Saudaraku…,
Tanpa kita sadari, sebagian diantara kita mungkin telah memasuki usia sekitar 37 tahun. Jika memang demikian, maka hal ini berarti bahwa tak terasa 37 tahun telah berlalu. Jika kita melihat data tentang rata-rata usia harapan hidup bangsa kita yang hanya berkisar 67 tahun, berarti kita telah melampaui separuh perjalanan. Padahal, masa 37 tahun yang telah kita lalui tersebut, ternyata terasa begitu cepat. Itu artinya masa yang belum kita lalui tentunya akan terasa lebih cepat lagi dibandingkan dengan masa yang telah kita lalui tersebut. Jadi..., nampaklah bahwa hidup ini ternyata teramat singkat. Dan pada akhirnya kita baru menyadari, bahwa ternyata maut itu begitu dekat di depan mata kita!!!
Saudaraku…,
Lalu bagaimanakah keadaan kita saat ini? Sudahkah kita mempersiapkan diri kita untuk menghadapi masa yang telah pasti itu? Yaitu ketika kita harus meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya? Dimana kita harus mempertanggung-jawabkan semua yang telah kita perbuat selama masa hidup kita di dunia yang teramat singkat ini?
Atau malah sebaliknya? Apakah kita masih terus saja disibukkan oleh urusan-urusan yang hanya bersifat keduniawian semata? Apakah kita masih menyibukkan diri untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara? Apakah kita masih menyibukkan diri untuk mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama? Apakah kita masih ..., apakah kita masih ..., dst. yang kesemuanya itu (tanpa kita sadari) kita lakukan dalam upaya untuk menambah modal kita, agar kita dengan mudah dapat membanggakan diri kita, agar kita dengan mudah dapat menyombongkan diri kita, agar kita dengan mudah dapat ..., agar kita dengan mudah dapat ..., dst.? Na’udzubillahi mindzalika!
Semoga bermanfaat.
Ya Allah...!
BalasHapusBimbinglah kami,
Sehingga kami senantiasa berada dalam jalan-Mu yang lurus.
Ya Allah...!
Jagalah kami, sehingga kami senantiasa berada di bawah naungan ridlo-Mu.
Ya Allah...!
Tunjukilah kami, sehingga kami senantiasa dapat menjaga cahaya kebenaran ini (setelah pengetahuan datang kepada kami) hingga akhir hayat kami.
Amin...,
Ya rabbal ‘alamin...!!!
.
BalasHapusTitik Koesdijati:
Setelah baca "TERNYATA HIDUP INI TERAMAT SINGKAT", esok pagi 5 Mei 2010 subuh dapat berita seorang teman (42 th) meninggal dunia di pesawat perjalanan ke Maldieve (kep. Maladewa) satu jam sebelum mendarat. Ia berangkat dg kondisi segar bugar dan kesana untuk tugas, mencari nafkah buat isteri dan anaknya yg baru berumur... 6 tahun. Begitu sulit dan mahalnya untuk membawa pulang kembali ke tanah air. Dg bantuan jalur diplomatik, jenasah baru bisa diterbangkan ke Indonesia sabtu 8 Mei 2009 ..... Inilah kuasa Allah, kapanpun Allah menghendaki kita hanya bisa berserah diri........
06 Mei jam 11:35
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
BalasHapusTurut berduka cita atas wafatnya temannya Bu Titik.
Semoga segala kekhilafannya diampuni-Nya dan segala amal kebajikannya diterima-Nya. Amin...!!!
07 Mei jam 5:39
Terimakasih, Bu Titik...! Atas sharing-nya. Insya Allah sangat bermanfaat.
BalasHapusSebagai sesama muslim, memang sudah semestinya jika diantara kita saling mengingatkan serta saling memberi nasehat.
Dengan saling memberi dan mengingatkan, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi. sebagaimana penjelasan Al Qur’an berikut ini:
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103. 2-3).
Sedangkan dalam ayat yang lain, diperoleh keterangan sbb: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”. (QS. Ali ’Imran. 104 – 105).
Dari saudara seiman: Imron Kuswandi M.
07 Mei jam 5:42