh belahan bumi ini) bisa dipastikan bahwa kita akan mendapati Al Qur’an yang benar-benar sama, baik bahasanya maupun susunan kata-kata/kalimat-kalimatnya. Bahkan susunan huruf-hurufnya pun juga benar-benar sama. Tidak akan pernah kita jumpai adanya perbedaan (meski hanya satu huruf), dimanapun dan sampai kapanpun.

Padahal, Al Qur’an telah diturunkan kepada Rasulullah sekitar 14 abad yang lalu. Sudah lebih dari 1.000 tahun Al Qur’an hadir di muka bumi ini dan kita semua sama-sama menyaksikan betapa Al Qur’an itu ternyata tetap seperti dahulu. Tidak pernah berubah dan tidak akan pernah dapat diubah oleh siapapun dan sampai kapanpun. Hal ini semua merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an adalah kitab suci yang benar-benar terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia, untuk selama-lamanya.

Karena sesungguhnya, Allah-lah yang telah menurunkan Al Qur'an dan Allah pula yang memeliharanya. “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya*.” (QS. Al Hijr. 9). *) Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Qur’an untuk selama-lamanya.

Saudaraku…,
Jika sudah demikian, apakah kita masih ragu-ragu dengan kebenaran Al Qur’an? Apakah kita masih ragu-ragu dengan kemurnian Al Qur’an???

Saudaraku…,
“Kitab (Al Qur'an)* ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa**,” (QS. Al Baqarah. 2). *) Allah menamakan Al Qur’an dengan Al Kitab* yang di sini berarti “yang ditulis” sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis. **) Sedangkan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan takut saja.

Sumber:
http://imronkuswandi.blogspot.com/2009/08/kebenaran-al-quran-i.html
about a week ago

-----

Imron Kuswandi M, wrote:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya ayat-ayat Al Qur’an itu terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh banyak kaum muslimin secara turun-temurun dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak akan pernah ada seorangpun yang dapat mengubahnya.

“Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu*. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”. (QS. Al ‘Ankabuut. 49). *) Maksudnya ialah: bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh banyak kaum muslimin turun-temurun dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengubahnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada realita-nya kita akan mendapati adanya Al Qur’an yang benar-benar sama, baik bahasanya maupun susunan kata-kata/kalimat-kalimatnya. Bahkan susunan huruf-hurufnya pun juga benar-benar sama. Tidak akan pernah kita jumpai adanya perbedaan (meski hanya satu huruf), dimanapun kita berada dan sampai kapanpun.

Oleh karena itu, janganlah kita ragu-ragu terhadap Al Qur'an. Karena sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar dari Tuhan kita, Allah SWT. Sehingga tidak akan pernah ada seorangpun yang dapat mengubahnya. Juga tidak akan pernah ada seorangpun yang dapat membuat satu ayat-pun yang kualitasnya menyamai ayat-ayat Al Qur’an. Karena sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar dari Allah SWT.

“Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata (Al Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi** (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Qur'an itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Qur'an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Qur'an itu. Sesungguhnya (Al Qur'an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. (QS. Huud. 17).

**) Ada yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ”saksi” di sini adalah Jibril. Ada pula yang menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ”saksi” di sini adalah Al Qur’an itu sendiri karena Al Qur’an itu adalah suatu mukjizat yang tidak dapat dibantah atau dibatalkan.

Semoga hal ini dapat semakin menambah keyakinan kita akan kebenaran Kitab Suci Al Qur'an. Amin!

Tidak ada satu-pun kitab suci di dunia ini yang susunan redaksinya benar-benar sama (bahkan hingga susunan maupun jumlah hurufnya) untuk semua edisi di seluruh dunia dan di sepanjang masa. Kecuali hanya Al Qur'an.

Subhanallah...
Maha Suci Engkau, Ya Allah...!!!

Ya... Allah,
Betapa bersyukurnya kami!
Karena Engkau telah memberi hidayah kepada kami!

Yah...,
Logika kami menyatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar,
Dan hati kami juga bisa menerima kebenaran agama Islam!

Allahu Akbar!!!
Maha Besar Engkau, Ya Allah...!!!
about a week ago

-----

Steve Hendersen, wrote:
Saudaraku , izinkan sy mengungkapkan lebih jauh tentang bobot kitab suci yg kita semua tahu bahwa kitab suci sangat berbeda dgn kitab2 buatan/karangan manusia.

Sebab kitab suci didlm Nya harus melekat selain keajaiban supra natural terutama seperti adanya manusia dari berbagai tingkat golongan yg disembuhkan dari segala macam penyakit bahkan banyak org dibangkitkan dari kematian melalui tangan para Nabi/Rasul/Utusan Allah. Bisakah anda menjelaskannya tentang hal2 ini dr kitab anda ?

Kitab Suci adalah kitab yg berbeda dgn kitab2 ciptaan manusia. Kitab Suci haruslah memiliki nubuatan dan pewahyuan dr Yg Maha Tinggi,baik mengenai masa lalu, masa saat ditulis dan masa mendatang, dimana unsur2 ke- Illahi-an harus melekat didlm NYA.

Unsur2 Ke-Ilahian-an seperti;

1) NASEHAT ,2) BIMBINGAN ,3) PERINGATAN/TEGURAN ,4) PETUNJUK, 5) JANJI ,
6) KASIH. 7) KESUCIAN.

1) Kalau ada NASEHAT , tentu ada solusi.

2) Kalau ada BIMBINGAN , tentu ada tujuan akhirnya ,kemana?

3) Kalau ada PERINGATAN/TEGURAN , tentu ada sangsi.

4) Kalau ada PETUNJUK, tentu ada jalan yg hrs kita tempuh yg menjadi dambaan seluruh umat manusia, tentunya ke Surga yg Kekal.

5) Kalau ada JANJI , tentu ada kepastian bahwa manusia akan sampai "disana" dgn Janji dr Yg Maha Kuasa sendiri sehingga tidak diragukan lagi manusia akan tiba "disana".

6)Kalau ada KASIH , tentu ada teladan dr yg berjanji, baik itu
Nabi/Rasul/Malaikat atau bahkan dr ALLAH sendiri, bahwa DIA mengasihi umatNya.

7) Kalau ada KESUCIAN tentu ada yg menjadi teladan siapa yg harus diikuti menjadi panutan tentang kesuciannya.

Jadi unsur2 ini harus dan akan menjadi peringatan/pedoman bagi umat. Bila tidak ada berarti harus menjadi tanda tanya besar.!

Tetapi yg paling penting tentulah; KASIH dan KESUCIAN, namun bukan berarti yg lain diabaikan atau tidak penting. Semua itu penting.

Sebab Allah yg memprakarsai utk mencurahkan isi hati dan pikiranNya melalui org2 yg Tuhan ingin pakai sebagai alatNYA , yaitu Nabi/Rasul/Guru/Raja, supaya manusia mengenal DIA dan mengetahui Jalan Pikiran, Isi Hati dan Rancangan NYA yg ditunjukanNya, agar manusia hidup didunia ini terarah menuju kpd kehidupan yg kekal.

Berkenaan dgn unsur2 itu, izinkan sy menanyakan ke 7 unsur2 itu ,berikut ayat2nya dan siapa yg menjadi teladan dlm KASIH dan KESUCIAN di dlm kitab anda.

Tks.
about a week ago

-----

Imron Kuswandi M, wrote:
Terimakasih aku sampaikan kepada Bapak Steve Hendersen, atas perhatiannya. Semoga bermanfaat...!!!

Pada kesempatan ini, ijinkan aku untuk bertanya juga:

Apakah anda juga bisa menunjukkan ciri-ciri sebagaimana uraian pada beberapa artikel di atas pada kitab suci Anda? Sehingga dengannya benar-benar dapat menunjukkan terjaminnya kesucian dan kemurnian kitab suci Anda?

Jika tidak bisa, tentunya aku tidak perlu bertanya lebih jauh lagi...!!!
about a week ago

-----

Kafir Budiman, wrote:
Apakah umat Muslim selalu melihat ke atas (matahari) sebelum melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar? Ataukah mereka merasa cukup (percaya) jika sudah mendengar azan dari masjid? Lalu apakah mu'azin di masjid melihat matahari dulu sebelum azan? Ataukah ia sudah merasa cukup dengan melihat jadwal shalat yang entah dikeluarkan oleh lembaga/organisasi yang mana? Jika penentuan waktu shalat Dzuhur dan Ashar yang dua kali sehari tidak pernah diperdebatkan, mengapa selalu ada perbedaan soal penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri?
last Friday

-----

Steve Hendersen, wrote:
Saudaraku;
Kitab Suci adalah kitab yg paling banyak dicetak diseluruh dunia dan menjadi pendalaman/pembahasan di-mana2, ini berarti betapa besar minat manusia utk berusaha mentaati Hukum dan Peraturan2 yg ditetapkan Allah, agar dapat kembali memperoleh hidup yg kekal. Ini sekaligus menandai betapa kerinduan Ciptaan utk berada bersama Sang Pencipta did lm kekekalan kelak..Dgn demikian Kitab Suci adalah juga disebut Kitab Janji dr Sang Khalik kpd umat manusia.

Kitab Suci adalah kitab yg diwahyukan oleh Allah sendiri kpd para penulis yg dipakai olehNya utk menyampaikan maksud dan kehendakNya kpd CiptaanNya yg dikasihiNya, sehingga diperlukan tahapan2 proses yg sangat panjang supaya manusia mengetahui Isi Hati dan Pikiran Allah yg sangat dalam dan luas serta RancanganNya yg sangat luar biasa, sehingga dgn demikian Allah menunujukkan bahwa DIA adalah Allah Yg Setia dan Konsisten akan Janji dan PerkataanNya,sekalipun harus melalui masa ribuan tahun DIA tidak pernah lupa.

Kitab Suci adalah kitab yg bukan saja menjadi sarana dan pedoman bagi manusia utk memiliki kembali hubungan dgn Sang Pencipta, tetapi juga adalah Kitab yg menuntut kpd umat manusia utk tetap hidup menuruti teladanNya.

Kitab Suci adalah kitab yg membeberkan dosa dan semua kejahatan manusia, tanpa pandang bulu, sekaligus utk menunjukkan bahwa pada akhirnya “uluran tangan” Allah juga yg sanggup memulihkan kembali kejatuhan manusia yg tidak sanggup menggapai Allah.

Kitab Suci adalah kitab yg kandungan makna,bobot kesucian dan kasihNya yg tidak berubah dan tidak berkompromi dgn dosa ,yg juga dituntut kpd umat utk menjadi serupa dgn Dia melalui tahapan2 kedewasaan rohani setiap umatNya.

Alkitab adalah kitab2 yg diwahyukan oleh Allah kpd hampir 40 org manusia; nabi/ rasul/ raja, yg diurapi oleh Allah dlm kurun waktu tidak kurang 1400 tahun,yg berbeda masa, situasi dan kondisi dr setiap penulis, dan tergabung menjadi 66 kitab yg didlm nya diuraikan dlm 1.198 pasal, terkandung 31.103 ayat.

Alkitab telah membuat banyak manusia yg berdosa,yg terbuang dr tengah2 masyarakat, mengalami pembaharuan oleh karena “dilahirkan kambali” didlm Roh Tuhan sehingga merupakan muzijat yg sangat mengagumkan bahwa manusia dpt menemukan kembali jati dirinya sebagai manusia yg terangkat derajatnya dan dapat dipakai menjadi alatNya.

Alkitab adalah Firman Allah yg didlmnya dituntut supaya umat hidup berkenan dihdpanNya, dan juga adalah kitab yg penuh dgn Janji2 Kudus yg menggenapi nubuatan2 ,saat ini dan bahkan masa yg akan datang,sehingga tidak mustahil para Nabi/Rasul bahkan umat pun disertai dgn tanda2 ajaib sehingga dapat melakukan perkara2 besar.

Bahkan, didlm kitab Perjanjian Baru, diungkapkan manusia yg pernah menyangkalNya dan manusia yg telah menjadi penganiaya jemaat sekalipun, setelah menerima AnugerahNya, sanggup membangkitkan org2 mati seperti yg ditulis dlm kitab; Kisah Rasul 9;40-41 dan Kisah Rasul 20;7-12.(2 kali kebangkitan org mati oleh rasul2 Kristus)

Dan Kristus Yesus sendiri telah 3 kali membangkitkan manusia seperti tercantum dlm;Injil Yohanes 11; 1-44 dan Injil Lukas 7;11-17 dan Lukas 8;49-56.

Didlm Perjanjian Lama, 2 org Nabi juga pernah membangkitkan org mati; Kitab 1 Raja2 17;7-24 oleh Nabi Elia dan Kitab 2 Raja2 4;8-37 oleh Nabi Elisa. Bahkan Nabi Elisa setelah ia meninggal dunia, tulang2nya menghidupkan org yg mati ketika menyentuh kerangkanya. ( 2 Raja2 13;14-21 )

Demikian dahulu dan akan aq lanjutkan bila waktu tersedia lagi. Tks.
last Friday

-----

Yessy Sandra, wrote:
@Imron Kuswandi M: Terima kasih atas ilmunya Pak!!!...
@Steven Hendersen: Untukmu agamamu, untukku agamaku.
last Saturday

-----

Steve Hendersen, wrote:
Saudaraku;
Kitab Suci harus identik dgn sumberNya yaitu Allah Yg Maha Jujur. Dari manakah manusia bisa menemukan Kejujuran Allah kalau bukan dr Kitab Suci?

Allah yg berinisiatip utk bertindak mencari manusia yg berdosa, dlm melakukan pendekatanNya dan dlm melaksanakan misiNya selalu bertindak secara transparan dan disaksikan oleh banyak orang pada masanya, dgn kata lain Allah tidak pernah melakukanNya secara sembunyi2.

Allah,baik pada Perjanjian Lama, maupun pada Perjanjian Baru selalu memberitahukan perkara2 besar lebih dulu kpd manusia sebelum bertindak, melalui para Nabi/Rasul/Raja/ Imam2 atau melalui org2 tertentu, bahkan sebelum menghukum / mengangkat derajat seseorang atau suatu bangsa, Allah selalu berlaku Adil yaitu memberitahukan kpd manusia. Inilah Kejujuran Allah kpd manusia yg dikasihiNya melalui Alkitab.

Hal itulah yg menjadikan Alkitab sangat mudah dimengerti dan dipahami betapa Allah begitu rela Isi Hati dan PikiranNya diketahui umat manusia, bukan utk segelintir manusia atau ahli2 kitab saja, tetapi utk semua umat manusia, agar menusia bisa mengikuti jejak Kejujuran Allah.

Alkitab adalah satu2nya kitab ;
*Yg menyatakan bahwa; Allah adalah Kasih ( 1 Yoh 4;8 b).
*Yg menyatakan bahwa Allah rela berdiam didlm hati manusia,sesuai dgn JanjiNya, mencurahkan RohNya Yg Kudus utk memenuhi hati manusia yg sudah disucikan oleh Darah Kristus.
Dgn kata lain, manusia yg sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi, menjadi Bait bagi Roh Allah yg dijanjikanNya. ( 1 Kor 3;16-17 )
*Yg menyatakan bahwa manusia harus dilahirkan kembali didlm Roh menjadi “manusia baru”, sebab kelahiran yg dari daging tidak layak masuk kedlm KerajaanNya.
*Yg menyatakan bahwa manusia harus “dicangkokkan” pada pokok yg benar,supaya manusia menghasilkan “buah” yg baik dan lebat.
*Yg menyatakan bahwa manusia baru harus“memikul salib” supaya sanggup menanggung beban penderitaan bagi Kemuliaan NamaNya.
*Yg menyatakan bahwa sengat maut, yaitu kematian sudah dikalahkan.
*Yg menyatakan bahwa pengharapan manusia sudah dinyatakan secara tegas utk mendapatkan tempat didlm kekekalan. (Yoh 14;1-3).
*Yg menyatakan bahwa Dia adalah Jalan menuju kpd Allah Bapa.
*Yg menyatakan bahwa Dia adalah Kebenaran Sejati, yg didlm Dia manusia bisa menemukanNya.
*Yg menyatakan bahwa Dia adalah Kehidupan karena Dia adalah Yg Awal dan Yg Akhir, Alpha dan Omega, Yg dari Kekal sampai Kekal sanggup mengalahkan kematian dgn bangkit dari antara Org mati.
Dan banyak lagi Janji2 yg dari Allah ,,,,,,,,,,sebab Alkitab adalah kitab JANJI !.

Mungkinkah manusia hidup berumah tangga tanpa berjanji ?
Demikianlah Alkitab menyatakan, bahwa hubungan Allah dgn umatNya memiliki hubungan“suami isteri rohani” yg tidak diberitakan pada kitab manapun didunia. A m i n.
on Tuesday

-----

Steve Hendersen, wrote:
Saudaraku;

" Hubungan Suami Isteri Rohani."

Mungkin anda baru pernah mendengar kalimat diatas? Ini satu istilah yg Allah sendiri melukiskanNya ,dimana hubungan antara Allah dgn umat pilihanNya seperti hubungan suami dan isteri. Ikatan Perjanjian antara Allah dgn umat pilihanNya adalah seperti ikatan perjanjian rohani yg digambarkan oleh Allah sendiri sebagai sang Suami dan umat pilihanNya sebagai Isteri. Baca Yesaya 54;5-6 -- "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu."

Hubungan yg sangat unik ini, bukan muncul dari keinginan/hasrat umat Israel, tetapi se-mata2 prakarsa Allah, dan diulangi lagi di dlm Yes 62;1-5

"1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

3 Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.

4 Engkau tidak akan disebut lagi ''yang ditinggalkan suami'', dan negerimu tidak akan disebut lagi ''yang sunyi'', tetapi engkau akan dinamai ''yang berkenan kepada-Ku'' dan negerimu ''yang bersuami'', sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. 5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Jelaslah, teladan Allah sebagai suami yg setia, bagi kita, manusia dimuka bumi ini tidak bisa di-tawar2 lagi, maka dr itu isteri, yaitu umat israel yg menjadi pilihan Allah, sudah final, dan oleh karenanya umat Kristen yg saat ini pun dilukiskan oleh Yesus Kristus sebagai "calon mempelaiNYA", sudah final.

Hal seperti ini tidak mungkin ada di dlm kitab2 agama2 lain didunia, sebab memang Allah Israel sendiri sebagai Allah yg mau mendekatkan diri lebih dulu dgn ciptaanNya, sebelum manusia sadar utk kembali kpdNYA.

Kapan pernikahan rohani antara umat yg percaya Kristus akan "diselenggarakan",,,? Yaitu kelak , pada saat kedatangan Kristus yg kedua kali, disanalah yg dilukiskan oleh Alkitab sebagai pertemuan raya yg besar, ada pesta rohani antara Kristus sebagai "calon suami" dgn umatnya, sebagai "calon isteri", dan umat Kristen yg hidup saat ini dilukiskan sebagai calon isteri itu harus memelihara "keelokannya"/memelihara "baju nya tetap putih" dan banyak lagi hal2 gambaran rohani yg sangat menarik utk kelak kita bicarakan lagi, bila anda berminat.

Karena kesetiaan Allah sudah dilukiskan demikian rupa, bila Allah meninggalkan umat pilihanNYA, kemana lagi manusia mau mendapatkan teladan kesetiaan yg agung dan mulia ? dan Firman Allah yg sudah disampaikanNYA ribuan tahun itu, apakah harus dibuang ke tempat sampah? Dan rancangan Allah yg sudah di design NYA harus diubah dari nihil lagi?

Itulah keunikan Allah, yg bukan saja mau/rela mendekatkan diri, bahkan memiliki hubungan "kemesraan rohani" dgn ciptaanNYA.
A m i n.
on Tuesday

-----

Imron Kuswandi M., wrote:
@Kafir Budiman: Dari pernyataan anda, nampak sekali bahwa di dalam pikiran anda, yang ada hanyalah kedengkian yang timbul dari diri anda sendiri, setelah nyata kebenaran itu ada di depan anda. Dan kedengkian itu, hanya akan menutup semua kebaikan yang seharusnya menghampiri diri anda.
on Wednesday

-----

Imron Kuswandi M., wrote:
@Steve Hendersen: Setelah aku tunggu sekian hari, ternyata anda tidak kunjung menjawab pertanyaanku. Anda malah bercerita tentang hal yang lain. Yang aku tanyakan adalah: ”Apakah anda juga bisa menunjukkan ciri-ciri sebagaimana uraian pada beberapa artikel di atas pada kitab suci Anda? Sehingga dengannya benar-benar dapat menunjukkan terjaminnya kesucian dan kemurnian kitab suci Anda?”

Meskipun demikian, aku tetap memberikan apresiasi / penghargaan serta ucapan terimakasih atas upaya yang telah diberikan.

Bagiku, apabila hanya dialog / diskusi / bertukar pikiran tentang aqidah / keyakinan, hal itu sama sekali tidak ada masalah, sepanjang tidak ada paksaan dari masing-masing pihak untuk membenarkan dan mengikuti apa yang dikatakannya.

Sekedar mengingatkan: bahwa sesungguhnya tidak ada paksaan sedikitpun untuk masuk / memeluk agama Islam. Mau masuk Islam, syukur. Tidak-pun juga tak masalah. Itu adalah hak azazi masing-masing. Karena masalah keyakinan itu adalah masalah yang tumbuh dari hati, yang memang realitanya tidak bisa dipaksakan.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kiriman email temanku berikut ini:

Pada zaman dahulu, ada seorang pedagang yang mempunyai seorang istri jelita dan seorang anak laki-laki yang sangat dicintainya. Suatu hari istrinya jatuh sakit dan tak berapa lama meninggal. Betapa pedihnya hati pria tersebut. Sepeninggal istrinya, dia mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada anak laki-laki semata wayangnya. Suatu ketika pedagang tersebut pergi ke luar kota untuk berdagang; anaknya ditinggal di rumah. Sekawanan bandit datang merampok desa tempat tinggal mereka. Para penjarah ini merampok habis harta benda, membakar rumah-rumah, dan bahkan menghabisi hidup penduduk yang mencoba melawan; rumah sang pedagang pun tak luput dari sasaran. Mereka bahkan menculik anak laki-laki sang pedagang untuk dijadikan budak.

Betapa terperanjatnya sang pedagang ketika ia pulang dan mendapati rumahnya sudah jadi tumpukan arang. Dengan gundah hati, ia mencari-cari anak tunggalnya yang hilang. Ia menjadi frustrasi ketika mendapati banyak tetangganya yang terbantai dan mati terbakar. Di tengah kepedihan dan keputusasaan, ia menemukan seonggok belulang dan abu di sekitar rumahnya, di dekat tumpukan abu itu tergolek boneka kayu kesayangan anaknya. Yakinlah sudah ia bahwa itu adalah abu jasad anaknya. Meledaklah raung tangisnya. ia menggelepar-gelepar di tanah sembari meraupi abu jasad itu ke wajahnya. Satu-satunya sumber kebahagiaan hidupnya telah terenggut.

Semenjak itu, pria tersebut selalu membawa-bawa abu anaknya dalam sebuah tas. Sampai setahun setelah itu ia suka mengucilkan diri, tenggelam dalam tangis sampai berjam-jam lamanya; kadang orang melihat ia tertawa sendiri, mungkin kala itu ia teringat masa-masa bahagia bersama keluarganya. Ia terus larut dalam kesedihan tak terperikan.

Musim berlalu. sang anak akhirnya berhasil meloloskan diri dari cengkeraman para penculiknya. Ia bergegas pulang ke kampung halamannya. Sesampai di kediaman ayahnya, ia mengetuk pintu rumah sembari berteriak senang, "Ayah, ini aku pulang!".

Sang ayah yang waktu itu lagi tertidur di ranjangnya, terbangun mendengar suara itu. Ia berpikir, "Ini pasti ulah anak-anak nakal yang suka meledekku itu! Pergi! Jangan main-main!".

Mendengar sahutan itu, sang anak kembali berteriak, "Ayah! Ini aku, anakmu!".

Dari dalam rumah terdengar lagi, "Jangan ganggu aku terus! Pergi kamu!".

Sang anak menggedor pintu dan berteriak lebih lantang, "Buka pintu ayah! Ini betul anakmu!".

Mereka saling bersahutan. sang ayah terus bersikeras tidak membuka pintu. Sang anak pun akhirnya putus asa dan berlalu dari rumah itu.

Sebagian orang begitu erat memegang apa yang mereka ANGGAP sebagai kebenaran. Ketika Kebenaran Sejati betul-betul datang, belum tentu mereka membuka pintu hati mereka.
on Wednesday

-----

Imron Kuswandi M., wrote:
@Saudaraku ’Mbak Yessy Sandra: Sesungguhnya kewajiban kita hanyalah menyampaikan ayat-ayat-Nya.

“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 20). Wallahu a'lam..
on Wednesday

-----

Bambang Ariyanto Widjaja, wrote:
Saya suka sekali dengan perkataan anda, P Imron. banyak pelajaran yg saya dapat dari perkataan anda. Barakallah Fiik yaa Akhi.. :)
Wassalamu'alayku
m WaRahmatullahi WaBarakatuh
on Thursday

-----

Onies Mt Ismail, wrote:
@Imron KM: Penjelasan anda tentang "Kebenaran Islam/Agama Islam = Agama yang sempurna" cukup terang dan jelas. Semoga bermanfa'at buat kita semua. Amin...!!!
on Thursday

-----

NB.
*) Sampai di sini hingga grup tersebut diblokir
, baik Steve Hendersen maupun Kafir Budiman sudah tidak memberi tanggapan lagi.

**) Alamat diskusi tersebut, aslinya ada di sini:
http://www.facebook.com/topic.php?uid=298400792751&topic=15182, namun pada saat ini sepertinya grup tersebut sudah diblokir pihak-pihak yang tidak senang dengan keberadaan grup tersebut.

Demikian hasil diskusi ini,
Semoga bermanfaat...!!!

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞