Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku,
Di saat virus corona yang tengah mewabah seperti saat ini (tahun 2020), maka janganlah memasuki wilayah yang terkena wabah tersebut dan jika sedang
berada di wilayah tersebut janganlah mengungsi darinya.
Sedangkan wabah itu sendiri
adalah sejenis siksa yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki dan
sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum muslimin.
Maka barangsiapa yang menderitanya
lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala kepada
Allah dan mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah
telah mentaqdirkannya kepadanya, dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala
orang yang mati syahid.
Perhatikan penjelasan hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini (hadits no. 3214 dan no. 3215):
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَالَ
حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ وَعَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى
عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَسْأَلُ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ مَاذَا سَمِعْتَ مِنْ
رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الطَّاعُونِ فَقَالَ أُسَامَةُ
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ رِجْسٌ أُرْسِلَ
عَلَى طَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَوْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ
بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ قَالَ أَبُو
النَّضْرِ لَا يُخْرِجْكُمْ إِلَّا فِرَارًا مِنْهُ. (رواه
البخارى)
42.136/3214.
Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah bercerita
kepadaku Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dan dari Abu an-Nadlar, maula
'Umar bin 'Ubaidullah dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya bahwa
dia ('Amir) mendengar bapaknya bertanya kepada Usamah binZaid; Apa yag pernah
kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un
(wabah penyakit sampar, pes, lepra)?. Maka Usamah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tha'un adalah sejenis kotoran (siksa)
yang dikirim kepada satu golongan dari Bani Isra'il atau kepada umat sebelum
kalian. Maka itu jika kalian mendengar ada wabah tersebut di suatu wilayah
janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada di
wilayah yang terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi darinya. Abu
an-Nadlar berkata; Janganlah kalian mengungsi darinya kecuali untuk
menyelematkan diri.
(HR. Bukhari).
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ
بْنُ أَبِي الْفُرَاتِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ
يَعْمَرَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى
مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ اللهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ
أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍ. (رواه
البخارى)
42.137/3215.
Telah bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Daud bin Abu Al Furat telah bercerita
kepada kami 'Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dari 'Aisyah
radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Aku pernah
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un
lalu beliau mengabarkan aku bahwa tha'un (penyakit sampar, pes, lepra) adalah
sejenis siksa yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya
Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum muslimin dan tidak ada seorangpun yang menderita tha'un lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan
mengharapkan pahala dan mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan
karena Allah telah mentaqdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid. (HR. Bukhari).
Saudaraku,
Hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi berikut ini (hadits no. 2406), sangat pas (sangat tepat) dengan keadaan saat virus corona sedang menyebar seperti
saat ini, yaitu untuk melakukan isolasi diri serta melakukan social
distancing (yaitu menjaga jarak dari kerumunan) maupun melakukan physical distancing
(yaitu menjaga jarak fisik antar manusia sehingga yang dihindari bukan hanya kerumunan
saja).
حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ اللهِ حَدَّثَنَا
ابْنُ الْمُبَارَكِ ح و حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ
يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ زَحْرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ
عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ
قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ
بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ. (رواه الترمذى)
2406. Shalih bin Abdullah
menceritakan kepada kami, Ibnul Mubarak menceritakan kepada kami. Suwaid
menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, dari Yahya
bin Ayyub, dari Ubaidillah bin Zahr, dari Ali bin Yazid, dari Qasim, dari Abu
Umamah, dari Uqbah bin Amir, ia berkata, aku berkata: “Wahai Rasulullah, apa (faktor-faktor)
keselamatan itu?”. Beliau menjawab: “(1) Jaga lisanmu, (2) Tetaplah di
rumahmu, (3) Tangisilah dosa-dosamu”. (HR. At-Tirmidzi). Abu Isa berkata: “Hadits ini hasan”.
Saudaraku,
Pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi di atas, adalah:
1.
Jagalah lisan kita. Lebih-lebih lagi disaat virus corona sedang
menyebar seperti saat ini, maka jangan mudah menyebar berita hoax. Jangan pula banyak
mengeluh dan menunjukkan ketidak-setujuan pada takdir Allah.
2.
Tetaplah di rumah, yaitu dengan menyibukkan diri dengan Allah serta mendekat diri dengan-Nya lewat ketaatan.
3.
Perbanyak taubat dan istigfar kepada-Nya. Karena bisa jadi, bahkan
kita yakin bahwa musibah virus corona ini datang karena dosa-dosa kita yang begitu banyak dan kelalaian kita dari beribadah kepada Allah SWT.
Saudaraku,
Ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan dalam tulisan
ini. Yaitu apabila kita telah berusaha secara maksimal dalam menghadapi wabah
virus corona ini (tentunya juga disertai do’a setiap waktu) kemudian bertawakal
kepada Allah SWT., namun pada akhirnya ternyata tetap terinfeksi juga, maka
kita harus tetap menyikapinya dengan baik, yaitu dengan
tetap tabah/sabar dalam menghadapi penyakit yang menimpa kita serta tidak banyak mengeluh dan menunjukkan ketidak-setujuan
pada takdir Allah.
Saudaraku,
Jika hal ini yang kita lakukan, maka in sya Allah
penyakit tersebut justru akan menjadi penghapus kesalahan-kesalahan/dosa-dosa
kita sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya dan surga sudah menanti kita
kelak di alam akhirat nantinya.
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ
أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ
مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ
يُشَاكُهَا.
(رواه البخارى)
55.1/5209. Telah menceritakan
kepada kami Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az
Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah suatu
musibah yang menimpa seorang muslim bahkan duri yang melukainya sekalipun
melainkan Allah akan menghapus (kesalahannya)”. (HR. Al Bukhari(.
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ
وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا
كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ. (رواه البخارى)
55.2/5210.
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abdul Malik bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad
dari Muhammad bin 'Amru bin Halhalah dari 'Atha` bin Yasar dari Abu Sa'id Al
Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: “Tidaklah
seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan
kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya
melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”.
(HR. Al
Bukhari(.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ
عَنْ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ وَهُوَ يُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا وَقُلْتُ إِنَّكَ
لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا قُلْتُ إِنَّ ذَاكَ بِأَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ
أَجَلْ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّ اللهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ
كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ. (رواه البخارى)
55.7/5215.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari
Abdullah radliallahu 'anhu; saya pernah menjenguk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ketika sakit, sepertinya beliau sedang merasakan rasa sakit, kataku
selanjutnya; "Sepertinya anda sedang merasakan rasa sakit yang amat berat,
oleh karena itulah anda mendapatkan pahala dua kali lipat." Beliau
menjawab: “Benar,
tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah melainkan Allah akan menggugurkan
kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya”. (HR. Bukhari).
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ
عَبْدِ اللهِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ يُوعَكُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا
قَالَ أَجَلْ إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلَانِ مِنْكُمْ قُلْتُ ذَلِكَ
أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَلْ ذَلِكَ كَذَلِكَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ
أَذًى شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا سَيِّئَاتِهِ كَمَا
تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا. (رواه البخارى)
55.8/5216.
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari
Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Abdullah dia berkata; saya
pernah menjenguk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang
menderita sakit, lalu aku berkata; Wahai Rasulullah, sepertinya anda sedang
merasakan sakit yang amat berat. Beliau bersabda:
“Benar, rasa sakit yang menimpaku ini sama seperti rasa
sakit yang menimpa dua orang dari kalian. Kataku selanjutnya; Sebab itu anda
mendapatkan pahala dua kali lipat. Beliau menjawab: Benar, seperti itulah, dan
tidaklah seorang muslim yang tertimpa suatu musibah (penyakit) atau yang lain,
melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon
menggugurkan dedaunannya”. (HR. Bukhari).
Demikian yang bisa kusampaikan,
mohon maaf jika kurang berkenan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.
Semoga bermanfaat.
NB.
*) Tulisan di atas terinspirasi dari
pertanyaan yang disampaikan oleh seorang sahabat/dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
Madura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar