بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Selasa, 05 Januari 2016

MELAKSANAKAN KEWAJIBAN DAKWAH



Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku,
Berdakwah bermakna menghimbau/menyeru kepada umat manusia untuk melaksanakan segala apa yang Allah Ta’ala perintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya. Sedangkan kewajiban untuk berdakwah itu telah Allah bebankan atas setiap muslim, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini:

يَــــٰــبُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَوٰةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ ﴿١٧﴾
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Saudaraku,
Perintah untuk berdakwah juga terlihat jelas dalam dua ayat berikut ini:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَــٰـــئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf* dan mencegah dari yang munkar**; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali ’Imran. 104).

يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُسَــٰرِعُونَ فِي الْخَيْرَٰتِ وَأُوْلَـــٰــئِكَ مِنَ الصَّـــٰـلِحِينَ ﴿١١٤﴾
”Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang ma`ruf*, dan mencegah dari yang munkar** dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Ali ’Imran. 114).

Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dari ajaranku walau hanya satu ayat”. (HR. Bukhari dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu).

Saudaraku,
Sekali lagi kusampaikan bahwa kewajiban untuk berdakwah itu telah dibebankan Allah SWT. atas setiap muslim. Sedangkan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di atas, dapat kita pahami bahwa untuk melaksanakan kewajiban dakwah tersebut, tidak harus menunggu hingga ilmu kita (tentang Islam) sempurna. Sebab jika kesempurnaan ilmu menjadi syarat untuk bisa berdakwah, dipastikan hanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang bisa melaksanakan dakwah.

Hal ini karena hanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang pemahamannya tentang Islam bisa mencapai kesempurnaan. Lebih dari itu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ma’shum (terpelihara dari dosa / kemaksiatan / kesalahan / kekhilafan) dalam hal penyampaian risalah, sehingga risalah yang seharusnya berfungsi sebagai petunjuk ke jalan yang lurus, tidak akan menyimpang. Sedangkan kita? Tak satupun di antara kita yang pemahamannya tentang Islam bisa mencapai kesempurnaan. Lebih dari itu, juga tak satupun di antara kita yang ma’shum.

Saudaraku,
Perhatikan penjelasan hadits berikut ini: Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (رواه البخارى) 
“Apabila aku melarangmu dari sesuatu maka jauhi dia. Bila aku perintahkan kamu suatu perkara maka tunaikanlah semampumu.” (HR. Al-Bukhari).

Dari hadits tersebut, nampaklah bahwa secara umum perintah dalam Islam itu dilaksanakan secara bertahap/semampunya. Contohnya: seseorang yang baru saja memeluk Islam (muallaf) dan belum bisa shalat sama sekali, maka dia boleh sholat sebisanya, semampunya (artinya tidak harus menunggu hingga dia mampu melaksanakan ibadah shalat dengan baik dan benar, baru kemudian melaksanakan kewajiban shalat tersebut). Jika bisanya hanya berdiri saja, maka dia bisa lakukan dengan berdiri saja. Jika bisanya hanya baca basmalah saja, maka dia bisa lakukan dengan membaca basmalah saja. Demikian seterusnya sambil terus berupaya untuk belajar tentang tata cara ibadah shalat dengan baik dan benar. Dan seiring dengan perjalanan waktu, insya Allah pada saatnya nanti dia akan bisa melaksanakan ibadah shalat dengan baik dan benar. Demikian juga halnya dalam hal berdakwah. (Wallahu a'lam).

Saudaraku,
Sekali lagi kusampaikan bahwa untuk berdakwah, tidak harus menunggu hingga ilmu kita tentang Islam sempurna. Ibarat belajar matematika dan kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), jika pada saat itu yang kita bisa baru penjumlahan/pengurangan/perkalian serta pembagian, maka hal itu yang kita sampaikan/yang kita ajarkan kepada pihak lain, tanpa harus menunggu hingga kita paham tentang integral, logaritma, dll.

Demikian seterusnya sambil terus berupaya untuk belajar matematika sehingga ketika kita sudah SMA dan kita sudah paham tentang integral, logaritma, dll, maka pada saat itu kita tidak lagi hanya menyampaikan/mengajarkan penjumlahan/pengurangan/perkalian serta pembagian saja. Demikian seterusnya.

Saudaraku,
Demikian pula dalam berdakwah. Sebagaimana ilustrasi di atas, dari sedikit yang sudah kita ketahui tentang Islam, maka itu yang harus kita sampaikan, tanpa harus menunggu hingga ilmu kita sempurna.

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٥٥﴾
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Adz Dzaariyaat. 55).

Dan upaya untuk menyampaikan dakwah ini, harus terus kita lakukan sambil terus belajar dan terus belajar hingga ajal menjemput kita.

Saudaraku,
Jangan menyia-nyiakan setiap ada kesempatan untuk berdakwah. Teruslah berdakwah sambil terus belajar dan terus belajar hingga ajal menjemput kita. Karena orang yang paling baik perkataan dan perbuatannya adalah orang yang mengajak manusia kepada Allah SWT., membimbing mereka kepada-Nya, mengajari mereka urusan agama mereka, memberikan pemahaman agama kepada mereka, bersabar dalam menjalankannya, dan mengamalkan apa yang didakwahkanya.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَـــٰـلِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ﴿٣٣﴾
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS. Fushshilat. 33).

Semoga bermanfaat.

NB.
*)   Yang dimaksud dengan ma’ruf* adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah SWT.
**)  Sedangkan yang dimaksud dengan munkar** adalah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞