بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Minggu, 05 November 2017

SIAPAKAH ALLAH DAN SIAPAKAH TUHAN? (III)



Assalamu’alaikum wr. wb.

Berikut ini lanjutan dari artikel: “Siapakah Allah dan Siapakah Tuhan? (II)”:

2. Bagaimana cara mengingatkan anak-anak kecil kalau sholat Maghrib/’Isya’ sesudah selesai salam langsung kabur.

Sebaiknya kita berikan pemahaman kepada mereka bahwa sesungguhnya tergesa-gesa itu adalah perbuatan syaitan, sedangkan syaitan itu benar-benar musuh yang nyata bagi kita. Oleh karenanya, janganlah kita mengikuti langkah-langkah mereka. (Wallahu a'lam).

وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اَللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللهِ صلى الله عليه وسلم  اَلْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ . أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَسَنٌ
Dari Sahal Ibnu Sa'ad Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: “Tergesa-gesa adalah termasuk perbuatan setan”. Riwayat Tirmidzi. Dia berkata bahwa hadits tersebut hasan.

... وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٢٠٨﴾
“... dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah. 208).

Dan jika kita tidak mengikuti langkah-langkah syaitan, maka Allah akan menyayangi kita dan akan mengampuni dosa-dosa kita.

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣١﴾
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Ali ‘Imraan. 31).

3. Saya ingin sekali hidup saya nanti berakhir dengan khusnul khotimah. Apa yang harus saya hafalkan, dibaca atau diamalkan?

Saudaraku,
Teruslah berupaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengisi sisa umur kita yang tinggal sedikit ini dengan segala kebaikan. Bisa dengan berdzikir, terus belajar tentang Islam + segala bentuk kebaikan lainnya. Jangan sampai kita luangkan sedikitpun waktu yang tersisa ini untuk bersantai, apalagi sampai bermaksiat kepada-Nya. Dan jangan sampai datang ajal kita sedang kita belum berserah diri kepada-Nya serta belum berbaik sangka kepada-Nya, karena tak seorang-pun tahu kapan ajalnya 'kan tiba.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al Ahzaab. 41)

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, katanya: bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ. (رواه مسلم)
Barangsiapa yang melintasi sebuah jalan (pergi) untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkannya jalan menuju surga”. (HR. Muslim).

... رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ ﴿١٢٦﴾
(Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al A’raaf. 126)

Dari Jabir bin Abdillah r.a., beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَمُوتُ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ. (رواه مسلم) 
“Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal melainkan dia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah”. (HR. Muslim).

Lebih dari itu, kita semua harus menyadari bahwa berapapun usia kita saat ini, sesungguhnya sisa umur kita tetaplah sangat sedikit. Karena kita tidak tinggal di dunia ini, melainkan hanya sebentar saja.

قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١١٤﴾
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui". (QS. Al Mu’minuun. 114).

Ya berapapun usia kita saat ini, sebenarnya sisa umur kita tetaplah sangat sedikit. Karena kita tidak tinggal di dunia ini melainkan hanya sebentar saja. Ini artinya bahwa nasehat di atas sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada yang sudah memasuki usia pensiun. Tetapi juga ditujukan kepada kita semua, berapapun usia kita saat ini. Sementara tidak lama lagi, kita semua akan menempuh suatu perjalanan nan amat panjang, yang harus kita lalui sendirian.

وَكُلُّهُمْ ءَاتِيهِ يَوْمَ الْقِيَـــٰـمَةِ فَرْدًا ﴿٩٥﴾
“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (QS. Maryam. 95).

Saudaraku,
Kita semua, sudah seharusnya menyadari hal ini!

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata keterbatasan ilmuku.

Semoga bermanfaat.

{Tulisan ke-3 dari 3 tulisan}

Jumat, 03 November 2017

SIAPAKAH ALLAH DAN SIAPAKAH TUHAN? (II)



Assalamu’alaikum wr. wb.

Berikut ini lanjutan dari artikel: “Siapakah Allah dan Siapakah Tuhan? (I)”:

1b. Siapakah Allah?

Meskipun dalam beberapa ayat di atas diperoleh penjelasan bahwa ada banyak tuhan yang disembah oleh umat manusia, namun sesungguhnya hanya ada satu tuhan yang berhak untuk disembah, yaitu Allah SWT.

إِنَّنِي أَنَا اللهُ لَا إِلَـــٰـهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَوٰةَ لِذِكْرِي ﴿١٤﴾
”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thaahaa. 14).

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَــــٰهًا ءَاخَرَ لَا إِلَـــٰـهَ إِلَّا هُوَ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٨﴾
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al Qashash. 88)

قُلِ اللهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُ دِينِي ﴿١٤﴾
Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". (QS. Az Zumar. 14)

Mengapa hanya Allah saja yang harus kita sembah? Karena tuhan-tuhan yang disembah oleh umat beragama lain itu sama sekali tidak bisa menciptakan apapun (bahkan mereka sendiri diciptakan) dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak pula dapat mengambil sesuatu kemanfa`atanpun dan mereka juga tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan.

وَاتَّخَذُوا مِن دُونِهِ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا ﴿٣﴾
Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfa`atanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan. (QS. Al Furqaan. 3)

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَاهِيمَ ﴿٦٩﴾ إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٧٠﴾ قَالُوا نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عَـــٰـكِفِينَ ﴿٧١﴾ قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ ﴿٧٢﴾ أَوْ يَنفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ ﴿٧٣﴾
(69) Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. (70) Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?" (71) Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya". (72) Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (do`a)-mu sewaktu kamu berdo`a (kepadanya)?, (73) atau (dapatkah) mereka memberi manfa`at kepadamu atau memberi mudharat?". (QS. Asy Syu’araa’. 69 – 73)

Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang bisa menolak mudharat dan memberi manfaat (Allah adalah Tuhan yang bisa menolak mudharat dan memberi manfaat). Dialah yang memiliki kerajaan, pemberian, pencegahan. Dialah yang memiliki segala perintah, Dialah pemilik segala ciptaan. Keputusannya pasti terlaksana, ketentuannya pasti terjadi. Tidak ada yang bisa menahan apa yang Dia berikan, tidak ada yang bisa memberikan apa yang Dia tahan, dan tidak ada yang bisa menolak apa yang Dia putuskan. Dialah satu-satunya yang bisa melenyapkan setiap bencana dan menghilangkan setiap kesulitan.

مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢﴾
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Faathir. 2)

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَــٰتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُواْ لِلّٰهِ شُرَكَاءَ خَلَقُواْ كَخَلْقِهِ فَتَشَـــٰــبَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللهُ خَــٰـلِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ ﴿١٦﴾
“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS.Ar Ra’d. 168).

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿٣٨﴾
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”. (QS. Az-Zumar. 38).

Dan Allah adalah pemilik semua yang ada baik di bumi, di langit, maupun yang ada di antara keduanya. Allah juga Maha Kuasa atas segala sesuatu.

... وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَاللهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٧﴾
“... Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Maa-dah. 17)

Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal) dan Dia juga akan tetap ada ketika yang lain telah musnah (akhir). Allah juga Maha Mengetahui segala sesuatu.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّــــٰهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣﴾
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Hadiid. 3)

Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu (QS. Al Mu’minuun. 91) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya (QS. Al Ikhlaash. 4).

مَا اتَّخَذَ اللهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَـــٰـهٍ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَـــٰـهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ سُبْحَـــٰنَ اللهِ عَمَّا يَصِفُونَ ﴿٩١﴾
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu”, (QS. Al Mu’minuun. 91)

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al Ikhlaash. 4).

Saudaraku,
Itulah beberapa sifat dari Allah, satu-satunya Tuhan kita. Sifat-sifat Allah lainnya tercermin dalam 99 nama Allah (asma’ul husna =الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ  artinya: nama-nama yang paling baik).

اللهُ لَا إِلَـــٰــهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ﴿٨﴾
Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaa’ul husna (nama-nama yang baik). (QS. Thaahaa. 8)

Saudaraku,
Nanti di alam akhirat, sembahan-sembahan yang mereka sembah itu akan mengelak/mendustakan tentang apa yang mereka katakan. Bahkan sembahan-sembahan yang mereka sembah itu menyatakan ketundukannya kepada Allah dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan selama masa hidup mereka di dunia ini.

وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ أَشْرَكُواْ شُرَكَاءَهُمْ قَالُواْ رَبَّنَا هَــٰـؤُلَاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوْ مِن دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَـــٰـذِبُونَ ﴿٨٦﴾ وَأَلْقَوْاْ إِلَى اللهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ ﴿٨٧﴾
(86) Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". (87) Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS. An Nahl. 86 – 87)

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ فَيَقُولُ ءَأَنتُمْ أَضْلَلْتُمْ عِبَادِي هَــٰـؤُلَاءِ أَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيلَ ﴿١٧﴾ قَالُوا سُبْحَـــٰـــنَكَ مَا كَانَ يَنبَغِي لَنَا أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَاءَ وَلَـــٰــكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَءَابَاءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُوا الذِّكْرَ وَكَانُوا قَوْمًا بُورًا ﴿١٨﴾ فَقَدْ كَذَّبُوكُم بِمَا تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًا وَمَن يَظْلِم مِّنكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا ﴿١٩﴾
(17) Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah): "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?" (18) Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka keni`matan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa." (19) Maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar. (QS. Al Furqaan. 17 – 19)

{ Bersambung; tulisan ke-2 dari 3 tulisan }

Rabu, 01 November 2017

SIAPAKAH ALLAH DAN SIAPAKAH TUHAN? (I)



Assalamu’alaikum wr. wb.

Saat memberikan kuliah subuh di Kota Blitar, seorang ibu (muallafah) telah menyampaikan tiga pertanyaan berikut ini:

1.   Maafkan saya memberanikan diri untuk bertanya. Di buku Bapak "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur'an dan Hadits" Jilid 2, di situ dituliskan: “Jika kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa jika kita orang-orang yang beriman "meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik", tentunya hal ini tidaklah menunjukkan bahwa Allah itu adalah Tuhan yang miskin sehingga membutuhkan pinjaman dari kita. (Subhanallah, Maha Suci Allah dari sifat yang demikian)”. Yang saya tanyakan dan tidak mengerti adalah: siapa Allah dan siapa Tuhan? Saya jadi bingung meskipun umur sudah banyak, tapi masih sedikit dalam pengertian agama. Maaf, ya Mas.

2.   Bagaimana cara mengingatkan anak-anak kecil kalau sholat Maghrib/’Isya’ sesudah selesai salam langsung kabur.

3.   Saya ingin sekali hidup saya nanti berakhir dengan khusnul khotimah. Apa yang harus saya hafalkan, dibaca atau diamalkan? Terimakasih sekali dan maaf sebesar-besarnya.

Saudaraku,
Sebelumnya kusampaikan terimakasih atas kesediaannya untuk bersama-sama belajar. Semoga semangat untuk belajar ini tidak akan pernah padam hingga ajal menjemput kita. Amin, ya rabbal ‘alamin!

1. Siapakah Allah dan siapakah Tuhan?

Pada kesempatan ini, akan kubahas terlebih dahulu tentang siapa Tuhan itu kemudian kulanjutkan dengan membahas siapa Allah itu.

1a. Siapakah Tuhan?

Tuhan yang dalam Al Qur’an merupakan terjemahan dari kata “ilah” ( إلـه ), digunakan untuk menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya untuk dikuasai (didominir) olehnya.

Perkataan “dipentingkan” mengandung arti yang luas. Tercakup di dalamnya yang dipuja, yang dicintai, yang diagungkan, yang diharapkan dapat memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan definisi al-ilah sebagai berikut: “Al-ilah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati; tunduk kepadanya, merendahkan diri di hadapannya, takut dan mengharapkannya, kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo'a dan bertawakkal kepadanya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya”. (Dr. Yusuf Qardawi: “Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan”, (Haqiqat Al-Tauhid) terjemahan H. Abd. Rahim Haris, Pustaka Darul Hikmah, Bima, hal. 26 - 27).

Saudaraku,
Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam beberapa ayat berikut ini:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَـــٰــهَهُ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا ﴿٤٣﴾
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. Al Furqaan. 43)

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَـــٰــهَهُ هَوَىٰهُ ... ﴿٢٣﴾
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, ...” (QS. Al Jaatsiyah. 23)

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَـــٰـهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَــٰمَــٰنُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحًا لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَىٰ إِلَـــٰـهِ مُوسَىٰ وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَـــٰــذِبِينَ ﴿٣٨﴾
Dan berkata Fir`aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”. (QS. Al Qashash. 38)

Dari ayat-ayat di atas diperoleh penjelasan bahwa perkataan “ilah” (tuhan) bisa mengandung arti sebagai benda, baik benda abstrak (nafsu atau keinginan pribadi) maupun benda nyata (Fir'aun/raja/penguasa yang dipatuhi dan dipuja).

Dalam surat Al An’aam ayat 56, surat Al An’aam ayat 108 dan surat Yunus ayat 104 berikut ini, diperoleh penjelasan bahwa ada banyak tuhan yang disembah oleh umat manusia.

قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللهِ قُل لَّا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ ﴿٥٦﴾
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Al An’aam. 56)

وَلاَ تَسُبُّواْ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللهِ فَيَسُبُّواْ اللهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ...﴿١٠٨﴾
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan...” (QS. Al An’aam: 108).

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي شَكٍّ مِّن دِينِي فَلَا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ وَلَـــٰـكِنْ أَعْبُدُ اللهَ الَّذِي يَتَوَفَّـــٰـكُمْ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٠٤﴾
Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman", (QS. Yunus. 104)

Sedangkan dalam surat At Taubah ayat 31 berikut ini diperoleh penjelasan bahwa mereka menjadikan orang-orang alimnya serta rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan mereka juga mempertuhankan Nabi Isa Al Masih putera Maryam.

اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَـــٰـــنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلَّا لِيَعْبُدُواْ إِلَـــٰـهًا وَاحِدًا لَّا إِلَـــٰـهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَـــٰــنَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٣١﴾
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At Taubah. 31)

{ Bersambung; tulisan ke-1 dari 3 tulisan }

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞