Dalam sebuah diskusi, seorang sahabat (dosen senior di ITS) telah mengatakan: ”Karena sifatnya mencari tahu, bisa saja sumber infonya tidak langsung ke kitab suci, tapi mungkin dari guru ngajinya. Nah, karena penulis status itu saya, maka saya harus klarifikasi essensinya. Kiat mencari tahu Tuhan ini jelas mengarah pada upaya mencari jawaban apakah diperlukan pemahaman Al Qur'an dalam menggali ilmu dan menciptakan teknologi”.
Saudaraku...,
Sudah barang tentu, bidang ilmu keteknikan/teknologi adalah penting untuk dikuasai oleh kaum muslimin. Cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan hal ini. Bahkan ayat yang pertama kali turun, yaitu ayat 1 – 5 dari Surat Al-‘Alaq [96], telah mengisyaratkan hal ini.
Berikut ini adalah penjelasan Al Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam*.
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
*) Maksudnya: Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan tulis baca.
Sedangkan pada ayat-ayat yang lain, kita juga mendapati adanya penjelasan agar kita memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya. Yang tentunya hal ini semua tidak mungkin bisa kita lakukan dengan baik, jika kita tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Yunus. 6).
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,” (QS. Ali ‘Imran. 190). “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali ‘Imran. 191).
Saudaraku…,
Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa memang sudah seharusnya bagi kita semua untuk selalu menggunakan akal dengan selalu memikirkan ayat-ayat Allah baik yang qouliyah (dalam nash Qur'an dan Sunnah) maupun kauniyah (ayat-ayat Allah di alam semesta).
-----
Beliau memberi tanggapan terhadap uraian di atas: ”Kalau jawabnya ya, bagaimana dengan orang non-muslim yang sama sekali tidak menyentuh Al Qur'an, tapi faktanya leading dalam sains teknologinya, bahkan banyak diantara saudara kita yang malah merengek rengek untuk berguru pada mereka?”.
Saudaraku…,
Tanpa adanya penguasaan ilmu agama (Islam), semuanya itu hanya akan sia-sia saja. Maka betapa ruginya mereka nanti ketika ternyata semua apa yang diketahuinya sama-sekali tidak ada gunanya. Semua amal dan usahanya bagaikan daun-daun kering yang hancur menjadi debu tertiup angin.
Tiada cahaya kebenaran datang dari yang mati, hanyalah Dia Yang Hidup dapat memberi kehidupan dan cahaya dalam kehidupan ini. Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al An'aam ayat 122 serta surat l Anfaal ayat 24 berikut ini:
”Dan apakah orang yang mati yang kemudian dia Kami hidupkan dan Kami jadikan baginya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al An'aam. 122).
”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan (ruhaniah) kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi (meng-hijab) antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (QS. Al Anfaal. 24).
Kehidupan ruhaniah adalah hidupnya hati oleh iman dengan 6 rukunnya dan 5 rukun Islam sebagai implementasinya untuk menghasilkan muhsinin yang ber-akhlaqul karimah.
Semoga bermanfaat!
NB.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pak Eko Pramunanto, yang telah melengkapi tulisan ini.
blogwalking nyasar kesini kebetulan sesama alumni Smasa Blitar salam kenal pak sy alumni 08 :)
BalasHapusMakasih. Salam kenal kembali.
BalasHapus