Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku,
Bang Fulan yang non muslim, telah bertanya: “Yakinkah kita bisa
menghindari neraka? Siapa yang
memutuskan kita akan ada dimana?”. (Bang Fulan adalah nama
samaran/bukan nama sebenarnya/teman sekolah di SMAN 1 Blitar).
Tanggapan
Sebelum aku menanggapi pertanyaan anda, marilah kita
perhatikan terlebih dahulu uraian berikut ini:
Alkitab/Bible
Alkitab/Bible adalah
sebutan untuk kitab suci umat Kristiani. Alkitab itu meskipun umumnya dicetak sebagai satu jilid buku, sebenarnya
merupakan kumpulan dari kitab-kitab yang
secara resmi diakui oleh umat Kristen
sebagai kitab yang diilhami oleh Tuhan.
Menurut keyakinan orang-orang Nasrani, kitab-kitab tersebut ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang
berbeda-beda dalam kurun waktu sekitar 1.500 tahun. Menurut keyakinan orang-orang Nasrani, Alkitab tidak didikte oleh Tuhan, namun dituntun dan diilhamkan oleh Tuhan secara keseluruhan. Artinya (menurut keyakinan orang-orang Nasrani), mereka
para penulis Alkitab tersebut telah dituntun
dan diilhamkan oleh Roh Kudus (salah satu dari tiga pribadi Tuhan/tiga Pribadi
dalam satu kesatuan esensi Tuhan) dalam menulis
kitab-kitab tersebut. (Dua pribadi Tuhan yang lain adalah Tuhan Bapa dan
Tuhan Anak).
Berikut
ini nama-nama kitab sekaligus dengan nama orang yang secara umum dianggap oleh
para sarjana Alkitab sebagai penulis kitab tersebut dan perkiraan tahun
penulisan.
– Kejadian,
Keluaran, imamat, Bilangan, Ulangan: Musa (1.400 SM)
– Yosua: Yosua (1.350 SM)
– Hakim-Hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel:
Samuel/Natan/Gad (1.000 – 900 SM)
– 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja: Yeremia (600 SM)
– 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia: Ezra (450 SM)
– Ester: Mordekhai (400 SM)
– Ayub: Musa (1400 SM)
– Mazmur: beberapa penulis yang berbeda, kebanyakan oleh Daud (1000 – 400 SM)
– Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung: Salomo (900 SM)
– Yesaya: Yesaya (700 SM)
– Yeremia, Ratapan: Yeremia (600 SM)
– Yehezkiel: Yehezkiel (550 SM)
– Daniel: Daniel (550 SM)
– Hosea: Hosea (750 SM)
– Yoel: Yoel (850 SM)
– Amos: Amos (750 SM)
– Obaja: Obaja (600 SM)
– Yunus: Yunus (700 SM)
– Mikha: Mikha (700 SM)
– Habakuk: Habakuk (600 SM)
– Zefanya: Zefanya (650 SM)
– Hagai: Hagai (520 SM)
– Zakharia: Zakharia (500 SM)
– Maleakhi: Maleakhi (430 SM)
– Matius: Matius (tahun 55)
– Markus: Yohanes Markus (tahun 50)
– Lukas: Lukas (tahun 60)
– Yohanes: Yohanes (tahun 90)
– Kisah Rasul: Lukas (tahun 65)
– Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1
Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon: Paulus (tahun 50 – 70)
– Ibrani: tidak diketahui dengan pasti. Diduga Paulus, Lukas, Barnabas,
atau Apolos (tahun 65)
– Yakobus: Yakobus (tahun 45)
– 1 Petrus, 2 Petrus: Petrus (tahun 60)
– 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes: Yohanes (tahun
90)
– Yudas: Yudas (tahun 60)
– Wahyu: Yohanes (tahun 90)
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara Alkitab yang
digunakan oleh umat
Katolik dan
Alkitab yang digunakan oleh umat
Protestan. Alkitab umat Katolik terdiri dari 73 kitab (46 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru),
sedangkan Alkitab umat Protestan hanya terdiri dari 66 kitab saja (39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru). Jadi,
terdapat 7 kitab dan 2 tambahan pada
kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya (total 9 kitab) versi Katolik yang tidak
diakui oleh pihak Protestan.
Dalam bahasa Inggris ada
beberapa versi Alkitab,
baik bagi umat Katolik maupun Protestan.
Bagi umat Katolik ada versi
RSVCE (Revised Standard Version Catholic Edition) yang dipakai sebagai
terjemahan resmi. Ada NAB (New American Bible) yaitu yang merupakan Alkitab
yang populer di kalangan umat Katolik di Amerika Serikat. Ada juga NJB (New
Jerusalem Bible) yaitu Alkitab yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani dan
dipakai oleh sebagian kalangan Gereja Katolik dari ritus-ritus Timur.
RSVCE adalah versi yang paling
serupa dengan bahasa asli kitab suci karena merupakan terjemahan
kata-demi-kata. Sedangkan NAB dan NJB serta beberapa versi lainnya merupakan
terjemahan yang sudah disesuaikan dengan pemakaian bahasa Inggris pada masa
kini, jadi penekanan pada segi arti dari kata-kata/kalimat yang dipakai pada
bahasa asli kitab suci.
Beberapa versi Alkitab
Protestan, diantaranya adalah: RSV (Revised Standard Version), KJV (King James
Version), NIV (New International Version), Tyndale Bible dan Zonderfan Bible.
Untuk mengenalinya mudah saja, di dalamnya tidak terdapat kitab-kitab
Deuterokanonika.
Alkitab/Bible sendiri (khususnya Perjanjian Baru) tidak mempertahankan bahasa aslinya sebab Alkitab/Bible
(khususnya Perjanjian Baru) dalam
Bahasa Ibrani itu sudah tidak ada lagi. Semua buku Perjanjian Baru
ditulis dalam Bahasa Yunani dengan sejumlah kata-kata Bahasa Aram (bahasa
daerah di Israel pada waktu itu) dan Bahasa Latin (bahasa pemerintah Romawi
yang berkuasa pada masa itu), walaupun Yesus Kristus sendiri diyakini
sehari-harinya berbicara dalam bahasa Aram.
Al Qur’an
Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Menurut keyakinan
orang Islam, Al Qur’an itu sama sekali bukan ditulis oleh manusia. Al Qur’an
itu redaksi dan maknanya langsung dari Allah SWT., yang Allah turunkan kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui malaikat Jibril.
وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَـــٰـلَمِينَ ﴿١٩٢﴾
”Dan sesungguhnya Al Qur'an
ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam”, (QS. Asy Syu’araa’. 192).
قُلْ أَنزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٦﴾
”Katakanlah: "Al Qur'an
itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Furqaan. 6).
Dalam Islam, Al Qur'an hanya ada
dalam satu versi saja. Sehingga dimanapun kita berada, baik di Indonesia, di Timur Tengah, di Eropa, di Amerika, di
Afrika serta di seluruh belahan bumi ini,
bisa dipastikan kita akan mendapati Al Qur’an yang benar-benar sama, baik
bahasanya maupun susunan kata-kata/kalimat-kalimatnya. Tidak akan pernah kita
jumpai adanya perbedaan, dimanapun dan sampai kapanpun.
Padahal Al Qur’an telah
diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk selanjutnya
disampaikan kepada umat manusia), lebih dari 14 abad
yang lalu. Sudah lebih dari 1.400 tahun Al Qur’an hadir di muka bumi ini dan kita semua telah menyaksikan
betapa Al Qur’an itu tetap seperti dahulu. Sampai
kapanpun tidak akan pernah berubah dan tidak akan pernah dapat
diubah oleh siapapun. Hal ini semua merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an
adalah kitab suci yang benar-benar terjamin kesucian dan kemurniannya dari
campur tangan manusia untuk selama-lamanya. Karena
Allah-lah yang telah menurunkan Al Qur'an dan Allah pula yang memeliharanya.
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩﴾
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (QS. Al Hijr. 9).
Ketahuilah
bahwa sesungguhnya ayat-ayat Al Qur’an itu terpelihara dalam dada dengan
dihapal oleh banyak kaum muslimin secara turun-temurun dan dipahami oleh mereka
sehingga tidak akan pernah ada seorangpun yang dapat mengubahnya.
بَلْ
هُوَ ءَايَــــٰتٌ بَيِّنَـــٰتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ
بِئَايَــــٰـتِنَا إِلَّا الظَّـــٰـلِمُونَ ﴿٤٩﴾
“Sebenarnya, Al
Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu*.
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.
(QS. Al ‘Ankabuut. 49). *) Maksudnya ialah: bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu
terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh banyak kaum muslimin turun-temurun
dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengubahnya.
Lebih dari itu semua, Al Qur'an juga tetap mempertahankan
bahasa aslinya, yaitu Bahasa Arab.
إِنَّا أَنزَلْنَـــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf. 2).
إِنَّا جَعَلْنَــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٣﴾
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya
kamu memahami-(nya)”. (QS. Az Zukhruf. 3).
Pada kedua ayat tersebut, Allah sendiri yang memberikan
kesaksian bahwa Al Qur’an itu Dia turunkan dalam Bahasa Arab. Dan terbukti
sejak dahulu hingga sekarang bahkan hingga hari kiamat nantinya, Al Qur’an akan
tetap mempertahankan bahasa aslinya.
Al Qur’an walaupun sudah diterjemahkan dalam berbagai
bahasa, namun tetap didampingi dengan bahasa aslinya yaitu Bahasa Arab. Hal ini
bisa kita buktikan, bahwa kemanapun kita pergi di seluruh permukaan bumi ini,
pasti akan kita jumpai terjemahan Al Qur’an yang didampingi dengan Bahasa Arab.
Jadi kita tidak akan menjumpai adanya satu kitab yang hanya berisi terjemahan Al
Qur’an saja, tanpa disandingkan dengan Al Qur’an dalam bahasa aslinya yaitu
Bahasa Arab.
Kondisi seperti ini jelas akan memudahkan umat Islam
untuk mengecek apabila terjadi kesalahan dalam terjemahannya, karena dengan
mudah bisa merujuk langsung ke dalam Al Qur’an asli yang berbahasa Arab sebagai
standard. (Sebuah kitab dari waktu ke waktu akan selalu mengalami perubahan,
jika tidak ada lagi kitab berbahasa asli sebagai standard untuk mengecek
apabila terjadi kesalahan dalam terjemahannya).
Sehingga dari uraian di atas, dengan mudah dapat dipahami
bahwa tidak ada sedikitpun keraguan pada kitab suci Al Qur'an.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
﴿٢﴾
“Kitab (Al
Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
(QS. Al
Baqarah. 2).
{ Bersambung; tulisan ke-1 dari 2
tulisan }
Tidak ada komentar:
Posting Komentar