بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Kamis, 05 Januari 2012

BISAKAH DOSA ITU DIHAPUSKAN?

Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang sahabat (teman alumni SMAN 1 Blitar ’89) telah bertanya: "Bagaimana aku harus menghapus dosaku ya Allah Yang Maha Suci! Bisakah dosa itu dihapus Bung Imron? Sesungguhnya aku sangat takut dengan siksa-Nya!"

Saudaraku…,
Sekalipun banyak ayat-ayat Al Qur’an yang mengupas tentang berbagai ancaman yang mengerikan, namun ketahuilah bahwa sesungguhnya rahmat-Nya mendahului murka-Nya. Karena Rasulullah s. a. w. telah bersabda:

لَمَّاقَضَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ كِتَابًا فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ: إِنَّ رَحْمَتِى سَبَقَتْ غَضَبِى. وَ فِى رِوَايَةٍ: إِنَّ رَحْمَتِى غَلَبَتْ غَضَبِى (رواه البخارى و مسلم وابن ماجه)
”Ketika Allah telah selesai menjadikan semua makhluk, maka menulis tulisan yang ada di atas ’arsy yang berbunyi: rahmat-Ku mendahului murka-Ku (rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku)” (HR. Bukhari, Muslim, Ibn Majah).

Bahkan sesungguhnya Allah lebih sayang kepada kita, melebihi sayangnya seorang ibu terhadap anaknya. Karena: Ketika dihadapkan kepada Nabi SAW. beberapa orang tawanan, tiba-tiba ada seorang wanita yang teteknya telah menetes-netes air susunya, ia berlari-lari mencari bayinya. Tiba-tiba ia bertemu dengan bayinya, maka langsung diangkat ke dadanya dan ditetekinya. Lalu Rasulullah bersabda:

أَتَرَوْنَ هذِهِ طَارِحَةٌ وَلَدَهَا فِى النَّارِ؟ قُلْنَا: لَا وَهِىَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لَا تَطْرَحَهُ. قَلَ: اَللهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هذِهِ بِوَلَدِهَا . (رواه البخارى و مسلم)
”Apakah kalian mengira bahwa wanita itu akan membuang anaknya itu ke dalam api?”. Jawab sahabat: ”Tidak, selama ia dapat mengelakkannya!”. Maka sabda Rasulullah: ”Allah lebih sayang pada hamba-Nya melebihi kesayangan ibu itu terhadap anaknya”. (HR. Bukhari, Muslim).

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿٥٣﴾
”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar. 53).

-----

Beliau berkata: "Alhamdulillah..., tetapi setiap perbuatan sekecil apapun akan ada ganjarannya...! Berarti dosa sekecil apapun pasti ada siksanya...! Apa berarti begitu, Bung Imron?"

Tidak selalu begitu, wahai saudaraku. Perhatikan pula penjelasan Al Qur’an berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَّا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ﴿٢٦٤﴾
”Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqarah. 264).

Saudaraku…,
Dari penjelasan dua Hadits serta dua ayat Al Qur’an tersebut di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebesar apapun kesalahan / dosa yang kita lakukan, jika kita sempat bertaubat selama masa hidup kita di dunia ini, maka ”sesungguhnya ampunan Allah adalah jauh lebih besar daripada yang kita pikirkan”.

Sebaliknya, sebesar apapun kebaikan yang kita lakukan, jika semua amal-amal kebajikan tersebut tidak kita ikhlaskan kepada-Nya, jika kita tidak benar-benar memurnikan ketaatan kita kepada-Nya, maka semuanya hanya akan sia-sia saja. (Wallahu ta'ala a'lam).

-----

Beliau mengatakan: "Alhamdulillah...! Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya...! Aku teramat takut pada-Mu, ya Allah...! Hanya kepadaMu-lah aku menyembah, berdo’a dan memohon pertolongan...!!!"

Saudaraku…,


قُلْ أَتُحَآجُّونَنَا فِي اللهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ ﴿١٣٩﴾
“Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati”, (QS. Al Baqarah. 139).

قُلِ اللهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُ دِينِي ﴿١٤﴾
”Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". (QS. Az Zumar. 14).

وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ ﴿٨﴾
”Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Alam Nasyrah. 8).

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿١٢٧﴾
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Baqarah. 127).

Ya Tuhan kami…!

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah* dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan**” (QS. Al Faatihah. 5).

Demikian...,
Semoga bermanfaat.

NB.
*) Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang Kebesaran Allah sebagai Tuhan yang disembah karena keyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

**) Nasta’iin (minta pertolongan) diambil dari kata isti’aanah: mengharap bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan dengan tenaga sendiri.

Selasa, 03 Januari 2012

MENYIKAPI SITUS-SITUS YANG MENGHUJAT ISLAM

Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang sahabat (dosen senior di ITS) telah bertanya tentang bagaimana kita menyikapi situs-situs di internet yang isinya hanya menghujat Islam / Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin kita yang teramat kita cintai.

-----

Saudaraku...,
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Islam telah melarang kita kaum muslimin untuk berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Demikian penjelasan Al Qur'an dalam surat Al ‘Ankabuut ayat 46 yang artinya adalah sebagai berikut:

”Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim* di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (QS. Al ‘Ankabuut. 46**).

*) Yang dimaksud dengan ”orang-orang zalim” ialah orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.

**) Hanya saja yang membedakan antara kita kaum muslimin dengan Ahli Kitab (kaum Yahudi dan kaum Nasrani) adalah sebagaimana penjelasan Al Qur'an dalam surat At Taubah ayat 30 berikut ini: ”Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS. At Taubah. 30).

Bahkan Al Qur’an secara tegas juga melarang kita yang beragama Islam untuk memaki sembahan-sembahan pemeluk agama lain, termasuk sembahan-sembahan mereka. “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan...” (QS. Al An’aam: 108).

Saudaraku...,
Terhadap situs-situs di internet yang isinya hanya menghujat Islam / Rasulullah Muhammad SAW (pemimpin kita yang teramat kita cintai), aku sendiri melihat bahwa itu hanyalah sikap orang-orang yang frustasi dan sudah kehabisan akal untuk memadamkan cahaya kebenaran Islam. Mereka takut akan kebangkitan Islam. Dan karena kemampuan mereka sangat terbatas, maka hanya itulah yang dapat mereka lakukan.

Sebaiknya kita tidak perlu menanggapi hujatan mereka. Tidak ada gunanya menanggapi orang-orang yang frustasi seperti mereka. Hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran saja tanpa ada manfaat sama sekali.

”Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)”. (QS. Al An’aam. 68)
Nah..., karena frustasi dan sudah kehabisan akal untuk memadamkan cahaya kebenaran Islam dan takut akan kebangkitan Islam, sementara kemampuan mereka sangat terbatas, maka hanya itulah yang dapat mereka lakukan. Yaitu dengan cara menghujat Islam dengan tanpa pengetahuan sedikitpun.

Saudaraku...,
Sesungguhnya hujatan yang mereka lakukan itu hanyalah dilandaskan pada nafsu belaka, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Demikian penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 109, yang artinya adalah sebagai berikut: “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah. 109).

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (QS. At Taubah. 32).

Sekali lagi…,
Kita tidak perlu menanggapi hujatan mereka. Semoga Allah senantiasa membimbing kita hingga akhir hayat kita dan mewafatkan kita dalam keadaan berserah diri kepada-Nya. Amin...!

Kecuali jika mereka datang dengan baik-baik dan mengajak kita diskusi tentang Islam juga dengan baik-baik dan dilandasi rasa saling menghormati, tentunya ini adalah kesempatan dakwah yang tidak boleh kita sia-siakan. Jika memang demikian keadaannya, maka sudah seharusnya bagi kita untuk menanggapinya dengan baik-baik pula. Semoga Allah menjadikan kita sebagai jalan hidayah bagi orang lain. Amin...!!!

-----

Ya Rasullullah...,
Betapa rindunya kami umatmu yang seumur hidup kami hanya bisa mendengar dan membayangkan kisah - kisah keagunganmu. Semoga Rahmat Allah SWT selalu tercurah atasmu. Amin...!!!


Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon koreksinya jika ada kekurangan / kesalahan. Mohon maaf jika kurang berkenan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.

Semoga bermanfaat.

Wassalam,
Dari saudara seiman: Imron kuswandi M.

Minggu, 01 Januari 2012

KITA HARUS TETAP WASPADA

Assalamu'alaikum wr. wb.

Saudaraku...,
Meskipun Islam adalah agama yang sangat toleran*, namun kita tetap harus senantiasa waspada, khususnya kepada para Ahli Kitab. Karena Al Qur’an juga telah memperingatkan kita, bahwa sebahagian besar diantara mereka (Ahli Kitab) benar-benar menginginkan kehancuran iman kita kaum muslimin, dimana sebahagian besar diantara mereka benar-benar menginginkan agar kita kaum muslimin dapat kembali kepada kekafiran setelah kita beriman.

“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah. 109).

“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (QS. Ali ‘Imran: 186)

Saudaraku...,
Sesungguhnya Allah juga telah berfirman dalam Al Qur’an: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (QS. At Taubah. 32).

Sedangkan dalam Al Qur’an surat Ash Shaff ayat 8, Allah telah berfirman: “Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci”. (QS. Ash Shaff. 8).

-----

Ya Allah!
Berilah kekuatan kepada kami agar kami senantiasa dapat bersabar, tabah serta tawakal kepada-Mu.

Ya Allah!
Jagalah kami, sehingga kami senantiasa berada di bawah naungan ridlo-Mu.

Ya Allah!
Tunjukilah kami, sehingga kami senantiasa dapat menjaga cahaya kebenaran ini (setelah pengetahuan datang kepada kami) hingga akhir hayat kami
.



Rasulullah SAW. banyak berdoa:
وَيَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِك. (رواه الترمذى)   
“Wahai Dzat Yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi).

Amin…,
Ya rabbal ‘alamin!

-----

Jadi berhati-hatilah, wahai Saudaraku…!!!

Sebagai sesama muslim, kita harus senantiasa tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, juga dalam menegakkan agama Allah. Semoga syi’ar Islam terus memancar di semua belahan bumi ini. Amin!

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS. Al Maa-idah. 2).

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7).

Saudaraku...,
Sebagai sesama muslim yang terikat dalam tali persaudaraan yang kuat dalam iman dan Islam, kita juga sudah semestinya terus-menerus menjaga tali persaudaraan yang teguh diantara kita kaum muslimin, di mana-pun dan sampai kapan-pun. Karena jika tidak, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu**, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar”. (QS. Al Anfaal. 73). **) Yang dimaksud dengan apa yang telah diperintahkan Allah itu; adalah keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin.

Saudaraku...,
Pada saat yang sama, kita juga harus senantiasa berharap kepada-Nya. ”dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Alam Nasyrah. 8).

Dan kita juga harus optimis bahwa semuanya pasti akan ada jalan keluarnya. Optimis bahwa semuanya pasti akan bisa teratasi. Optimis bahwa kita akan mendapatkan pertolongan-Nya! Karena meskipun mereka nampak bersatu padu, saling bekerja sama dalam upayanya untuk menghancurkan kita kaum muslimin (dalam upayanya untuk mengembalikan kita kepada kekafiran setelah kita beriman), namun sesungguhnya hati mereka benar-benar berpecah belah.

”Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti”. (QS. Al Hasyr. 14).

Semoga bermanfaat!

NB.*) Artikel terkait, silahkan klik tautan berikut ini (silahkan klik di sini):
1. http://imronkuswandi.blogspot.com/2010/12/betapa-indahnya-islam.html
2. http://imronkuswandi.blogspot.com/2008/11/toleransi-beragama-i.html

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞