Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Dimanapun, kapanpun,
kemanapun kita melangkah dalam menjalani hidup ini, kita tetap harus optimis. Sekalipun
tantangan hidup dari hari ke hari terasa kian kompleks. Sekalipun masalah demi
masalah datang silih berganti. Sekalipun kesulitan demi kesulitan seolah datang
tiada henti. Namun tidak sepantasnya jika kita berputus asa. Optimis bahwa
semuanya pasti akan ada jalan keluarnya. Optimis bahwa semuanya pasti akan bisa
teratasi. Optimis bahwa kita akan mendapatkan pertolongan-Nya!
Saudaraku…,
Sekalipun banyak ayat-ayat Al
Qur’an yang mengupas tentang berbagai ancaman yang mengerikan, namun ketahuilah
bahwa sesungguhnya rahmat-Nya mendahului murka-Nya. Karena Rasulullah s. a. w. telah bersabda:
لَمَّاقَضَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ كِتَابًا فَهُوَ
عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ: إِنَّ رَحْمَتِى سَبَقَتْ غَضَبِى. وَ فِى رِوَايَةٍ:
إِنَّ رَحْمَتِى غَلَبَتْ غَضَبِى (رواه البخارى و مسلم وابن ماجه)
”Ketika Allah telah selesai
menjadikan semua makhluk, maka menulis tulisan yang ada di atas ’arsy yang
berbunyi: rahmat-Ku mendahului murka-Ku (rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku)” (HR. Bukhari, Muslim, Ibn Majah).
Bahkan sesungguhnya Allah
lebih sayang kepada kita, melebihi sayangnya seorang ibu terhadap anaknya.
Karena: Ketika dihadapkan kepada Nabi SAW. beberapa orang tawanan, tiba-tiba
ada seorang wanita yang teteknya telah menetes-netes air susunya, ia
berlari-lari mencari bayinya. Tiba-tiba ia bertemu dengan bayinya, maka
langsung diangkat ke dadanya dan ditetekinya. Lalu Rasulullah bersabda:
أَتَرَوْنَ هذِهِ طَارِحَةٌ وَلَدَهَا فِى النَّارِ؟
قُلْنَا: لَا وَهِىَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لَا تَطْرَحَهُ. قَلَ: اَللهُ أَرْحَمُ
بِعِبَادِهِ مِنْ هذِهِ بِوَلَدِهَا . (رواه البخارى و مسلم)
”Apakah kalian mengira bahwa wanita itu akan membuang anaknya
itu ke dalam api?”. Jawab sahabat: ”Tidak, selama ia dapat mengelakkannya!”.
Maka sabda Rasulullah: ”Allah lebih sayang pada hamba-Nya melebihi kesayangan
ibu itu terhadap anaknya”. (H. R. Bukhari, Muslim).
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar. 53).
Saudaraku…,
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah selalu mengikuti persangkaan kita kepada-Nya. Jika sangka kita baik kepada-Nya, maka beruntunglah kita. Namun jika kita berprasangka buruk kepada-Nya, maka buruk pulalah dampaknya. Karena Ahmad, Ibn Majah dan Albaihaqi meriwayatkan, bahwa Allah berfirman: “Aku selalu mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia berprasangka baik, maka untung baginya. Dan jika berprasangka buruk, maka ia akan terkena bahayanya”. Oleh karena itu, kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun, tentunya kita harus tetap berprasangka baik kepada-Nya. Kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun, tentunya kita juga harus tetap optimis, yakin bahwa kita akan mendapatkan pertolongan-Nya!
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar