Assalamu’alaikum wr. wb.
Seorang sahabat (dosen sebuah perguruan tinggi negeri
terkemuka di Bandung) telah menyampaikan pertanyaan via WhatsApp sebagai
berikut:
Pak Imron, ada komentar atas postingan berikut ini? Saya merasa ada yang janggal, tapi tidak tahu bagian mana.
Syukran. Jazakallaahu khairan katsiiran.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sekilas Renungan Kebenaran
Alkitab.
Dari: Syech “XXX” (dalam tulisan tersebut,
tertulis sebuah nama yang Islami).
Kepada ulama-ulama
“YYY”
cs (dalam tulisan tersebut, tertulis sebuah nama ormas Islam) yang merasa derajat
mereka lebih tinggi dari Isa
Al Masih ‘Alaihis Salam dan merasa sangat pantas
menghina dan merendahkan pribadi dan kelahiran pribadi Isa Al Masih
untuk dijadikan olok-olok, jangan takabur. Ini ada ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits yang sepaham dengan Alkitab:
1. Isa lahir oleh kuasa Roh
Allah (QS.
21: 91)
2. Isa itu Roh Allah dan firman-Nya (Hadits Anas bin Malik
hlm. 72)
3. Isa itu Rasul Allah dan
firman-Nya (QS.
4: 171)
4. Isa itu jalan yang lurus supaya
diikuti (QS.
43: 61)
5. Isa Pembawa Terang supaya
diikuti (QS.
43: 63)
6. Isa diberi mukjizat dan Roh
Kudus (QS.
2: 253)
7. Isa mengatakan perkataan yang benar (QS.
19: 24)
8. Isa menyembuhkan orang buta
sejak lahir (QS.
3: 49)
9. Isa menghidupkan orang mati
dari kubur (QS.
5: 110)
10. Isa berkuasa di dunia dan
akhirat (QS.
3: 45)
11. Isa adalah satu-satunya
Imam Mahdi (Hadist
Ibnu Hajah)
12. Isa mati dan bangkit ke surga (QS.
3: 45)
13. Isa lahir, mati dan dihidupkan
kembali (QS.
19: 33)
14. Isa akan diimani oleh semua
Ahli Kitab (
QS. 4: 159)
15. Isa adalah hakim pada akhir zaman (Hadist
Shahih Muslim)
16. Isa itu yang awal dan yang akhir (QS. 57: 3)
17. Taurat dan Injil harus
dituruti (QS.
5: 68)
18. Taurat dan Injil dibenarkan
oleh Al Qur’an (QS.
32: 23)
19. Taurat dan Injil adalah induk
dari Al Qur’an (QS. 43: 4)
20. Orang Kristen sahabat dekat
orang Islam (QS.
5: 82)
21. Orang murtad akan
dipertemukan dengan orang Kristen (QS.
5: 54).
Dalam Al Qur’an sendiri, terdapat
cukup banyak ayat yang mengakui bahwa Injil
adalah benar
firman Allah yang
harus diterima oleh umat Islam,
diantaranya:
Kami iringkan
jejak mereka (nabi-nabi
Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. 5: 46).
Ayat lain berkata: “Maka jika kamu
(Muhammad) berada dalam keragu-
aguan tentang
apa yang
Kami turunkan kepadamu, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang
membaca kitab sebelum kamu”. (QS. 10: 94).
Subhanallah ~ Amin!
Tanggapan
Saudaraku,
Aku menduga dengan dugaan yang sangat kuat, bahwa tulisan
tersebut berasal dari kalangan misionaris. Ini berdasarkan pengalamanku
berdiskusi dengan mereka/orang-orang Nasrani.
Mari kita kaji tulisan di atas dengan lebih terperinci
Pada bagian awal tulisan tersebut, tertulis kalimat
berikut ini: “Kepada ulama-ulama YYY cs
(dalam tulisan tersebut, tertulis sebuah nama ormas Islam) yang merasa derajat
mereka lebih tinggi dari Isa Al Masih ‘Allaihis Salam dan merasa sangat pantas
menghina dan merendahkan pribadi dan kelahiran pribadi Isa Al Masih untuk
dijadikan olok-olok, jangan takabur”.
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya hal ini jelas-jelas
merupakan fitnahan yang sangat keji terhadap para ‘ulama’ kita. Karena para
‘ulama’ yang merupakan pewaris para nabi, tidak mungkin merasa derajat mereka
lebih tinggi dari Nabi Isa Al Masih, apalagi sampai merasa sangat pantas untuk menghina dan merendahkan Nabi Isa
AS dan kelahiran Nabi Isa Al Masih dijadikan
olok-olok.
Karena setiap nabi/rasul, pasti mereka adalah orang-orang
pilihan Allah yang bertugas sebagai perantara untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya
bagi manusia. Sebagai orang-orang pilihan, pasti mereka berakhlak mulia karena
mereka adalah manusia pilihan yang akan menyampaikan firman-Nya sekaligus
memberikan teladan bagi manusia.
إِنَّ اللهَ اصْطَفَىٰ ءَادَمَ وَنُوحًا وَءَالَ إِبْرَاهِيمَ وَءَالَ عِمْرَانَ
عَلَى الْعَـــٰــلَمِينَ ﴿٣٣﴾
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga
Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)”,
(QS. Ali ‘Imraan. 33).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ
الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا
دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَمًا، وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ
أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Dan
sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi
tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, akan tetapi mereka
mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah
mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)
1. Isa lahir oleh kuasa Roh
Allah (QS.
21: 91)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 21: 91 (Al
Qur’an surat nomer 21 [surat Al Anbiyaa’] ayat 91) secara lengkap:
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِن
رُّوحِنَا وَجَعَلْنَـــٰـهَا وَابْنَهَا ءَايَةً لِّلْعَـــٰـــلَمِينَ ﴿٩١﴾
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara
kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan
dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (QS. Al Anbiyaa’.
91).
Saudaraku,
Untuk menjelaskan ayat di atas, berikut ini kusampaikan Tafsir
Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy):
“(Dan) ingatlah kisah Maryam (yang telah memelihara
kehormatannya) ia memeliharanya supaya tidak dinodai (lalu Kami tiupkan ke
dalam tubuhnya roh dari Kami) malaikat Jibril; dialah yang meniup ke dalam baju
kurungnya, lalu Maryam mengandung Isa (dan Kami jadikan dia dan anaknya sebagai
tanda yang besar bagi semesta alam) yakni manusia, jin dan malaikat, karena ia
dapat mengandung tanpa lelaki”.
Ayat lain yang senada dengan ayat di atas adalah ayat 171 dari surat An Nisaa’:
يَا أَهْلَ الْكِتَـــٰبِ لَا تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُواْ عَلَى
اللهِ إِلَّا الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللهِ
وَكَلِمَتُهُ أَلْقَـــٰــهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَئَامِنُواْ بِاللهِ وَرُسُلِهِ
وَلَا تَقُولُواْ ثَلَـــٰـــثَةٌ اِنتَهُواْ خَيْرًا لَّكُمْ إِنَّمَا اللهُ إِلَـــٰـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَـــٰـــنَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات
وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَفَىٰ بِاللهِ وَكِيلًا ﴿١٧١﴾
”Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu*, dan janganlah kamu mengatakan terhadap
Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah
utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya** yang disampaikan-Nya
kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya***. Maka berimanlah kamu kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu)
tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak,
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai
Pemelihara”. (QS. An Nisaa’ ayat 171)
*) Maksudnya:
Janganlah kamu mengatakan Nabi ’Isa itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh
orang-orang Nasrani.
**) Maksudnya:
Membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat ”kun”
(jadilah) tanpa bapak, yaitu Nabi ’Isa.
***) Disebut
tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah Allah.
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy):
(Hai Ahli kitab) maksudnya kitab Injil (janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu dan janganlah kamu katakan terhadap Allah kecuali) ucapan
(yang benar) yaitu menyucikan-Nya dari kemusyrikan dan mempunyai anak.
(Sesungguhnya Almasih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya
yang diucapkan-Nya) atau disampaikan-Nya (kepada Maryam dan roh) artinya yang
mempunyai roh (daripada-Nya) diidhafatkan kepada Allah SWT. demi untuk
memuliakan-Nya dan bukanlah sebagai dugaan kamu bahwa dia adalah anak Allah
atau Tuhan bersama-Nya atau salah satu dari oknum yang tiga. Karena sesuatu
yang mempunyai roh itu tersusun sedangkan Tuhan Maha Suci dari tersusun dan
dari dinisbatkannya tersusun itu kepada-Nya (Maka berimanlah kamu kepada Allah
dan kepada rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu katakan) bahwa Tuhan itu (tiga)
yakni Allah, Isa dan ibunya (hentikanlah) demikian itu (dan perbuatlah yang
lebih baik bagi kamu) yakni bertauhid (Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa
Maha Suci Dia) artinya bersih dan terhindar (dari mempunyai anak. Bagi-Nya apa
yang terdapat di langit dan yang di bumi) baik sebagai makhluk maupun sebagai
milik dan hamba sedangkan pemiliknya itu bertentangan dengan mempunyai anak
(Dan cukuplah Allah sebagai wakil) atau saksi atas demikian itu.
Saudaraku,
Dari kedua ayat di atas, diperoleh penjelasan bahwa yang
dimaksud dengan roh Allah bukanlah roh yang merupakan bagian dari diri Allah, karena
sesuatu yang mempunyai roh itu tersusun sedangkan Tuhan Maha Suci dari tersusun
dan dari dinisbatkannya tersusun itu kepada-Nya. Karena yang dimaksud dengan
roh dari-Nya ( رُوحٌ مِّنْهُ ) dalam ayat di atas adalah roh yang diciptakan Allah (Nabi Isa
AS diciptakan Allah dengan jalan meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam rahim
Maryam). Oleh karena itu janganlah kita kaum muslimin mengatakan Nabi ’Isa itu
Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani.
2. Isa itu Roh Allah dan firman-Nya (Hadits Anas bin Malik
hlm. 72)
Saudaraku,
Mohon maaf, kalimat tersebut tidak dapat aku temukan
dalam hadits manapun.
3. Isa itu Rasul Allah dan
firman-Nya (QS.
4: 171)
Terkait firman Allah dalam QS. 4: 171 (Al Qur’an surat nomer 4 [surat An Nisaa’] ayat 171), sudah dibahas pada point 1 di atas.
4. Isa itu jalan yang lurus supaya
diikuti (QS.
43: 61)
Saudaraku,
Ayat di atas hanyalah sebagian dari ayat yang termaktub
di dalam QS. 43: 61 (Al Qur’an surat nomer 43 [surat Az Zukhruf] ayat 61), yang
secara lengkapnya adalah sebagai berikut:
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا
وَاتَّبِعُونِ هَـــٰـذَا صِرَاطٌ
مُّسْتَقِيمٌ ﴿٦١﴾
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. Az Zukhruf. 61).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad
Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Dan sesungguhnya dia) Nabi Isa itu (benar-benar
merupakan pengetahuan tentang hari kiamat) artinya, dengan diturunkannya dia
maka diketahuilah dekatnya hari kiamat. (Karena itu janganlah kalian ragu-ragu
tentang kiamat itu) atau janganlah kalian meragukannya. Lafal Tamtarunna
asalnya Tamtarunanna, kemudian dibuang daripadanya Nun alamat rafa' karena
dijazmkan, dan dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak tetapi bukan karena
Illat bertemunya dua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah Tamtarunna. (Dan)
katakanlah kepada mereka, ("Ikutilah aku) yakni ajaran tauhid ini.
(Inilah) apa yang kuperintahkan kalian menjalankannya (jalan) atau tuntunan
(yang lurus)”.
Tetapi apa yang misionaris sengaja melakukannya ialah
mereka hanya mengambil ayat ini untuk menguatkan/melagalisir penjelasan Injil Yohanes 14:6, Jesus
berfirman: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun datang
kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”.
Sekali lagi, yang misionaris sengaja melakukannya ialah
mereka hanya mengambil ayat ini untuk menguatkan/melagalisir penjelasan Injil Yohanes
14:6, tanpa menurunkan seluruh konteks ayat ini.
Ayat ini hanyalah merupakan sebagian daripada keseluruhan
firman Allah sendiri yang dengan jelas menegaskan tentang siapa Nabi ‘Isa itu
dan tidak langsung tertuju kepada perkataan ‘Isa AS. Di sini aku tunjukan
seluruh konteks ayat-ayat (termasuk ayat di atas) di mana Allah-lah yang
sebenarnya berbicara di dalam ayat di atas dan bukannya Nabi ‘Isa AS:
إِنْ هُوَ إِلَّا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ
وَجَعَلْنَاهُ مَثَلًا لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿٥٩﴾ وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا
مِنكُم مَّلَـــٰـــئِكَةً
فِي الْأَرْضِ يَخْلُفُونَ ﴿٦٠﴾ وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا
تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَـــٰـذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ ﴿٦١﴾ وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴿٦٢﴾
(59) Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami
berikan kepadanya ni`mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti
(kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. (60) Dan kalau Kami kehendaki benar-benar
Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.
(61) Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah
Aku. Inilah jalan yang lurus. (62) Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan
oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Az
Zukhruf. 59 – 62).
Dari sini terlihat misionaris Kristian yang memalsukan penafsiran
ayat ini sudah pecah dengan pembohongan yang jelas hanya menjerat diri sendiri.
Dengan jelas kita dapat melihat bahawa Allah-lah yang berfirman di dalam Surah
Az-Zukhruf ayat 62 dan bukannya sabda ‘Isa AS. Malah, kita melihat bahwa
Al-Qur’an dengan tegas menjelaskan bahwa ‘Isa itu hanyalah semata-mata hamba
Allah (baca: QS. Az Zukhruf. 59).
5. Isa Pembawa Terang supaya
diikuti (QS.
43: 63)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 43: 63 (Al Qur’an
surat nomer 43 [surat Az Zukhruf] ayat 63):
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَىٰ بِالْبَيِّنَـــٰتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُم بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعْضَ الَّذِي
تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُونِ ﴿٦٣﴾
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata:
"Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk
menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".(QS. Az Zukhruf. 63).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Dan
tatkala Isa datang dengan membawa keterangan-keterangan) mukjizat-mukjizat dan
syariat-syariat (dia berkata, "Sesungguhnya aku datang kepada kalian
dengan membawa hikmah) kenabian dan syariat Injil (dan untuk menjelaskan kepada
kalian sebagian dari apa yang kalian berselisih tentangnya) yakni tentang
hukum-hukum Taurat, yaitu menyangkut masalah agama dan masalah-masalah lainnya,
Nabi Isa menjelaskan kepada mereka perkara agama yang sebenarnya (maka
bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku)".
Saudaraku,
Dalam ayat di atas, sama sekali tidak ada penjelasan agar
umat manusia meyakini dan menyembah Nabi Isa AS sebagai Tuhan. Yang ada justru
perintah untuk bertakwalah kepada Allah dan taat kepada Nabi Isa AS.
6. Isa diberi mukjizat dan Roh
Kudus (QS.
2: 253)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 2: 253 (Al
Qur’an surat nomer 2 [surat Al Baqarah] ayat 253):
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ
دَرَجَـــٰتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَـــٰتِ وَأَيَّدْنَـــٰهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ... ﴿٢٥٣﴾
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas
sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung
dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami
berikan kepada `Isa putera Maryam beberapa mu`jizat serta Kami perkuat dia
dengan Ruhul Qudus. ...”. (QS. Al Baqarah. 253).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Para
rasul itu) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya adalah (Kami lebihkan sebagian
atas lainnya), yaitu dengan memberi mereka keistimewaan yang tidak diberikan
kepada lainnya. (Di antara mereka ada yang diajak berbicara oleh Allah),
misalnya Musa (dan sebagian ditinggikan-Nya - kedudukannya -), yakni nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (beberapa tingkat) dari yang lainnya,
misalnya dengan dakwahnya yang umum, mukjizat yang berlimpah dan keistimewaan
yang tidak terhitung banyaknya. (Dan Kami berikan kepada Isa bin Maryam
beberapa mukjizat dan Kami kuatkan ia dengan Roh Kudus), yakni Jibril yang
mengiringkannya ke mana pergi. ...”.
Saudaraku,
Berdasarkan ayat di atas, jelaslah bahwa yang dimaksud
dengan “Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus” adalah Kami kuatkan ia dengan Roh
Kudus, yakni Malaikat Jibril yang mengiringkannya ke mana ia (Nabi Isa AS)
pergi.
7. Isa mengatakan perkataan yang benar (QS.
19: 24)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 19: 24 (Al
Qur’an surat nomer 19 [surat Maryam] ayat 24):
فَنَادَاهَا مِن تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ
رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا ﴿٢٤﴾
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah:
"Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak
sungai di bawahmu”. (QS. Maryam. 24).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy): “(Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang lebih rendah,) pada saat itu malaikat Jibril
berada di tempat yang lebih rendah dari tempat Maryam ("Janganlah kamu
bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di
bawahmu") yaitu sebuah sungai yang dahulunya kering kini berair kembali,
berkat kekuasaan Allah”.
Saudaraku,
Terus terang aku tidak bisa menemukan hubungan antara
penjelasan Al Qur’an surat Maryam ayat 24 dengan pernyataan point 7 di atas.
Yang lebih tepat adalah bahwa antara surat Maryam ayat 24 dengan pernyataan
pada point 7 di atas merupakan dua perkara yang tidak berkaitan.
8. Isa menyembuhkan orang buta
sejak lahir (QS.
3: 49)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 3: 49 (Al Qur’an
surat nomer 3 [surat Ali ‘Imraan] ayat 49):
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِئَايَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ أَنِّي
أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ
طَيْرًا بِإِذْنِ اللهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ والْأَبْرَصَ وَأُحْيِـي
الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِ اللهِ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا
تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٤٩﴾
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa
sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan
seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan
orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman". (QS. Ali ‘Imraan.
49).
Saudaraku,
Benar bahwa Nabi Isa AS menyembuhkan orang yang buta
sejak dari lahirnya, sesuai dengan penjelasan Al Qur’an surat Ali ‘Imraan ayat
49 di atas. Namun hal itu semua adalah dengan seizin Allah. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagai seorang hamba, Nabi Isa AS tidak akan mungkin bisa melakukannya
tanpa seizin Allah.
Mengapa demikian?
Karena hanya Allah-lah yang memiliki kerajaan, pemberian,
pencegahan. Dialah yang memiliki segala perintah, Dialah pemilik segala
ciptaan. Keputusannya pasti terlaksana, ketentuannya pasti terjadi. Tidak ada
yang bisa menahan apa yang Dia berikan, tidak ada yang bisa memberikan apa yang
Dia tahan, dan tidak ada yang bisa menolak apa yang Dia putuskan. Dialah
satu-satunya yang bisa melenyapkan setiap bencana dan menghilangkan setiap
kesulitan.
مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ
لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ ﴿٢﴾
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa
rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang
ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya
sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Faathir. 2)
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ
اللهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ
أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللهُ عَلَيْهِ
يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿٣٨﴾
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab:
"Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa
yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan
kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu,
atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan
rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal
orang-orang yang berserah diri”. (QS. Az-Zumar. 38).
9. Isa menghidupkan orang mati
dari kubur (QS.
5: 110)
Berikut ini firman Allah dalam QS. 5: 110 (Al
Qur’an surat nomer 3 [surat Al Maa-idah] ayat 110):
إِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيسىَ ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ
نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَىٰ وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي
الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ
وَالْإِنجِيلَ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي
فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي وَتُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ
بِإِذْنِي وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوتَىٰ بِإِذْنِي وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنكَ إِذْ جِئْتَهُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْهُمْ إِنْ هَــٰــذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ ﴿١١٠﴾
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra
Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan
kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih
dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu
menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk
dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu
meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah)
di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan
mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (QS. Al
Maa-idah. 110).
Saudaraku,
Benar bahwa Nabi Isa AS menghidupkan orang mati dari
kubur, sebagaimana penjelasan Al Qur’an surat Al Maa-idah ayat 110 di atas.
Namun hal itu semua dengan seizin Allah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai
seorang hamba, Nabi Isa AS tidak bisa melakukannya tanpa seizin Allah.
(Penjelasan selengkapnya, sama dengan penjelasan pada point 8 di atas).
{ Bersambung; tulisan ke-1 dari 3
tulisan }
Tidak ada komentar:
Posting Komentar