Assalamu’alaikumwr.
wb.
Saudaraku,
Rasanya tiada
henti-hentinya berita tentang kekejaman yang menimpa kaum muslimin di berbagai
belahan dunia, terlebih lagi di wilayah-wilayah dimana kaum muslimin menjadi penduduk minoritas.
Belum hilang dalam ingatan kita tentang kekejaman Umat
Yahudi di Palestina, tentang kekejaman orang Kristen di New Zealand, tentang
kekejaman Umat Budha Myanmar atas muslim Rohingya, kemudian diikuti dengan
kekejaman pemerintahan komunis Cina terhadap muslim Uighur, dan kini kekerasan massa
Hindu terhadap muslim India di New Delhi yang memakan
korban jiwa!
Saudaraku,
Terkait hal ini, Al Qur’an telah menyampaikannya lebih dari 14 abad yang
lalu. Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam beberapa ayat berikut ini:
وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللهِ
الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ﴿٨﴾ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَــٰـوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿٩﴾
(8) Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mu'min itu melainkan karena
orang-orang mu'min itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji, (9) Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan
segala sesuatu. (QS. Al Buruuj. 8 – 9).
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ
وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَـــٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ
الَّذِينَ أَشْرَكُواْ أَذًى كَثِيرًا وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ
ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ ﴿١٨٦﴾
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (QS. Ali ‘Imran: 186).
وَلَن
تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَــٰــرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَىٰ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ
الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
﴿١٢٠﴾
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. (QS. Al Baqarah. 120).
Saudaraku,
Melihat
kedzaliman ini, sebagai saudara sesama muslim, tentunya kita tidak boleh
tinggal diam. Lakukan yang terbaik untuk membantu saudara-saudara kita di sana,
semampu yang bisa kita lakukan. Jika kita mampu membantu saudara-saudara kita
di sana dengan tenaga/harta kita, lakukan itu. Sedangkan jika tidak mampu, maka
setidaknya panjatkan do’a untuk saudara-saudara kita di sana. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam
telah bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ
وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ
تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى. (رواه مسلم)
“Perumpamaan
kaum mukminin dalam hal kecintaan, sikap saling menyayangi, dan saling peduli
di antara mereka bagaikan satu jasad. Apabila satu anggota jasad itu merasa
sakit, seluruh jasad yang lainnya ikut merasakan dengan tidak bisa tidur dan
demam.” (HR. Muslim)
Sedangkan
dalam hadits yang lain, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ
يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. (رواه البخارى)
“Seorang
mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan”. (HR.
Bukhari).
Disamping itu,
kita harus lebih mengedepankan persatuan umat agar kita tidak sampai terpecah belah karenanya. Karena jika
kita sampai terpecah belah, maka yang akan mereguk keuntungan adalah mereka para musuh-musuh Islam. Na’udzubillahi mindzalika!
وَالَّذينَ كَفَرُواْ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ
بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ ﴿٧٣﴾
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah itu*, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang besar”. (QS. Al Anfaal. 73).
*) Yang dimaksud dengan apa yang telah diperintahkan Allah itu; adalah
keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin.
Saudaraku,
Sebagai sesama muslim, kita harus senantiasa tolong-menolong dalam
mengerjakan kebajikan dan takwa, juga dalam menegakkan agama Allah. Semoga
syi’ar Islam terus memancar di semua belahan bumi ini. Amin, ya rabbal
‘alamin.
...
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ
اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٢﴾
“...
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (QS.
Al Maa-idah. 2).
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا
إِن تَنصُرُوا اللهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ ﴿٧﴾
“Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7).
...
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾
“... Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. Al Hajj. 40).
Saudaraku,
Pada saat yang sama,
kita juga harus senantiasa berharap kepada-Nya.
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ ﴿٨﴾
”dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap”. (QS. Alam Nasyrah. 8).
Dan kita juga harus optimis
bahwa semuanya pasti akan ada jalan keluarnya. Optimis bahwa semuanya pasti
akan bisa teratasi. Optimis bahwa kita akan mendapatkan pertolongan-Nya. Perhatikan firman Allah dalam Al Qur’an surat At Taubah ayat 32 berikut ini:
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ
وَيَأْبَى اللهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَـــٰــفِرُونَ
﴿٣٢﴾
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (QS. At Taubah.
32).
Perhatikan pula firman Allah dalam Al Qur’an surat Ash Shaff ayat 8 berikut ini:
يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللهِ
بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَـــٰــفِرُونَ ﴿٨﴾
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun
orang-orang kafir benci”. (QS. Ash Shaff. 8).
Saudaraku,
Sekali lagi kusampaikan, bahwa kita harus optimis bahwa semuanya pasti akan ada jalan
keluarnya. Optimis bahwa semuanya pasti akan bisa teratasi. Optimis bahwa kita
akan mendapatkan pertolongan-Nya. Karena meskipun mereka nampak bersatu padu, saling
bekerja sama dalam upayanya untuk menghancurkan kita kaum muslimin, namun
sesungguhnya
hati mereka benar-benar berpecah-belah.
لَا يُقَــٰــتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ
مِن وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا
وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ ﴿١٤﴾
”Mereka
tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam
kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama
mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka
berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang
tiada mengerti”. (QS. Al Hasyr. 14).
Lebih dari itu, kita juga
harus yakin dengan janji Allah SWT. dalam
Al Qur’an surat An
Nuur ayat 55 berikut ini:
وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا
الصَّـــٰــلِحَـــٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم
فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ
دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئًا وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ
فَأُوْلَـــٰــئِكَ هُمُ الْفَـــٰـسِقُونَ ﴿٥٥﴾
Dan Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa
di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik. (QS. An Nuur. 55).
Dan agar kita bisa mendapatkan janji Allah
tersebut, maka kita harus ikuti tuntunan Allah dalam Al Qur’an surat Al
Maa-idah ayat
56 berikut ini:
وَمَن يَتَوَلَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُواْ
فَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْغَـــٰـلِبُونَ ﴿٥٦﴾
Dan
barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
(QS. Al Maa-idah. 56).
Tafsir
Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Siapa
yang mengambil Allah dan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman sebagai
penolongnya) lalu mereka dibela dan ditolongnya pula (maka sesungguhnya
golongan agama Allah itulah yang akan menang) yang terjamin dengan pertolongan
Allah swt. sedangkan pembelaan seseorang kepada agama Allah itu menjadi bukti
bahwa ia dari golongan dan pengikut agama itu”.
Demikian yang
bisa kusampaikan, mohon maaf jika kurang
berkenan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar