بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Jumat, 01 Mei 2015

MENGAPA HARUS MEMILIH ISLAM? (I)


Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, telah diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh seorang sahabat. Sahabat yang menyampaikan pertanyaan ini, dulunya non-muslim. Alhamdulillah, beberapa tahun yang lalu beliau sudah masuk Islam sekeluarga bersama isteri dan anak-anaknya. Saat ini, usia beliau sekitar 42 th. Kebetulan ada salah seorang teman beliau yang belum lama menjadi muallaf, yang telah menitipkan beberapa pertanyaan. Berikut ini pertanyaan tersebut serta bahasannya.

Seorang sahabat telah menyampaikan pertanyaan sebagai berikut: “Pak Imron, ana ada pertanyaan titipan dari seorang muallaf yang imannya sedang di uji. (1) Begitu banyak agama & keyakinan di dunia & pastinya mereka meyakini bahwa agama mereka benar. Bagaimana kita bisa tahu bila Islam adalah agama yang benar? (2) Mengapa saya harus memilih Islam sebagai agama? (3) Apakah & adakah jaminan dari Tuhan, bila beragama Islam pasti masuk surga berdasarkan dari Al-Quran & Hadits?”.

Saudaraku,
Terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dari apa yang telah saudaraku sampaikan, nampaknya saudara kita tersebut telah menanyakan beberapa hal:

1. Begitu banyak agama & keyakinan di dunia & pastinya mereka meyakini bahwa agama mereka benar. Bagaimana kita bisa tahu bila Islam adalah agama yang benar?

Saudaraku,
Cara termudah untuk mengetahui apakah sebuah agama itu benar atau tidak adalah dengan melihat kitab sucinya, karena dari kitab sucinyalah pokok-pokok ajaran suatu agama bersumber.

Berikut ini syarat-syarat sebuah kitab dikatakan suci, sebagaimana yang telah ditulis oleh salah seorang ustadz dalam salah satu buku karya beliau pada halaman 45 – 46:
a.  Harus benar-benar bersumber dari Allah SWT.
b.  Allah yang mewahyukan harus bersifat Maha atas segala sesuatu.
c.  Harus mempertahankan bahasa aslinya ketika nabi itu menerima wahyu-Nya.
d. Penerima wahyu orangnya harus jelas, benar-benar jujur dan berakhlak mulia.
e.  Tidak boleh mengajarkan ajaran yang kejam dan sadis.
f.   Memberikan pelajaran dan menunjuki manusia kepada jalan yang benar.
g.  Ayat-ayatnya tidak boleh bertentangan satu sama lainnya.
h.  Berbicara tentang ilmu pengetahuan harus bisa dibuktikan.
i.   Harus sesuai dengan fitrah manusia.
j.   Kitab tersebut harus bisa memberikan kesaksian bahwa dia diwahyukan oleh Allah SWT.
k.  Tidak boleh melecehkan terhadap nabi-nabi Allah.
l.   Tidak membeberkan cara merayu wanita dan pornografi secara vulgar.
m.        Harus ada perkataan dari Allah bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain diri-Nya.
n.  Harus ada nama agama yang berasal dari Tuhannya, bukan dari manusia.
o.  Terjaganya seluruh wahyu itu dengan hafalan para pemeluknya dari awal diwahyukan sampai kiamat.

Mari kita bahas secara lebih terperinci.

a.  Harus benar-benar bersumber dari Allah SWT.

√ Al Qur’an benar-benar datang dari Allah SWT.

وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَـــٰـلَمِينَ ﴿١٩٢﴾
”Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam”, (QS. Asy Syu’araa’. 192).

وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيَـــٰطِينُ ﴿٢١٠﴾
”Dan Al Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan-syaitan”. (QS. Asy Syu’araa’. 210).

قُلْ أَنزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٦﴾
”Katakanlah: "Al Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Furqaan. 6).

Oleh karena itu, janganlah kita termasuk orang-orang yang ragu-ragu. Karena jika sekiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah kita akan mendapati adanya pertentangan yang banyak di dalamnya.

الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ الْمُمْتَرِينَ ﴿٦٠﴾
“(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu”. (QS. Ali ‘Imran. 60).

(Penjelasan lebih lengkap/lebih terperinci bisa dibaca pada buku saya yang berjudul “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits”, Jilid 2 hlm. 1 – 7).

Dalam Islam, semua wahyu atau firman Allah dibukukan dalam satu kitab yaitu Al Qur’an. Semua ucapan, tindakan, perbuatan dan aturan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dibukukan dalam suatu kitab tersendiri, yaitu Kitab Hadits. Dan perjalanan hidup beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga dibukukan dalam kitab yang lain, yaitu Kitab Sirah Nabawiyah. Jadi jelas tidak bercampur antara firman Allah, sabda nabi-Nya, maupun tulisan-tulisan/pernyataan-pernyataan dari para sahabat nabi-Nya.

√ Jika sebuah kitab ternyata kandungannya bercampur antara wahyu Allah, sabda nabi-Nya, dari penulis Alkitab itu sendiri (baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal), maka kitab semacam itu akan lebih tepat jika dikatakan sebagai kitab ilahi sekaligus kitab insani.

b. Allah yang mewahyukan harus bersifat Maha atas segala sesuatu.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Ath Thalaaq ayat 12 berikut ini:

اللهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا ﴿١٢﴾
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”. (QS. Ath Thalaaq. 12).

Saudaraku,
Dari satu ayat ini saja jelas sekali terlihat betapa luar biasa ilmu Allah. Betapa Maha Kuasa Dia terhadap segala sesuatu dan betapa ilmu-Nya tidak terbatas, meliputi segala sesuatu.

√ Jika sebuah kitab menjelaskan bahwa Tuhan menyesal karena telah melihat makhluk ciptaan-Nya (manusia) banyak berbuat kejahatan di muka bumi ini sehingga hal itu telah memilukan hati-Nya, maka tentunya hal ini benar-benar pelecehan terhadap kemahakuasaan Tuhan. Jika penjelasan semacam ini ada dalam sebuah kitab, maka sungguh ironis sekali jika Tuhan ditempatkan oleh penulis kitab tersebut sebagai perancang atau pencipta yang keliru dan gagal. Apalagi jika dijelaskan pula bahwa penyesalan Tuhan tersebut begitu mendalam hingga hati-Nya sangat pilu karena kegagalan yang dibuatnya sendiri, tentunya hal ini benar-benar telah menempatkan Tuhan tidak mempunyai sifat Maha atas segala sesuatu.

c.  Harus mempertahankan bahasa aslinya ketika nabi itu menerima wahyu-Nya.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam dua ayat berikut ini:

إِنَّا أَنزَلْنَـــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf. 2).

إِنَّا جَعَلْنَــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٣﴾
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami-(nya)”. (QS. Az Zukhruf. 3).

Pada kedua ayat tersebut, Allah sendiri yang memberikan kesaksian bahwa Al Qur’an itu Dia turunkan dalam Bahasa Arab. Dan terbukti sejak dahulu hingga sekarang bahkan hingga hari kiamat nanti, Al Qur’an akan tetap mempertahankan bahasa aslinya.

Al Qur’an walaupun sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, namun tetap didampingi dengan bahasa aslinya yaitu Bahasa Arab. Hal ini bisa kita buktikan, bahwa kemanapun kita pergi di seluruh permukaan bumi ini, pasti akan kita jumpai terjemahan Al Qur’an yang didampingi dengan Bahasa Arab.

√ Jika sebuah kitab sudah tidak bisa mempertahankan bahasa aslinya sebab bahasa aslinya tersebut sudah tidak ada lagi, sedangkan yang ada hanya salinan / terjemahannya dalam bahasa asing, maka akan sulit bagi kitab tersebut untuk mempertahankan kesucian dan kemurniannya (dari campur tangan manusia) karena sudah tidak ada lagi kitab dengan bahasa aslinya yang dapat dijadikan sebagai standard untuk mengecek apabila terjadi kesalahan.

Makanya jangan heran jika kitab seperti itu dari waktu ke waktu akan selalu mengalami perubahan, karena sudah tidak ada lagi kitab dengan bahasa aslinya yang dapat dijadikan sebagai standard untuk mengecek apabila terjadi kesalahan.

d. Penerima wahyu orangnya harus jelas, benar-benar jujur dan berakhlak mulia.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 23 berikut ini:

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءَكُم مِّن دُونِ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ صَـــٰـدِقِينَ ﴿٢٣﴾
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (QS. Al Baqarah. 23).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Al Qur'an telah Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang nabi yang jujur dan berakhlak mulia, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat An Najm ayat 1 – 6 berikut ini:

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ ﴿١﴾ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ ﴿٢﴾ وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٣﴾ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ﴿٤﴾ عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ ﴿٥﴾ ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ ﴿٦﴾
(1) “Demi bintang ketika terbenam”, (2) “ kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru”, (3) “dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya”. (4) “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”, (5) “yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat”, (6) “Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli”. (QS. An Najm. 1 – 6).

√ Jika sebuah kitab sumbernya dari banyak pihak dan ditulis oleh banyak orang yang sebagian diantaranya tidak dikenal, apalagi jika sebagian penulisnya diketahui berakhlak buruk, sedangkan kitab tersebut terdiri dari beberapa versi yang mana antara versi yang satu dengan yang lain jumlah kitab/pasal/ayatnya tidak sama, tentunya akan sulit bagi kita untuk meyakini kebenarannya karena pasti akan banyak dijumpai banyak pertentangan antar ayat di dalamnya.

e.  Tidak boleh mengajarkan ajaran yang kejam dan sadis.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 190 berikut ini:

وَقَـــٰــتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللهِ الَّذِينَ يُقَـــٰــتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُواْ إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ ﴿١٩٠﴾
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al Baqarah. 190).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memang menyuruh untuk memerangi orang-orang yang memerangi umat Islam, namun Allah telah melarang umat Islam untuk melakukannya dengan melampaui batas. Karena diperangi tentu harus  dilawan, namun tetap dalam batas-batas tertentu yang tidak berlebihan.

√ Jika sebuah kitab telah menjelaskan bahwa Tuhan sendiri telah memerintahkan untuk menumpas tanpa belas kasihan terhadap perempuan dan anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusupun disuruh bunuh oleh Tuhan tanpa belas kasihan, tentunya akan sulit bagi kita untuk meyakini bahwa apa yang tertulis dalam kitab tersebut adalah benar-benar wahyu Tuhan. Apakah salah dan dosa anak-anak yang menyusu? Mengapa Tuhan menyuruh membunuh mereka tanpa belas kasihan?

f.  Memberikan pelajaran dan menunjuki manusia kepada jalan yang benar.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 222 berikut ini:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللهُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴿٢٢٢﴾
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. Al Baqarah. 222).

Ayat Al Qur’an tersebut dengan jelas memberi tuntunan dan mengajari agar hidup bersih dan menjauhkan dari kotoran. Darah haid saja dianggap kotoran oleh Allah, apalagi kotoran manusia.

√ Jika sebuah kitab telah menjelaskan bahwa Tuhan telah mengajarkan  cara-cara yang jorok, seperti memerintahkan untuk memakan roti yang mana roti tersebut harus dibakar di atas kotoran manusia yang sudah kering atau mengijinkan untuk memakan kotoran lembu sebagai ganti kotoran manusia, tentunya akan sulit bagi kita untuk meyakini bahwa apa yang tertulis dalam kitab tersebut adalah benar-benar wahyu Tuhan.

g.  Ayat-ayatnya tidak boleh bertentangan satu sama lainnya.

√ Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat An Nisaa’ ayat 82 berikut ini:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ اخْتِلَـــٰـفًا كَثِيرًا ﴿٨٢﴾
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (QS. An Nisaa’. 82).

Pertanyaan: mengapa dalam Al Qur’an tidak kita jumpai adanya pertentangan antar ayat di dalamnya? Jawabannya adalah karena sumber Al Qur’an hanya satu yaitu dari Allah SWT. dan hanya diwahyukan kepada seorang saja, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

√ Jika sebuah kitab sumbernya dari banyak pihak dan ditulis oleh banyak orang yang sebagian diantaranya tidak dikenal, apalagi jika sebagian penulisnya diketahui berakhlak buruk, sedangkan kitab tersebut terdiri dari beberapa versi yang mana antara versi yang satu dengan yang lain jumlah kitab/pasal/ayatnya tidak sama, tentunya akan sulit bagi kita untuk meyakini kebenarannya karena pasti akan banyak dijumpai banyak pertentangan antar ayat di dalamnya.

Semoga bermanfaat.

{Bersambung; tulisan ke-1 dari 2 tulisan}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞