Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Perhatikanlah penjelasan Al Qur’an dalam dua ayat berikut
ini:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ
ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ
ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخاً وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّى مِن قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا
أَجَلاً مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٦٧﴾
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes,
air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai
seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa
(dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada
yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami-(nya)”. (QS. Al Mu’min. 67).
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ
مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاء إِلَى أَجَلٍ
مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلاً ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنكُم
مَّن يُتَوَفَّى وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا
يَعْلَمَ مِن بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئاً وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا
أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاء اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍ
بَهِيجٍ ﴿٥﴾
“Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi
ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi
itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”.
(QS. Al Hajj. 5).
Saudaraku…,
Kedua ayat di atas,
telah mengingatkan kita semua akan perjalanan hidup seorang anak manusia di
dunia yang fana ini.
Secara umum, seorang
anak manusia terlahir di muka bumi ini sebagai bayi yang tidak punya apa-apa. Kemudian berangsur-angsur tumbuh menuju kedewasaan,
menikah, kemudian menjadi tua dan akhirnya harus meninggalkan bumi ini untuk
selama-lamanya. Sedangkan sebagian diantaranya ada juga yang
diwafatkan sebelum itu.
Yah... Di bumi ini kita dilahirkan. Di bumi ini kita
menjalani kehidupan seperti saat ini, untuk kemudian di bumi ini pula kita akan
mati dan meninggalkannya untuk selama-lamanya hingga pada saatnya nanti, dari
bumi ini pula kita akan dibangkitkan. Demikian penjelasan Al Qur’an
dalam surat Al A’raaf ayat 25, yang
artinya adalah sebagai berikut:
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ
وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ ﴿٢٥﴾
“Allah berfirman:
"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu
(pula) kamu akan dibangkitkan”. (QS. Al A’raaf. 25).
Maka “sungguh
beruntung bagi siapa saja yang telah melalui perjalanannya selama hidup di bumi
ini dengan berbagai kebaikan serta menebar manfaat bagi sesame”. Bukankah orang yang paling
baik adalah orang yang paling banyak memberi manfaat kepada yang lain? Demikian
penjelasan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ، وَلا خَيْرَ
فِيمَنْ لا يَأْلَفُ وَلا يُؤْلَفُ، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Jabir r.a berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Orang beriman
ialah insan yang mampu bergaul dengan manusia, dan manusia lain mampu bergaul
dengannya. Tiada kebaikan bagi siapa yang tidak mampu bercampur dengan manusia,
dan manusia tidak mau mencampurinya. Dan sebaik-baik
manusia ialah yang paling bermanfaat bagi
manusia yang lain. (HR. at-Thabrani)
Sedangkan dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 90, diperoleh penjelasan sebagai berikut:
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء
وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An Nahl. 90).
-----
... رَبَّنَا آمَنَّا
فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ ﴿١٠٩﴾
"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan
berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. (QS. Al
Mu’minuun. 109).
... رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا
إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٨﴾
"Ya
Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS.
At Tahrim. 8).
Amin...,
Ya rabbal ‘alamin...!!!
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar