Assalamu’alaikum
wr. wb.
Berikut ini lanjutan dari
artikel: “Siapakah Allah dan Siapakah
Tuhan? (I)”:
1b. Siapakah
Allah?
Meskipun dalam beberapa ayat
di atas diperoleh penjelasan bahwa ada banyak tuhan yang disembah oleh umat
manusia, namun sesungguhnya hanya ada satu tuhan yang berhak untuk disembah,
yaitu Allah SWT.
إِنَّنِي أَنَا اللهُ لَا إِلَـــٰـهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَوٰةَ لِذِكْرِي ﴿١٤﴾
”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku”. (QS. Thaahaa. 14).
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَــــٰهًا ءَاخَرَ لَا إِلَـــٰـهَ إِلَّا هُوَ
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٨﴾
Janganlah kamu sembah di
samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al
Qashash. 88)
قُلِ اللهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُ دِينِي ﴿١٤﴾
Katakanlah: "Hanya Allah
saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agamaku". (QS. Az Zumar. 14)
Mengapa hanya Allah saja yang
harus kita sembah? Karena tuhan-tuhan yang disembah oleh umat beragama lain itu
sama sekali tidak bisa menciptakan apapun (bahkan mereka sendiri diciptakan)
dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak pula dapat
mengambil sesuatu kemanfa`atanpun dan mereka juga tidak kuasa mematikan,
menghidupkan dan tidak pula membangkitkan.
وَاتَّخَذُوا مِن دُونِهِ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ
شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا
وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا ﴿٣﴾
Kemudian mereka mengambil
tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak
menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk
(menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil)
sesuatu kemanfa`atanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan
tidak (pula) membangkitkan. (QS. Al Furqaan. 3)
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَاهِيمَ ﴿٦٩﴾ إِذْ قَالَ
لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٧٠﴾ قَالُوا نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ
لَهَا عَـــٰـكِفِينَ ﴿٧١﴾ قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ ﴿٧٢﴾ أَوْ
يَنفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ ﴿٧٣﴾
(69) Dan bacakanlah kepada
mereka kisah Ibrahim. (70) Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya:
"Apakah yang kamu sembah?" (71) Mereka menjawab: "Kami menyembah
berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya". (72) Berkata
Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (do`a)-mu sewaktu kamu
berdo`a (kepadanya)?, (73) atau (dapatkah) mereka memberi manfa`at kepadamu
atau memberi mudharat?". (QS. Asy Syu’araa’. 69 – 73)
Karena sesungguhnya hanya
Allah-lah yang bisa menolak mudharat dan memberi manfaat (Allah adalah Tuhan yang
bisa menolak mudharat dan memberi manfaat). Dialah yang memiliki kerajaan,
pemberian, pencegahan. Dialah yang memiliki segala perintah, Dialah pemilik
segala ciptaan. Keputusannya pasti terlaksana, ketentuannya pasti terjadi. Tidak
ada yang bisa menahan apa yang Dia berikan, tidak ada yang bisa memberikan apa
yang Dia tahan, dan tidak ada yang bisa menolak apa yang Dia putuskan. Dialah
satu-satunya yang bisa melenyapkan setiap bencana dan menghilangkan setiap
kesulitan.
مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ
لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ ﴿٢﴾
“Apa saja yang Allah
anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat
menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang
sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (QS. Faathir. 2)
قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللهُ قُلْ
أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا
وَلَا ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَــٰتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُواْ لِلّٰهِ شُرَكَاءَ خَلَقُواْ كَخَلْقِهِ فَتَشَـــٰــبَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللهُ خَــٰـلِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ ﴿١٦﴾
“Katakanlah: "Siapakah
Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah:
"Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah,
padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi
diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang
dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah:
"Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa". (QS.Ar Ra’d. 168).
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ
اللهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ
أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللهُ
عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿٣٨﴾
“Dan sungguh
jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka
terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah
hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat
menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku,
apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku".
Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”. (QS. Az-Zumar. 38).
Dan Allah adalah pemilik semua
yang ada baik di bumi, di langit, maupun yang ada di antara keduanya. Allah juga
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
... وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ
وَاللهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٧﴾
“... Kepunyaan Allah-lah
kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al
Maa-dah. 17)
Allah telah ada sebelum segala
sesuatu ada (awal) dan Dia
juga akan tetap ada ketika yang lain telah musnah (akhir). Allah juga Maha Mengetahui segala
sesuatu.
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّــــٰهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٣﴾
Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu. (QS. Al Hadiid. 3)
Maha
Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu (QS. Al Mu’minuun. 91) dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan-Nya (QS. Al
Ikhlaash.
4).
مَا اتَّخَذَ اللهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ
إِلَـــٰـهٍ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَـــٰـهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ سُبْحَـــٰنَ اللهِ عَمَّا
يَصِفُونَ ﴿٩١﴾
“Allah sekali-kali tidak
mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau
ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang
diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang
lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu”, (QS. Al Mu’minuun.
91)
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
“dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia”. (QS. Al
Ikhlaash.
4).
Saudaraku,
Itulah beberapa sifat dari
Allah, satu-satunya Tuhan kita. Sifat-sifat Allah lainnya tercermin dalam 99
nama Allah (asma’ul husna =الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَىٰ artinya: nama-nama
yang paling baik).
اللهُ لَا إِلَـــٰــهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ﴿٨﴾
Dialah Allah, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaa’ul husna
(nama-nama yang baik). (QS. Thaahaa. 8)
Saudaraku,
Nanti di alam akhirat,
sembahan-sembahan yang mereka sembah itu akan mengelak/mendustakan tentang apa
yang mereka katakan. Bahkan sembahan-sembahan yang mereka sembah itu menyatakan
ketundukannya kepada Allah dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka
ada-adakan selama masa hidup mereka di dunia ini.
وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ أَشْرَكُواْ شُرَكَاءَهُمْ
قَالُواْ رَبَّنَا هَــٰـؤُلَاءِ شُرَكَاؤُنَا
الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوْ مِن دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ
إِنَّكُمْ لَكَـــٰـذِبُونَ ﴿٨٦﴾
وَأَلْقَوْاْ إِلَى اللهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ
يَفْتَرُونَ ﴿٨٧﴾
(86) Dan apabila orang-orang
yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka, mereka berkata:
"Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah
selain dari Engkau". Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta". (87) Dan
mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari
mereka apa yang selalu mereka ada-adakan. (QS. An Nahl. 86 – 87)
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ
فَيَقُولُ ءَأَنتُمْ أَضْلَلْتُمْ عِبَادِي هَــٰـؤُلَاءِ أَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيلَ ﴿١٧﴾ قَالُوا سُبْحَـــٰـــنَكَ مَا كَانَ يَنبَغِي لَنَا أَن نَّتَّخِذَ مِن دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَاءَ
وَلَـــٰــكِن مَّتَّعْتَهُمْ وَءَابَاءَهُمْ حَتَّىٰ نَسُوا الذِّكْرَ وَكَانُوا قَوْمًا بُورًا ﴿١٨﴾ فَقَدْ كَذَّبُوكُم بِمَا
تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًا وَمَن يَظْلِم مِّنكُمْ
نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا ﴿١٩﴾
(17) Dan (ingatlah) suatu
hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain
Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah): "Apakah kamu yang
menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan
(yang benar)?" (18) Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci
Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi)
pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka
keni`matan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah
kaum yang binasa." (19) Maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah
mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat
menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara
kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar. (QS.
Al Furqaan. 17 – 19)
{ Bersambung; tulisan ke-2
dari 3 tulisan }