Saudaraku...,
Sesungguhnya, Allah-lah yang telah menurunkan Al Qur'an dan Allah pula yang memeliharanya. “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya*.” (QS. Al Hijr. 9).
*) Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Qur’an untuk selama-lamanya.
-----
Seorang sahabat (dosen senior di ITS) telah bertanya: “Oh ya, kitab suci agama samawi itu khan ada 4, tapi mengapa yang eksis dikaji koq cuman Injil dan Al Qur'an, sedang Taurat dan Zabur koq ndak begitu terdengar gaungnya?”.
Saudaraku...,
Berikut ini yang aku ketahui tentang Kitab Zabur, Kitab Taurat, serta Kitab Injil yang ada pada saat ini:
Bagi kita umat Islam, pasti sangat menghargai ketiga kitab suci tersebut. Namun menurut pandangan kita umat Islam, bahwa ketiga kitab suci sebelum Al-Quran itu pada saat ini telah dirubah karena adanya campur tangan manusia. Jadi menurut pandangan kita kaum muslimin, keberadaan ketiga kitab suci tersebut pada saat ini sudah tidak lagi terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia.
Saudaraku...,
Kitab Zabur, bersama Taurat, sebenarnya ada di dalam Kitab Perjanjian Lama, yang bersama Kitab Perjanjian Baru menjadi kitab suci bagi ummat Nasrani atau Kristiani, baik Kristen (Protestan) maupun Katholik, yang dikenal sebagai Alkitab atau Bible. Sementara itu, Kitab Perjanjian Lama dipercaya sebagai kitab suci bagi umat Yahudi.
Kitab Zabur (Arab) atau Mazmur (Ibrani), dikenal sebagai sajak-sajak keagamaan dan karenanya banyak digunakan sebagai buku nyanyian dan doa, baik oleh umat Yahudi maupun Kristiani. Bagi kalangan Kristiani, sejumlah isi Zabur telah digubah menjadi nyanyian gereja.
-----
“Terima kasih atas penjelasannya. Oh ya, taruhlah ke-3 kitab itu tetap terjaga keasliannya. Apa maksud diturunkannya Al Qur'an?”.
Saudaraku...,
Pada kesempatan ini, aku tidak mau berspekulasi dengan membuat satu permisalan jika ketiga kitab suci tersebut tetap terjaga keasliannya. Karena pada kenyataannya, Al Qur'an diturunkan dalam situasi dimana ketiga kitab suci tersebut sudah tidak lagi terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia (Ini menurut pandangan kita kaum muslimin).
Sedangkan maksud diturunkannya Al Qur'an, sebagaimana penjelasan dalam Al Qur'an sendiri.
Saudaraku...,
Sesungguhnya Al Qur’an itu adalah sebuah kitab yang diturunkan kepada kita, agar tidak ada lagi kesempitan di dalam dada kita karenanya. Diturunkannya Al Qur’an itu, supaya kita dapat memberi peringatan kepada orang kafir, dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an dinamakan juga oleh Allah: Al Furqaan, yang artinya "Pembeda", yaitu sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil.
Sesungguhnya Al Qur'an itu juga membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, karena Al Qur'an itu benar-benar diturunkan dari Allah, Tuhan semesta alam”.
“Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al A’raaf. 2).
“Tidaklah mungkin Al Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya*, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam”. (QS. Yunus. 37). *) Maksudnya: Al Qur’an itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al Qur’an itu pula.
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) ..." (QS. Al Baqarah. 185).
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan* (Al Qur'an) kepada hama-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam," (QS. Al Furqaan. 1). *) Al Furqaan* artinya "Pembeda", ialah yang membedakan antara yang benar dan yang batil.
{Bersambung; tulisan ke-1 dari 3 tulisan}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar