Saudaraku…,
Mungkin, cukup banyak diantara kita yang merasa bahwa tingkat keimanan kita benar-benar berada pada puncaknya ketika do’a-do’a kita telah dikabulkan oleh Allah SWT.
Padahal, ketika do’a-do’a kita dikabulkan Allah (terutama yang bersifat duniawi), hal ini belum tentu berdampak positif buat kita. Contoh nyata: ketika keinginan Tsa’labah untuk menjadi kaya dikabulkan, ternyata kekayaan itu justru telah menjerumuskannya ke dalam murka Illahi.
Hal ini berbeda dengan do’a yang berkaitan dengan ukhrowi. Misal: seseorang berdo’a ingin mati syahid. Jika do’anya dikabulkan Allah, maka pasti akan berdampak positif.
"Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin*, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya“. (QS. An Nisaa’. 69). *) Yang dimaksud dengan para shiddiiqiin ialah orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasulullah, dan inilah orang-orang yang dianugerahi ni`mat sebagaimana yang tersebut dalam Al Qur’an surat Al Faatihah ayat 7.
Demikian juga ketika seseorang berdo’a ingin menjadi orang yang sholeh/sholihah. “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh**, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya“. (QS. Al Baqarah. 82). **) Yang dimaksud dengan amal saleh adalah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh Agama Islam, baik yang berhubungan dengan ibadah atau tidak.
Hal yang sama juga terjadi ketika seseorang berdo’a ingin dimasukkan ke dalam golongan kanan. ”Yaitu golongan kanan***. Alangkah mulianya golongan kanan itu”. (QS. Al Waaqi’ah. 8). ***) Yang dimaksud dengan golongan kanan adalah orang-orang yang menerima buku-buku catatan amal mereka dengan tangan kanan.
”Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu”. (QS. Al Waaqi’ah. 27). “maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan”. (QS. Al Waaqi’ah. 91). “Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan”. (QS. Al Balad. 18).
Semoga bermanfaat!
Kebaikan dan kesempurnaan hanya Milik Allah. Dan semoga apa-apa yang diberikan Allah kepadaku menjadi bagian dalam memperteguh keimananku padaNYA. Semoga Allah SWT memberikan ketetapan dan kesabaran dalam melangkah dalam hidup ini. Amin. terimakasih mas tulisannya. smeoga SAya termasuk hamba yang lebih mengutamakan tujuan akhirat dibandingkan dunia. KArena jika akhirat yg kita fikirkan maka dunia pasti juga mengikutinya. semoga!
BalasHapusAmin...!
BalasHapusYa rabbal ‘alamin...!!!