بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Sabtu, 03 Desember 2016

PENGERTIAN KATA KAMI DALAM AL QUR’AN




Assalamu'alaikumwr. wb.

Seorang mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura telah menyampaikan pertanyaan: "Mohon maaf jika mengganggu, Pak. Saya kurang paham tentang yang dimaksud dengan kata kata kami dalam Al Qur'an, Pak. Contohnya Kami menurunkan Al Qur'an. Kenapa Allah menggunakan Kami, Bapak? Mohon penjelasannya, Pak".

Adikku yang dicintai Allah,
Terkadang Allah menggunakan kata ganti "Aku", sedangkan pada saat yang lain, Allah menggunakan kata ganti "Kami".

Pada saat Allah menggunakan kata ganti "Aku", maka hal itu menunjukkan bahwa pada saat itu hanya Allah sendiri yang terlibat (artinya Allah tidak melibatkan pihak yang lain). Sedangkan pada saat Allah menggunakan kata ganti "Kami", maka hal itu menunjukkan bahwa pada saat itu ada pihak lain yang terlibat selain Allah sendiri (artinya Allah melibatkan pihak yang lain, selain Allah sendiri).  

Contohnya ketika Allah menurunkan Al Qur'an, sebagaimana penjelasan surat Al Hijr ayat 9 berikut ini:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَـــٰـفِظُونَ ﴿٩﴾
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr. 9). 

Adikku yang dicintai Allah,
Ketika Allah menurunkan Al Qur'an, kenapa Allah menggunakan kata ganti "Kami" bukan "Aku"? Hal ini menunjukkan bahwa Allah telah melibatkan pihak lain dalam menurunkan Al Qur'an hingga Al Qur'an tersebut sampai ke tangan kita.

Yang pertama dilibatkan Allah tentu saja adalah malaikat Jibril. Melalui malaikat Jibril, Allah menyampaikan Al Qur'an kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Artinya Allah telah menyampaikan Al Qur'an kepada malaikat Jibril, kemudian malaikat Jibril menyampaikan Al Qur'an tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ ﴿١﴾ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ ﴿٢﴾ وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٣﴾ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ﴿٤﴾ عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ ﴿٥﴾ ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ ﴿٦﴾
(1) “Demi bintang ketika terbenam”, (2) “ kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru”, (3) “dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya”. (4) “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”, (5) “yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat”, (6) “Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli”. (QS. An Najm. 1 – 6).

Malaikat Jibril menyampaikan Al Qur'an (yang berisi kumpulan wahyu Allah) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selanjutnya disampaikan kepada para sahabat. Kemudian para sahabat tersebut menyampaikannya kepada para tabi'in (tabi'in artinya pengikut). Tabi'in adalah orang Islam awal yang masa hidupnya setelah para Sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi tabi'in adalah generasi setelah para sahabat.

Selanjutnya para tabi'in tersebut menyampaikannya kepada para tabi'it tabi'in (artinya pengikut tabi'in, dengan kata lain tabi'it tabi'in adalah generasi setelah tabi'in). Kemudian para tabi'it tabi'in tersebut menyampaikannya (menyampaikan Al Qur'an) kepada generasi berikutnya.

Demikian seterusnya, terus bersambung hingga akhirnya Al Qur'an sampai ke tangan kita. Sehingga dari sini kita bisa simpulkan bahwa begitu banyak pihak yang Allah libatkan dalam menurunkan Al Qur'an hingga sampai ke tangan kita. Dan ini akan terus berlanjut hingga hari kiamat nantinya.

Sedangkan ketika Allah memerintahkan kita untuk menyembah-Nya, maka Allah akan menggunakan kata ganti "Aku" karena memang hanya Allah saja yang harus kita sembah, tidak boleh beserta yang lainnya. Sebagaimana penjelasan pada surat Thaahaa ayat 14 berikut ini:

إِنَّنِي أَنَا اللهُ لَا إِلَـــٰـهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَوٰةَ لِذِكْرِي ﴿١٤﴾
”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS. Thaahaa. 14).

Demikian,
Semoga bermanfaat.

NB.
Tabi'in merupakan bentuk jamak dari tabi'i yang berarti pengikut, yaitu mereka yang menjadi pengikut sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tabi'in merupakan istilah bagi generasi yang bertemu dengan sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan Muslim, dan meninggal dunia dalam keadaan Muslim juga. Jika para sahabat adalah mata rantai pertama yang menghubungkan kita dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tabi'in merupakan mata rantai kedua.

Sedangkan tabi’it tabi’in adalah pengikut tabi’in. Jika tabi'in merupakan mata rantai kedua, maka tabi’it tabi’in adalah mata rantai ketiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞