Assalamu’alaikum
wr. wb.
Dalam sebuah diskusi di Grup WhatsApp Dosen Indonesia,
seorang dosen politeknik negeri di Kalimantan/mahasiswa S3 di Taiwan, telah
membuat pernyataan sebagai berikut:
1. Pendapat bapak
kan bilang mereka itu (Yahudi dan Nasrani) semua kafir karena tidak masuk
Islam, kalau saya bilang tidak asal mereka kembali ke ajaran nenek moyangnya. Menurut
ulama kebanyakan, Yahudi dan Nasrani itu pasti masuk neraka, tapi menurut Al Qur’an
nggak ada tuh buktinya.
2. Mana ayat yang bunyinya mengatakan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani harus masuk
Islam dan meninggalkan agama mereka? Mana
buktinya ada ayat yang
menyuruh
orang
Yahudi dan Nasrani harus
meninggalkan agama mereka? Dan masuk Islam agar mereka selamat?
3. Memangnya Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan
apa kepada orang
Nasrani dan Yahudi? Apa ada mereka disuruh meninggalkan agama mereka? Monggo,
mana ayatnya?
Mari kita
kaji pernyataan di atas
1a. Pendapat bapak
kan bilang mereka itu (Yahudi dan Nasrani) semua kafir karena tidak masuk
Islam, kalau saya bilang tidak asal mereka kembali ke ajaran nenek moyangnya.
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa selain Islam itu kafir,
termasuk mereka kaum Yahudi dan Nasrani.
Ini prinsip akidah yang harus
dipahami oleh setiap muslim. Cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang
menyatakan bahwa
selain Islam itu
kafir, termasuk mereka kaum Yahudi dan Nasrani. Dan
karena mereka itu kafir (termasuk kaum Yahudi dan Nasrani) maka tempatnya
adalah neraka Jahannam.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَــــٰبِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَـــٰـلِدِينَ فِيهَا أُوْلَـــٰـــئِكَ هُمْ شَرُّ
الْبَرِيَّةِ ﴿٦﴾
(6). Sesungguhnya orang-orang
kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al
Bayyinah. 6).
لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللهَ هُوَ
الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ... ﴿١٧﴾
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”.
(QS. Al Maa-idah. 17).
لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ
ثَلَـــٰـــثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَـــٰـهٍ إِلَّا إِلَـــٰـهٌ وَاحِدٌ وَإِن لَّمْ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ
كَفَرُواْ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٧٣﴾
Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,
pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS.
Al Maa-idah. 73).
Beliau mengatakan: “Kalau
saya bilang (mereka kaum Yahudi dan Nasrani itu) tidak (kafir) asal mereka
kembali ke ajaran nenek moyangnya”.
Kembali ke ajaran nenek
moyang yang mana? Ke ajaran (yang dibawa oleh) nabi-nabi terdahulu? Yang
berarti merujuk kepada Kitab Taurat dan Kitab Injil?
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa Al
Qur’an banyak mengupas tentang adanya kesalahan-kesalahan dari keyakinan mereka
(kaum Yahudi dan Nasrani itu). Nah, karena ajaran-ajaran yang mereka yakini (yang
tentunya berdasarkan kitab sucinya) terdapat kesalahan, maka hanya satu
penjelasan yang bisa diterima, yaitu sumber dari keyakinan tersebut juga
terdapat kesalahan. Dan kesalahan-kesalahan ini tidak mungkin terjadi jika Kitab
Taurat dan Kitab Injil tersebut masih terjamin kesucian dan kemurniannya dari
campur tangan manusia.
Berikut ini adalah salah satu
ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang hal itu:
يَا أَهْلَ الْكِتَــــٰبِ لَا تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُواْ عَلَى اللهِ إِلَّا الْحَقَّ
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا
إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَئَامِنُواْ بِاللهِ وَرُسُلِهِ وَلَا تَقُولُواْ
ثَلَاثَةٌ اِنتَهُواْ خَيْرًا لَّكُمْ إِنَّمَا اللهُ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَىٰ بِاللهِ وَكِيلًا
﴿١٧١﴾
”Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu*, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah
dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya** yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya***.
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu
mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan
itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”. (QS. An Nisaa’ ayat 171).
*) Maksudnya:
Janganlah kamu mengatakan Nabi ’Isa itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh
orang-orang Nasrani. **) Maksudnya: Membenarkan kedatangan seorang nabi yang
diciptakan dengan kalimat ”kun” (jadilah) tanpa bapak, yaitu Nabi ’Isa
AS. ***) Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari
perintah Allah.
Sedangkan dalam
Surat Al Maa-idah ayat 41 serta surat Ali ‘Imraan ayat 78,
diperoleh penjelasan sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنكَ
الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُواْ آمَنَّا
بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُواْ
سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَـٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ تُؤْتَوْهُ
فَاحْذَرُواْ وَمَن يُرِدِ اللهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللهِ
شَيْئًا أُوْلَـٰــئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ
قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ
عَظِيمٌ ﴿٤١﴾
”Hai Rasul, janganlah
hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan)
kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:
"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga)
di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar
(berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain
yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah**** perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka
mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka)
kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka
hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka
sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada
Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati
mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan
yang besar”. (QS. Al Maa-idah. 41).
****) Maksudnya:
Mengubah arti kata-kata, tempat, atau menambah dan mengurangi.
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُم
بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ
وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَيَقُولُونَ
عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿٧٨﴾
“Sesungguhnya di antara
mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu
menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al
Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi
Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap
Allah, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali ‘Imraan 78)
Saudaraku,
Dari penjelasan beberapa ayat
Al Qur’an di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan
Kitab Taurat dan Kitab Injil tersebut pada saat ini sudah tidak lagi
terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia.
Sehingga pendapat beliau yang
mengatakan bahwa mereka kaum Yahudi dan Nasrani itu tidak kafir asal mereka
kembali ke ajaran nenek moyangnya (kembali ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi
terdahulu, yang berarti merujuk kepada Kitab Taurat dan Kitab Injil) adalah
sesuatu yang mustahil. Karena pada saat ini yang ada hanyalah Kitab Taurat dan
Kitab Injil yang sudah tidak lagi
terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia.
Sehingga dapat dipastikan akan banyak sekali terjadi kesalahan disana-sini.
Oleh karenanya, tidak ada
pilihan bagi mereka kaum Yahudi dan Nasrani kalau ingin selamat dari neraka,
kecuali dengan masuk Islam (baca pembahasan dari pernyataan beliau yang ke-2
dan ke-3 pada bagian tengah s/d bagian akhir tulisan ini).
1b. Menurut ulama
kebanyakan, Yahudi dan Nasrani itu pasti masuk neraka, tapi menurut Al Qur’an nggak
ada tuh buktinya.
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa lagi-lagi
beliau telah membuat pernyataan sesuka hatinya sendiri. Karena hal ini sangat
bertentangan dengan penjelasan Al Qur’an surat Al Bayyinah ayat 6 berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَــــٰبِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَـــٰـلِدِينَ فِيهَا أُوْلَـــٰـــئِكَ هُمْ شَرُّ
الْبَرِيَّةِ ﴿٦﴾
(6). Sesungguhnya orang-orang
kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al
Bayyinah. 6).
Semoga bermanfaat.
{Bersambung; tulisan ke-1 dari 3
tulisan}