بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Selasa, 01 Mei 2018

APAKAH DALAM AL QUR’AN ADA PENJELASAN TENTANG KEMATIAN NABI ISA AS?



Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang rekan sejawat/teman sesama dosen, telah memberi tanggapan terhadap artikel ”Sekilas Renungan Tentang Kebenaran Alkitab?” dengan tanggapan sebagai berikut: “Kalau boleh saya bertanya tentang point 13, apakah dalam Al Qur’an ada penjelasan tentang kematian Nabi Isa AS? Demikian pula apakah umat Kristiani meyakini bahwa Isa putra Maryam telah meninggal? Apakah ada penjelasan kapan meninggalnya dalam Injil?”.

Saudaraku,
Sebelumnya kusampaikan terimakasih atas kesediaannya untuk bersama-sama belajar. Semoga semangat untuk belajar ini tidak akan pernah padam hingga ajal menjemput kita. Amin, ya rabbal ‘alamin!

Dari apa yang saudaraku sampaikan di atas, nampaknya saudaraku telah menanyakan tiga hal:
1.  Apakah dalam Al Qur’an ada penjelasan tentang kematian Nabi Isa AS?
2.  Apakah umat Kristiani meyakini bahwa Isa putra Maryam telah meninggal?
3.  Apakah ada penjelasan kapan meninggalnya (Isa putra Maryam) dalam Injil?

Mari kita kaji ketiga pertanyaan di atas

1.  Apakah dalam Al Qur’an ada penjelasan tentang kematian Nabi Isa AS?

Saudaraku,
Menurut penjelasan Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA. (ahli tafsir Al Qur’an: S1 Universitas Islam Madinah, S2 – S3 Universitas Al-Azhar) yang beliau sampaikan saat memberi kajian rutin ba’da Maghrib di Masjid Al Falah Jl. Raya Darmo 137A Surabaya, Nabi Isa AS telah diangkat ke langit oleh Allah kemudian dimatikan oleh Allah setelah diangkat ke langit.

Penjelasan Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA. tersebut bersesuaian dengan penjelasan tafsir Jalalain untuk surat Ali ‘Imraan ayat 55:

إِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَـــٰمَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ﴿٥٥﴾
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". (QS. Ali ‘Imraan. 55)

Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy):

Ingatlah! (Ketika Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan memegangmu dan mengangkatmu kepada-Ku) yakni dari dunia tanpa mengalami kematian (dan menyucikanmu) atau menjauhkanmu (dari orang-orang yang kafir serta menjadikan orang-orang yang mengikutimu) artinya yang membenarkan kenabianmu di antara kaum muslimin dan orang-orang Nasrani (di atas orang-orang yang kafir) kepadamu, yakni orang-orang Yahudi; orang-orang yang percaya kepada kenabian Isa itu dapat mengalahkan mereka dengan berbagai hujah dan dengan mata pedang (sampai hari kiamat kemudian kepada Akulah kamu kembali lalu Kuputuskan di antara kamu apa-apa yang selalu kamu perbantahkan.) yakni tentang keagamaan.

Prof. Roem Rowi menjelaskan bahwa Nabi Isa AS dimatikan oleh Allah tersebut dengan merujuk pada surat Ali ’Imran ayat 185, dimana dalam ayat tersebut diperoleh penjelasan bahwa tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, tak terkecuali Nabi Isa AS.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ... ﴿١٨٥﴾
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. ...”. (QS. Ali ‘Imran. 185).

Saudaraku,
Adalah mustahil bagi Allah untuk tidak mematikan tiap-tiap makhluk yang berjiwa meskipun Allah bisa melakukannya. Karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Menepati Janji.

... وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ ... ﴿١١١﴾
"... Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? ...” (QS. At Taubah. 111).

Sedangkan Allah tidak akan pernah menyalahi janji-Nya, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Ar Ruum ayat 6:  

وَعْدَ اللهِ لَا يُخْلِفُ اللهُ وَعْدَهُ وَلَـــٰــكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٦﴾
"(sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ar Ruum. 6).

2.  Apakah umat Kristiani meyakini bahwa Isa putra Maryam telah meninggal?

Saudaraku,
Terkait hal ini, marilah kita perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat An Nisaa’ ayat 156 – 158 berikut ini:

وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَىٰ مَرْيَمَ بُهْتَـــٰـنًا عَظِيمًا ﴿١٥٦﴾ وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَــــٰــكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾ بَل رَّفَعَهُ اللهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾
(156) Dan karena kekafiran mereka (terhadap `Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), (157) dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa. (158) Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat `Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisaa’. 156 – 158).

Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy):

(156) (Dan karena kekafiran mereka) buat kedua kalinya yakni terhadap Isa, dan ba diulang-ulang menyebutkannya untuk memisah di antaranya dengan tempat mengathafkannya (dan tuduhan mereka terhadap Maryam berupa kedustaan besar) di mana mereka menuduhnya berbuat zina. (157) (Serta karena ucapan mereka) dengan membanggakan diri ("Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih Isa putra Maryam utusan Allah") yakni menurut dugaan dan pengakuan mereka. Artinya disebabkan semua itu Kami siksa mereka. Dan Allah berfirman menolak pengakuan mereka telah membunuhnya itu (padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya tetapi diserupakan bagi mereka dengan Isa) maksudnya yang mereka bunuh dan mereka salib itu ialah sahabat mereka sendiri yang diserupakan Allah dengan Isa hingga mereka kira Nabi Isa sendiri. (Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham padanya) maksudnya pada Isa (sesungguhnya dalam keragu-raguan terhadapnya) maksudnya terhadap pembunuhan itu. Agar terlihat orang yang dibunuh itu, sebagian mereka berkata, "Mukanya seperti muka Isa, tetapi tubuhnya lain, jadi sebenarnya bukan dia!" Dan kata sebagian pula, "Memang dia itu Isa!" (mereka tidak mempunyai terhadapnya) maksudnya pembunuhan itu (keyakinan kecuali mengikuti persangkaan belaka) disebut sebagai istitsna munqathi'; artinya mereka hanya mengikuti dugaan-dugaan hasil khayal atau lamunan belaka (mereka tidak yakin telah membunuh Isa) menjadi hal yang menyangkal pembunuhan Isa itu. (158) (Tetapi Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan Allah Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.

Saudaraku,
Berdasarkan surat An Nisaa’ ayat 156 – 158 di atas, diperoleh penjelasan bahwa mereka berselisih paham alias berada dalam keragu-raguan terhadap pembunuhan Nabi Isa AS, dimana sebagian diantara mereka berkata: "Mukanya seperti muka Isa tetapi tubuhnya lain, jadi sebenarnya bukan dia". Sedangkan sebagian yang lainnya berkata: "Memang dia itu Isa". Mereka tidak mempunyai keyakinan kecuali mengikuti persangkaan belaka, artinya mereka hanya mengikuti dugaan-dugaan hasil khayal atau lamunan belaka.

Nah, karena sebenarnya mereka berada dalam keragu-raguan terhadap pembunuhan Nabi Isa AS (artinya mereka tidak yakin telah membunuh Nabi Isa AS), hal ini sekaligus juga menunjukkan bahwa mereka berada dalam keragu-raguan (artinya mereka tidak yakin) bahwa Isa putra Maryam telah meninggal dalam peristiwa penyaliban tersebut.

Saudaraku,
Terkait informasi yang datangnya dari Al Qur’an seperti ini, maka bagi kita yang mengaku sebagai orang-orang yang beriman, tidak sepantasnya untuk memperdebatkan kebenaran informasi yang datangnya dari Al Qur’an tersebut. Artinya kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa informasi/berita yang datangnya dari Al Qur’an tersebut adalah benar. Karena Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Ghafir ayat 4:

مَا يُجَـــٰـدِلُ فِي ءَايَــــٰتِ اللهِ إِلَّا الَّذِينَ كَفَرُوا ... ﴿٤﴾
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir ...”. (QS. Ghafir. 4).

Oleh karena itu, berhati-hatilah wahai saudaraku!

Ya Tuhan kami,
Lindungilah kami ketika kami membaca ayat-ayat-Mu dari godaan syaitan yang terkutuk agar kami senantiasa berada dalam jalan-Mu yang lurus. Amin, ya rabbal ‘alamin!

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ﴿٩٨﴾
”Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”. (QS. An Nahl. 98).

Saudaraku,
Kalaupun kita mengambil berita dari Alkitab/Bible, maka hal itu sifatnya hanyalah sebagai wacana saja. (Alkitab/Bible adalah sebutan untuk kitab suci umat Kristiani)

3.  Apakah ada penjelasan kapan meninggalnya (Isa putra Maryam) dalam Injil?”.

Saudaraku,
Untuk mengetahui kisah-kisah masa lampau yang sudah tidak bisa ditemukan lagi bukti-bukti yang bisa mendukung kebenaran kisah-kisah tersebut secara akurat, maka bagi kita orang-orang beriman, satu-satunya sumber informasi yang benar, akurat dan meyakinkan hanyalah informasi yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya yakni melalui ayat-ayat Al Qur’an yang tidak ada sedikitpun keraguan padanya serta melalui Al Hadits. Sedangkan informasi yang tidak berasal dari Al Qur’an dan Al Hadits (dalam kasus-kasus seperti ini) hanyalah sebatas prasangka dan dugaan semata.

Saudaraku,
Karena Al Qur’an tidak memberi penjelasan tentang kapan meninggalnya Nabi Isa putra Maryam, itu artinya jika kita mendapati adanya informasi tentang kapan meninggalnya Nabi Isa putra Maryam (yang tentu saja tidak bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits), maka bisa dipastikan bahwa informasi tersebut hanyalah sebatas prasangka dan dugaan semata, termasuk informasi yang bersumber dalam kitab Injil yang ada pada saat ini.

Mengapa dalam kasus-kasus seperti ini kita tidak boleh menyandarkannya kepada informasi yang bersumber dari kitab Injil yang ada pada saat ini? Jawabannya adalah karena pada saat ini, keberadaan kitab suci-kitab suci terdahulu (termasuk kitab Injil) sudah tidak lagi terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia. Surat Al Maa-idah ayat 41 serta surat Ali ‘Imraan ayat 78 berikut ini memberi penjelasan tentang kitab suci - kitab suci terdahulu yang sudah tidak lagi terjamin kesucian dan kemurniannya dari campur tangan manusia.

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُواْ آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُواْ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَـٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُواْ وَمَن يُرِدِ اللهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللهِ شَيْئًا أُوْلَـٰــئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿٤١﴾
”Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah* perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar”. (QS. Al Maa-idah. 41).

*)  Maksudnya: mengubah arti kata-kata, tempat, atau menambah dan mengurangi.

وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُم بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِندِ اللهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿٧٨﴾
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali ‘Imraan 78)

Sekedar informasi tambahan

Alkitab/Bible adalah sebutan untuk kitab suci umat Kristiani. Alkitab itu meskipun umumnya dicetak sebagai satu jilid buku, sebenarnya merupakan kumpulan dari kitab-kitab yang secara resmi diakui oleh umat Kristen sebagai kitab yang diilhami oleh Tuhan.

Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara Alkitab/Bible yang digunakan oleh umat Katolik dan Alkitab yang digunakan oleh umat Protestan. Alkitab umat Katolik terdiri dari 73 kitab (46 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru), sedangkan Alkitab umat Protestan hanya terdiri dari 66 kitab saja (39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru). Jadi, terdapat 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya (total 9 kitab) versi Katolik yang tidak diakui oleh pihak Protestan.

Kitab Injil sendiri termasuk dalam Perjanjian Baru (merupakan 4 kitab pertama dari 27 kitab dalam Perjanjian Baru). Keempat Kitab Injil tersebut adalah: (1) Injil Matius (Kitab Injil yang ditulis oleh Matius), (2) Injil Markus (Kitab Injil yang ditulis oleh Yohanes Markus), (3) Injil Lukas (Kitab Injil yang ditulis oleh Lukas) dan (4) Injil Yohanes (Kitab Injil yang ditulis oleh Yohanes). Sebenarnya ada banyak Kitab Injil lainnya, namun hanya 4 Kitab Injil tersebut yang diakui oleh gereja.

Dalam bahasa Inggris ada beberapa versi Alkitab, baik bagi umat Katolik maupun Protestan.

Bagi umat Katolik ada versi RSVCE (Revised Standard Version Catholic Edition) yang dipakai sebagai terjemahan resmi. Ada NAB (New American Bible) yaitu yang merupakan Alkitab yang populer di kalangan umat Katolik di Amerika Serikat. Ada juga NJB (New Jerusalem Bible) yaitu Alkitab yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani dan dipakai oleh sebagian kalangan Gereja Katolik dari ritus-ritus Timur.

RSVCE adalah versi yang paling serupa dengan bahasa asli kitab suci karena merupakan terjemahan kata-demi-kata. Sedangkan NAB dan NJB serta beberapa versi lainnya merupakan terjemahan yang sudah disesuaikan dengan pemakaian bahasa Inggris pada masa kini, jadi penekanan pada segi arti dari kata-kata/kalimat yang dipakai pada bahasa asli kitab suci.

Beberapa versi Alkitab Protestan, diantaranya adalah: RSV (Revised Standard Version), KJV (King James Version), NIV (New International Version), Tyndale Bible dan Zonderfan Bible. Untuk mengenalinya mudah saja, di dalamnya tidak terdapat kitab-kitab Deuterokanonika.

Alkitab/Bible sendiri (khususnya Perjanjian Baru) tidak mempertahankan bahasa aslinya sebab Alkitab/Bible (khususnya Perjanjian Baru) dalam Bahasa Ibrani itu sudah tidak ada lagi. Semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam Bahasa Yunani dengan sejumlah kata-kata Bahasa Aram (bahasa daerah di Israel pada waktu itu) dan Bahasa Latin (bahasa pemerintah Romawi yang berkuasa pada masa itu), walaupun Yesus Kristus sendiri diyakini sehari-harinya berbicara dalam bahasa Aram.

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞