بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Selasa, 03 September 2019

MENGKAJI PEMIKIRAN ORANG LIBERAL TENTANG SEPUTAR MASALAH MENUTUP AURAT BAGI WANITA (V)



Assalamu’alaikum wr. wb.

Berikut ini kelanjutan dari artikel “Mengkaji Pemikiran Orang Liberal Tentang Seputar Masalah Menutup Aurat Bagi Wanita (IV)”:

√ Adapun ada ‘ulama’ yang menyatakan bahwa wanita yang memejengkan photonya di FB, maka dosa wanita tersebut mengalir tiap hari, saya bilang ‘ulama’ yang seperti ini adalah ulama yang menyesatkan, mereka sudah menjadi Tuhan.

Saudaraku,
Lihatlah, betapa beraninya penulis artikel tersebut melontarkan tuduhan terhadap para ‘ulama’ sebagai orang yang menyesatkan, bahkan penulis artikel tersebut telah berani secara terang-terangan menuduh para ‘ulama’ itu telah menjadi Tuhan! Benar-benar tuduhan yang sangat keji. Na’udzubillahi mindzalika. (Rabbana Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami berlindung kepada Engkau dari tuduhan seperti ini).

Saudaraku,
Sebagai seorang muslim yang baik, janganlah kita mudah melontarkan tuduhan seperti ini kepada saudara sesama muslim (apalagi sampai mengkafirkan). Karena jika tuduhan tersebut tidak benar, maka tuduhan/ucapan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.

Ini artinya jika ada diantara kita yang dengan penuh kesadaran telah melontarkan tuduhan terhadap para ‘ulama’ sebagai orang-orang yang menyesatkan, bahkan telah berani secara terang-terangan menuduh para ‘ulama’ bahwa mereka para ‘ulama’ itu telah menjadi Tuhan, jika ternyata tuduhan tersebut tidak benar, maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduhnya. Artinya Allah akan menghukumi yang bersangkutan sebagai orang yang telah memposisikan dirinya sebagai Tuhan. (Na’udzubillahi mindzalika, kami berlindung kepada Allah dari perbuatan yang demikian)

Dari Ibnu Umar r.a., dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لِأَخِيْهِ: يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا، فَإِنْ كَانَ كَمَا قَالَ: وَإِلَّا رَجَعَتْ عَلَيْهِ
“Apabila seorang laki-laki menyeru kepada saudaranya (sesama muslim): Wahai kafir, maka salah seorang dari keduanya telah kembali dengan pengkafiran tersebut, lalu apabila (benar) sebagaimana yang dikatakannya (maka menuju kepada orang tersebut), namun bila tidak, niscaya kembali kepada yang mengucapkannya.” (HR. Malik, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi)

Begitu kurang-ajarnya penulis artikel di atas yang telah berani melecehkan para ‘ulama’ tersebut. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  saja sangat menghormati mereka para ‘ulama’ dengan menyebutnya sebagai pewaris para nabi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَمًا، وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. (رواه ابو داود والترمذى وابن ماجه)
“Dan sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Saudaraku,
Jika mereka para ‘ulama’ itu menyampaikan kepada kita bahwa wanita yang memejengkan photonya di FB (terutama bagi wanita yang memasangkan foto-foto dengan aurat terbuka), maka dosa wanita tersebut mengalir tiap hari, maka ketahuilah bahwa hal ini bukanlah pendapat pribadi para ‘ulama’. Mereka para ‘ulama’ itu hanya menyampaikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ مِن أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَٰلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. (رواه مسلم) 
“Barangsiapa menyeru (mengajak) kepada petunjuk, baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tidak berkurang pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru (mengajak) kepada kesesatan, atasnya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi demikian itu dari dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim).

Saudaraku,
Berdasarkan Hadits tersebut, maka dengan mudah bisa dipahami bahwa wanita yang memejengkan photonya di facebook (terutama bagi wanita yang memasangkan foto-foto dengan aurat terbuka), maka dosa wanita tersebut akan mengalir setiap harinya. Mengapa demikian? Karena hal itu akan memancing para pria untuk memandang foto-foto tersebut dengan penuh nafsu, sementara kita diperintahkan Allah untuk menundukkan pandangan kita dari hal yang demikian itu.

... يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَـــٰرِهِنَّ ... ﴿٣١﴾
“... Hendaklah mereka menahan pandangannya, ...”. (QS. An Nuur. 31).

Karena ini adalah perintah Allah, maka jika dilanggar akan mendapatkan dosa. Sehingga setiap kali ada pria yang melepaskan pandangan kepada foto-foto tersebut, maka pria tersebut akan mendapatkan dosa. Dalam hal ini, wanita yang memasang foto tersebut pada hakekatnya telah mengajak pria-pria tersebut untuk berbuat maksiat, sehingga Allah-pun akan bebankan dosa kepada wanita tersebut, sama seperti dosa yang didapat oleh setiap pria yang melepaskan pandangan kepada foto-foto tersebut.

Nah, karena foto-foto yang dipajang di facebook bisa dilihat oleh setiap orang di seluruh dunia, maka sangat besar kemungkinannya bahwa foto-foto tersebut dapat memancing perbuatan maksiat bagi para pria setiap harinya (kemungkinan besar setiap harinya akan ada saja pria-pria yang terpancing untuk memandang foto-foto tersebut dengan penuh nafsu). Sehingga benarlah jika ada ‘ulama’ yang menyatakan bahwa wanita yang memejengkan photonya di FB (terutama bagi wanita yang memasangkan foto-foto dengan aurat terbuka), maka dosa wanita tersebut dapat mengalir setiap hari.

Selagi wanita itu berpakaian sopan tidak ada masalah, tidak ada satupun ayat Al Qur'an yang seperti itu. Malah sebaliknya malah di dalam Al Qur'an Allah malah membela perempuan dan tidak ada satupun Hadits yang seperti itu. Adapun Hadits misigonis/Hadits-hadits kebencian terhadap perempuan tidak ada satupun yang shahih dan bertentangan dengan Al Qur'an, yang ada hanya pemaksaan dalil dari ‘ulama’ radikal dan tidak jujur. Pelajarilah sejarah Hadits secara keseluruhan.

Saudaraku,
Benar bahwa Al Qur’an memang selalu membela wanita. Namun pembelaannya bukan dengan cara membiarkan para wanita melanggar syari’at Islam (dalam hal ini pelanggaran terhadap perintah untuk menutup aurat). Perhatikan penjelasan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ قَالَ تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ. (رواه البخارى)
69.12/6438. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abi Bakr bin Anas dari Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tolonglah saudaramu baik ia zhalim atau dizhalimi”. Ada seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulallah, saya maklum jika ia dizhalimi, namun bagaimana saya menolong padahal ia zhalim?”. Nabi menjawab: “Engkau mencegahnya atau menahannya dari kezhaliman, itulah cara menolongnya”. (HR. Bukhari, 69.12/6438).

Penjelasan untuk no. 69.12/6438:
69     = ini adalah nomer kitab (Kitab Keterpaksaan). Kitab Shahih Bukhari terbagi menjadi 77 kitab, dimulai dengan kitab no. 1 (Kitab Permulaan Wahyu) dan diakhiri dengan kitab no. 77 (Kitab Tauhid)
12     = ini adalah nomer hadits dalam Kitab Keterpaksaan
6438 = ini adalah nomer hadits dalam Kitab Shahih Bukhari secara keseluruhan. Dalam pengutipan hadits, seringkali hanya nomer ini yang dikutip/disertakan.

Saudaraku,
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di atas, dengan jelas dapat kita ketahui bahwa salah satu bentuk/cara kita dalam membela/menolong saudara kita adalah dengan mencegahnya atau menahannya dari kezhaliman. Sehingga ketika kita mengetahui ada saudara kita yang berbuat kezhaliman dengan tidak menutup auratnya, maka kita bela/kita tolong saudara kita tersebut dengan mencegahnya dari perbuatan mengumbar auratnya.

Dan tentu saja hal ini sama sekali tidak bertentangan dengan Al Qur’an. Jika Hadits-hadits yang memerintahkan kaum wanita untuk menutup auratnya dikatakan sebagai Hadits-hadits kebencian terhadap perempuan dan bertentangan dengan Al Qur'an, jelas-jelas ini adalah tuduhan yang brutal dan membabi buta dari penulis artikel di atas.

Dalam artikel di atas juga tertulis: “yang ada hanya pemaksaan dalil dari ‘ulama’ radikal dan tidak jujur”. Lagi-lagi, di sini penulis artikel di atas juga telah melakukan tuduhan yang sangat keji kepada para ‘ulama’ kita, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  saja sangat menghormati mereka para ‘ulama’ dengan menyebutnya sebagai pewaris para nabi (baca kembali penjelasan pada bagian sebelumnya dalam artikel ini).

√ Ada Hadits yang menyatakan bahwa perempuan yang tidak menutup kepalanya akan masuk neraka, Hadits tersebut sama saja dengan hadis celana cingkrang, kain yang sampai kemata kaki itu masuk neraka. Adapun Hadits-hadits tersebut tidak bisa dipakai karena bertentangan dengan Al Qur'an.

Saudaraku,
Sungguh luar biasa penulis artikel di atas dalam menghina Hadits yang artinya hal itu sama saja dengan menghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (na’udzubillahi mindzalika). Padahal Allah saja sangat memuliakan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana bisa kita lihat firman-Nya dalam surat Al Ahzaab ayat 56 berikut ini:

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴿٥٦﴾
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al Ahzaab. 56).

Adapun terkait Hadits yang melarang untuk membuka aurat, berikut ini aku kutipkan salah satu diantaranya:

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّا نُهِيْنَا أَنْ تُرَى عَوْرَاتُنَا. (رَوَاهُ الْحَاكِمُ)
Sesungguhnya kami dilarang bila aurat kami terlihat. (HR. Al Hakim).

Penulis artikel di atas, juga mengakatan: “Adapun Hadits-hadits tersebut tidak bisa dipakai karena bertentangan dengan Al Qur'an”.

Saudaraku,
Darimana pula penulis artikel tersebut membuat kesimpulan seperti ini? Jika kita lihat kembali uraian pada bagian awal artikel ini, dengan mudah dapat kita simpulkan bahwa yang ada justru sebaliknya, dimana hadits-hadits tersebut bahkan sejalan dengan AL Qur’an (tidak bertentangan dengan Al Qur’an).

Tuhan saya, Allah, adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan penyayang, sedangkan Tuhan anda mungkin Tuhan yang Maha Kejam yang hal-hal sepele sedikit-sedikit masuk neraka.

Saudaraku,
Jika kita mencermati uraian yang telah kusampaikan dalam artikel ini, maka dengan mudah bisa kita simpulkan bahwa pernyataan penulis artikel di atas, hanyalah bentuk halusinasi atau imaginasi dari penulis sendiri (penulis artikel di atas). Karena tidak mungkin Allah yang bijaksana membuat syari’at yang bernuansa kekejaman sebagaimana tuduhan penulis artikel di atas.

Terkait hal ini, Allah telah memberikan peringatan yang sangat keras:

ثُمَّ جَعَلْنَـــٰـكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِّنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٨﴾
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (QS. Al Jaatsiyah. 18).

Perempuan berbaju panjang hitam dan bercadar, apakah seperti itu pakaian yang diinginkan Allah? Di dalam Al Qur'an sendiri Allah tidak menyukai hal-hal yang berlebihan.

Saudaraku,
Terkait hal ini, alhamdulillah sudah dibahas pada bagian sebelumnya dalam artikel ini. Bahwa masalah bentuk/desain pakaian sebagai penutup aurat tersebut tidak ada ketentuan khusus dari Al Qur’an maupun Hadits. Jadi bentuk/desain pakaian sebagai penutup aurat tersebut bebas saja. Mau mengadopsi pakaian adat setempat atau membuat desain sendiri atau yang lainnya, itu tidak menjadi soal. Yang penting syarat tertutupinya aurat tersebut bisa terpenuhi dengan baik.

√ Bpk. Quraish Shihab sendiri berpendapat bahwa hukum jilbab itu tidak wajib, apakah kita akan mengikuti mereka yang menyerang Quraish Shihab dengan perkataan: sesat, kafir, syiah, liberal, sedangkan Quraish Shihab sendiri memakai dalil Al Qur'an, Asbabun Nuzul dan Hadits dan ilmu agamanya sendiri jauh di atas kita.

Saudaraku,
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa bagi kita, cukuplah menilai pernyataan penulis artikel di atas dengan merujuk kepada penjelasan Al Qur’an dalam surat An Nisaa’ ayat 59, dimana kita diperintahkan untuk menta’ati Allah dan menta’ati Rasul-Nya serta para ‘ulama’. Kemudian jika mereka para ‘ulama’ itu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul-Nya (Hadits).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الْأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَـــٰــزَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا ﴿٥٩﴾
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An Nisaa’. 59).

Saudaraku,
Siapapun, bahkan ‘ulama’ sekalipun, jika mereka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai/bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, silahkan ditinggalkan. Sedangkan jika sesuai/tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, silahkan diikuti (baca kembali penjelasan Al Qur’an dalam surat Ibrahim ayat 52 berikut ini:

هَـــٰـذَا بَلَـــٰغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِ وَلِيَعْلَمُواْ أَنَّمَا هُوَ إِلَــــٰـهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ الْأَلْبَابِ ﴿٥٢﴾
“(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran”. (QS. Ibrahim. 52).

{ Bersambung; tulisan ke-5 dari 6 tulisan }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞