Assalamu’alaikum wr. wb.
Seorang sahabat (dosen sebuah perguruan tinggi negeri
terkemuka di Sumatera) telah menyampaikan pertanyaan via WhatsApp sebagai
berikut: “Pak Imron, bagaimana seorang muslim mengembalikan semangat hidupnya
kembali?”
Saudaraku,
Perhatikan penjelasan Allah dalam Al Qur’an surat Al
Muzzammil ayat 20 berikut ini:
...
عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللهِ وَءَاخَرُونَ
يُقَــٰــتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ
مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا الزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ
خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا
اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٢٠﴾
“... Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sholat,
tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan
kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling
besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Muzzammil. 20).
Saudaraku,
Pada ayat di atas, disampaikan tiga kondisi kritis yang
bisa dialami oleh setiap kita umat manusia yang masing-masing membutuhkan
kendali dan pegangan yang kuat dalam menghadapinya, yaitu: orang yang sakit,
orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah dan orang yang
berperang di jalan Allah.
Saudaraku,
Orang yang sakit (terlebih lagi jika sakitnya parah) maka
yang bersangkutan
memerlukan pegangan yang kuat agar semangat hidupnya tetap terjaga dan tetap memiliki harapan/tidak putus asa.
Orang yang berjalan di muka bumi untuk mencari sebagian
karunia Allah/dalam rangka mencari rezeki-Nya, dalam perjalanannya tentu akan
mengalami pasang surut. Disaat usahanya sukses (pasang), jika tidak berhati-hati
hal ini bisa membuatnya lupa diri/sombong/takabur. Sebaliknya, disaat usahanya
mengalami kegagalan/kerugian (surut), hal ini bisa membuatnya jatuh dalam depresi
dan frustasi/kehilangan semangat hidup.
Sedangkan kondisi yang paling berat adalah orang yang
sedang berperang di jalan Allah. Orang yang dalam kondisi berperang, dia tidak
tahu kapan musuh akan datang karena musuh bisa datang menyerang kapan saja. Dia juga
tidak tahu, sampai kapan peperangan tersebut akan berakhir. Kondisi yang tidak
menentu seperti ini,
jelas bisa membuatnya jatuh
dalam depresi dan frustasi.
Saudaraku,
Jika kita menghadapi situasi/kondisi yang sangat sulit seperti
kondisi di atas, agar terhindar dari depresi dan frustasi/kehilangan semangat
hidup/agar semangat hidup tumbuh kembali, maka (1) bacalah apa yang mudah bagi
kita dari Al Qur'an, (2) dirikanlah sholat, (3) tunaikanlah zakat dan (4) berikanlah
pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik (sebagaimana penjelasan Al Qur’an
dalam surat Al Muzzammil ayat 20 di atas).
1. Membaca Al Qur'an
Saudaraku,
Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Faathir ayat
29 – 30 berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَـــٰبَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَـــٰـهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَـــٰــرَةً لَّن تَبُورَ ﴿٢٩﴾ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ
وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ ﴿٣٠﴾
(29) Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (30) agar Allah menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Faathir. 29 – 30).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(29) (Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca) selalu mempelajari (kitab Allah dan mendirikan salat) yakni mereka
melaksanakannya secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan) berupa zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi) tidak bangkrut. (30) (Agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka) pahala amal-amal mereka yang telah
disebutkan itu (dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa mereka (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan
mereka”.
Berbahagialah saudaraku jika saudaraku tergerak untuk
membaca Al Qur’an karena sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat
mulia yang diturunkan dari Tuhan semesta alam, dan tidak menyentuhnya kecuali
hamba-hamba yang disucikan.
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَـــٰبَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ... ﴿٣٢﴾
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, ...”. (QS. Faathir. 32).
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Qur'an yang serupa mutu
ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah.
اللهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَـــٰـــبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللهِ ذَٰلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَن يُضْلِلْ اللهُ فَمَا لَهُ
مِنْ هَادٍ ﴿٢٣﴾
“Allah telah menurunkan
perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya)
lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada
seorangpun pemberi petunjuk baginya”. (QS. Az Zumar: 23).
Sekali lagi, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al Qur'an yang serupa mutu
ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Dan tentu saja, orang yang seperti ini sudah pasti jauh
dari depresi dan frustasi/kehilangan semangat hidup.
2. Mendirikan sholat
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sholat itu merupakan rukun
Islam yang kedua dan merupakan rukun Islam yang terpenting setelah dua kalimat
syahadat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam dua
hadits berikut ini:
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى قَالَ
أَخْبَرَنَا حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَــٰــهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (رواه البخارى)
Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu
Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: “Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian
tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan”. (HR. Bukhari).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بُنِيَ
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَـــٰــهَ إِلَّا اللهُ، وَأنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ،
وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ البَيْتِ
“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian
bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad
adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta
haji ke Baitullah.” (Muttafaqun ‘alaih).
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sholat itu merupakan media
penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya, sebagaimana sabda Nabi
shallallahu alaihi wasallam:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ ...
(رواه مسلم)
Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar berkata Ibnu al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata, Saya mendengar Qatadah telah bercerita dari Anas bin Malik
dia berkata: "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila
salah seorang dari kalian di dalam shalat maka dia sedang bermunajat kepada
Rabbnya, ..." (HR.
Muslim
no. 856).
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sholat itu adalah penolong
dalam segala urusan penting,
sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah berikut ini:
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا
لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَــــٰـشِعِينَ ﴿٤٥﴾الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَـــٰــقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿٤٦﴾
(45) Dan jadikanlah
sabar dan sholat sebagai penolongmu [Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan (mengerjakan) shalat]. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (46) (yaitu) orang-orang yang meyakini,
bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al Baqarah. 45 – 46).
Saudaraku,
Ketahuilah pula bahwa sesungguhnya sholat itu adalah
kebahagiaan jiwa orang-orang yang beriman serta penyejuk hatinya, sebagaimana
sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam dalam hadits berikut ini:
حَدَّثَنِي الشَّيْخُ
الْإِمَامُ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ النَّسَائِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ
بْنُ عِيسَى الْقُوْمَسِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ
حَدَّثَنَا سَلَّامٌ أَبُو الْمُنْذِرِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ الدُّنْيَا
النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي
الصَّلَاةِ.
Telah
mengabarkan kepada kami Syekh Imam Abu Abdur Rahman An Nasai telah mengabarkan
kepada kami Al Husain bin Isa Al Qumasi telah
menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah
menceritakan kepada kami Sallam Abu Al Mundzir dari Tsabit dari Anas, dia berkata:
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dijadikan kesenanganku
dari dunia ada pada wanita dan minyak wangi, dan
dijadikan penyejuk hatiku ada dalam shalat”. (HR. An Nasa’i no. 3878).
3. Menunaikan zakat
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya zakat itu menunjukkan benarnya
iman seseorang. Sesungguhnya harta adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa.
Sesuatu yang dicintai itu tidaklah dikeluarkan kecuali dengan mengharap balasan
yang semisal atau bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat
disebut juga shadaqah (yang berasal dari
kata shidiq yang berarti benar/jujur) karena zakat akan menunjukkan benarnya
iman muzakki (muzakki adalah
orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya
tersebut.
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّـــٰــلِحَـــٰتِ وَأَقَامُواْ الصَّلَاةَ وَءَاتَوُاْ الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ
رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٢٧٧﴾
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di
sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (QS. Al Baqarah. 277).
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ
وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿١٠٣﴾
“Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan* dan mensucikan** mereka, dan
mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. At
Taubah. 103).
*) Maksudnya: zakat itu
membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan terhadap
harta benda.
**) Maksudnya: zakat itu
menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta
benda mereka.
4. Memberikan pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menamakan infak dan
sedekah dengan istilah pinjaman. Mereka yang bersedekah berarti meminjamkan
sesuatu kepada Allah kemudian di akhirat kelak pinjaman tersebut akan dibayar
oleh Allah dengan kenikmatan surga.
مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَـــٰـعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللهُ يَقْبِضُ
وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢٤٥﴾
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.
Al Baqarah. 245).
مَن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا
فَيُضَــٰـعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ ﴿١١﴾ يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَـــٰتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَــــٰـنِهِم بُشْرَىٰكُمُ الْيَوْمَ جَنَّــــٰتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَــٰــرُ خَـٰــلِدِينَ فِيهَا ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١٢﴾
(11) Siapakah yang mau meminjamkan kepada
Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman
itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak, (12) (yaitu) pada
hari ketika kamu melihat orang mu'min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya
mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada
mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang banyak. (QS. Al Hadiid. 11 – 12).
إِن تُقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَــٰـعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللهُ
شَكُورٌ حَلِيمٌ ﴿١٧﴾
”Jika kamu
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat-gandakan (pembalasannya) kepadamu dan
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun”. (QS. At
Taghaabun. 17).
Saudaraku,
Jika seseorang melakukan 4 perkara di atas, yaitu: (1) membacalah
Al Qur'an, (2) mendirikan sholat, (3) menunaikan zakat dan (4) memberikan
pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, maka sesulit apapun dan seberat
apapun situasi/kodisi yang dihadapinya, maka dia akan bisa melaluinya dengan
baik sehingga akan terhindar dari depresi dan frustasi/kehilangan semangat
hidup/semangat hiduppun akan tumbuh kembali (in sya Allah).
...
عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللهِ وَءَاخَرُونَ
يُقَــٰــتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ
مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا الزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا ... ﴿٢٠﴾
“... Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sholat,
tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. ...”.
(QS. Al Muzzammil. 20).
Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf
jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.
Semoga bermanfaat.
NB.
Surat Al Muzzammil ayat 20 secara lengkap adalah sebagai
berikut:
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِن ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ
مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن
تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْءَانِ عَلِمَ
أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَىٰ وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللهِ وَءَاخَرُونَ
يُقَــٰــتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ
مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا الزَّكَوٰةَ وَأَقْرِضُوا اللهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ
خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا
اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٢٠﴾
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya
dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah
menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali
tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan
kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia
mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang
yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang
lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah
pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah
sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al Muzzammil. 20).