بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Senin, 01 Juli 2024

MANUSIA ITU BERSIFAT KELUH KESAH LAGI KIKIR

Assalamu’alaikum wr. wb.
 
Saudaraku,
Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Ma’aarij ayat 19 – 21 berikut ini:
 
إِنَّ الْإِنسَـــٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا ﴿١٩﴾ إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ﴿٢٠﴾ وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ﴿٢١﴾
(19) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (20) Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (21) dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, (QS. Al Ma’aarij. 19 – 21).
 
Tafsir Ibnu Katsir
 
Allah SWT. menceritakan perihal manusia dan watak-watak buruk yang telah menjadi pembawaannya.

 

إِنَّ الْإِنسَـــٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا ﴿١٩﴾
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah. (Al-Ma'arij: 19). Yang hal ini ditafsirkan oleh firman selanjutnya:

 

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ﴿٢٠﴾
Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. (Al-Ma'arij: 20)
 
Yakni apabila tertimpa kesusahan, ia kaget dan berkeluh kesah serta hatinya seakan-akan copot karena ketakutan yang sangat, dan putus asa dari mendapat kebaikan sesudah musibah yang menimpanya.
 
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ﴿٢١﴾
dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir. (Al-Ma'arij: 21)
 
Yaitu apabila ia mendapat nikmat dari Allah SWT., berbaliklah ia menjadi orang yang kikir terhadap orang lain, dan tidak mau menunaikan hak Allah yang ada padanya.
 
Saudaraku,
Perhatikan pula penjelasan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad serta Imam Abu Dawud*) berikut ini:
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
 
شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ. (رواه أحمد)
“Kejelekkan yang ada pada seorang laki-laki adalah seorang bakhil yang hali' (takut miskin setelah mengeluarkan hak hartanya) dan ketakutan yang berlebihan”. (HR. Ahmad no. 7915 dan Abu Dawud no. 2150).
 
Rezeki kita itu sudah ditetapkan dan diatur dengan adil oleh Allah
 
Saudaraku,
Mengapa pada saat tertimpa kesusahan, kita musti berkeluh kesah serta merasa ketakutan yang teramat sangat dan berputus asa dari mendapat kebaikan sesudah musibah yang menimpa kita? Bukankah Allah akan selalu menguji kita setelah kita menyatakan beriman kepada-Nya?
 
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut. 2).
 
Jika kita mampu menghadapinya dengan sabar dan tabah, maka Allah akan memberikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
 
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّـــٰبِرِينَ ﴿١٥٥﴾ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ ﴿١٥٦﴾ أُولَـــٰـــئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـــٰـــئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ﴿١٥٧﴾
(155) Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. (157) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah. 155 – 157).
 
Lebih dari itu semua, ketahuilah bahwa rezeki kita itu sudah ditetapkan dan diatur dengan adil oleh Allah. Dia meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sedangkan Dia tidak berlaku dholim kepada hamba-hamba-Nya.
 
اللهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٦٢﴾
Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al ‘Ankabuut. 62).
 
اللهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ ... ﴿٢٦﴾
“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. ...”. (QS. Ar Ra’d. 26).
 
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ بَهْرَامَ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ الدِّمَشْقِيَّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا رَوَى عَنْ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. (رواه مسلم)
46.54/4674. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Bahram Ad Darimi; Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Ibnu Muhammad Ad Dimasyqi; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Abdul 'Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al Khalwani dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam meriwayatkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku untuk berbuat dhalim dan perbuatan dhalim itupun Aku haramkan diantara kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling berbuat dhalim”. (HR. Muslim).
 
Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi hamba-hamba-Nya adalah sebagai ujian dari-Nya
 
Saudaraku,
Allah meluaskan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya, hal itu bukanlah sebagai penghormatan (bukanlah untuk memuliakan hamba yang diluaskan rezekinya). Allah meluaskan rezeki bagi hamba-hamba-Nya itu tidak lain adalah sebagai ujian dari-Nya sehingga akan tampak orang yang bersyukur atau kebalikannya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
 
Sebaliknya Allah menyempitkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya, hal itu juga bukan sebagai penghinaan. Allah menyempitkan bagi hamba-hamba-Nya itu tidak lain adalah sebagai ujian dari-Nya sehingga akan tampak orang yang bersabar atau kebalikannya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
 
فَأَمَّا الْإِنسَـــٰنُ إِذَا مَا ابْتَلَىـٰـهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ ﴿١٥﴾ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَىـٰـهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَـــٰـــنَنِ ﴿١٦﴾ كَلَّا ... ﴿١٧﴾
(15) Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. (16) Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (17) “Sekali-kali tidak (demikian), ...”, (QS. Al Fajr. 15 – 17).
 
وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَـــٰــدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿٢٨﴾
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. Al Anfaal. 28).
 
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّـــٰبِرِينَ ﴿١٥٥﴾
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al Baqarah. 155).
 
Segala kekuasaan, kelimpahan harta, kedudukan yang ada pada manusia, semuanya berasal dari Allah SWT.
 
Saudaraku,
Untuk menyadarkan kita semua akan sifat buruk di atas, simaklah penjelasan Al Qur’an dalam surat An Nahl ayat 53 berikut ini:

 

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ ... ﴿٥٣﴾
“Dan apa saja ni`mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), ...”. (QS. An Nahl. 53).
 
Saudaraku,
Secara tegas ayat di atas menunjukkan bahwa segala kekuasaan, kelimpahan harta, kedudukan yang tinggi yang ada pada manusia, semua itu berasal dari Allah SWT.
 
Sebaliknya segala kehinaan, kerendahan, ketidakberdayaan akan Allah hadirkan kepada mereka yang terlena dan terbuai serta terpedaya oleh gemerlapnya kehidupan dunia ini. Perhatikan penjelasan sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi berikut ini:
 
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الصَّوَّافُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لُعِنَ عَبْدُ الدِّينَارِ لُعِنَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ. (رواه الترمذى)
Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits bin Sa'id] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: “Terlaknatlah hamba dinar dan hamba dirham”. (HR. At-Tirmidzi, no. 2297).
 
Jika sudah demikian, maka ni`mat Tuhan yang manakah yang kita dustakan?
 
فَبِأَيِّ ءَالَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿١٣﴾
Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar Rahmaan. 13).
 
Bahkan hal ini ditegaskan kembali (diulang-ulang) dalam 30 ayat lainnya dengan kalimat yang sama, yaitu dalam surat Ar Rahmaan ayat 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75 dan ayat 77.
 
Sedangkan dalam surat Adh Dhuhaa, Allah juga telah mengingatkan kita:
 
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ﴿١١﴾
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). (QS. Adh Dhuhaa. 11).
 
Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.
 
Semoga bermanfaat.
 
NB.
*)   Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (hadits no. 7915) serta Imam Abu Dawud (hadits no. 2150) selengkapnya adalah sebagai berikut:
 
حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا مُوسَى يَعْنِي ابْنَ عَلِيٍّ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ. (رواه أحمد)
Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Musa] – yaitu Ibnu Ali – berkata: aku mendengar [bapakku] menceritakan dari [Abdul Aziz bin Marwan bin Al Hakam], dia berkata: aku mendengar [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: “Kejelekkan yang ada pada seorang laki-laki adalah seorang bakhil yang hali' (takut miskin setelah mengeluarkan hak hartanya) dan ketakutan yang berlebihan”. (HR. Ahmad, no. 7915).
 
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ مُوسَى بْنِ عَلِيِّ بْنِ رَبَاحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مَرْوَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ. (رواه ابو داود)
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Jarrah], dari [Abdullah bin Yazid] dari [Musa bin Ali bin Rabah], dari [ayahnya], dari [Abdul 'Aziz bin Marwan], ia berkata; saya mendengar [Abu Hurairah] berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Seburuk-buruk perkara yang ada pada seseorang adalah kekikiran serta ketamakan, dan sifat penakut serta lemah”. (HR. Abu Dawud, no. 2150).
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞