Saudaraku…,
Biasanya, orang akan senang jika mendapat pujian. Demikian juga halnya apabila dia dihormati serta dihargai.
Hal sebaliknya biasanya terjadi padanya. Jangankan sampai dihina, dikritik saja, seringkali orang kurang bisa menanggapinya dengan baik. Seringkali orang menganggapnya sebagai suatu penghinaan yang dapat menurunkan harga diri dan mencemarkan nama baiknya. Hal ini bisa terjadi karena biasanya orang merasa dirinya lebih tinggi, merasa dirinya lebih baik, dan merasa terhormat, sehingga tidak sepatutnya mendapat kritikan.
Padahal, seringkali dari kritikan tersebut, seseorang menjadi tahu tentang kelemahan serta kekurangannya, bahkan bahaya yang sedang mengancamnya, sehingga bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan. Orang lainlah yang lebih tahu tentang kelemahan serta kekurangan dirinya, karena ada kecenderungan pada kebanyakan orang untuk menilai dirinya sendiri secara subyektif (cenderung untuk memberi penilaian yang lebih baik dari kenyataannya), sehingga dia menjadi kurang jeli terhadap kelemahan, kekurangan maupun bahaya yang sedang mengancam dirinya.
Jadi, diantara kita sudah semestinya untuk saling nasehat-menasehati, yang dalam hal ini tentunya masing-masing pihak harus siap untuk menerima kritikan demi kebaikan bersama. “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103. 2-3).
Saudaraku…,
Belajarlah untuk merendahkan diri. Karena dengan merendahkan diri, kita akan sanggup untuk menerima kritikan dengan lapang dada. Dan ucapkanlah kata-kata yang baik, dimanapun, kapanpun, kepada siapapun. “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik”. (QS. Al Furqaan. 63). Dan belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik. Terimalah kritikan/nasehat itu dengan baik, bagaimanapun cara orang dalam menyampaikan kritikan/nasehat tersebut.
Sebagai ilustrasi, ketika kita sedang duduk di sebuah kursi, kemudian orang mengingatkan kita bahwa di bawah kursi kita ada ular berbisa, tentunya harus kita sambut dengan baik, bagaimanapun cara orang tersebut dalam menyampaikannya. Sekalipun dia menyampaikannya dengan cara yang kasar, apalagi dengan sikap yang sopan dan lemah lembut. Karena dalam hal ini, yang terpenting bagi kita adalah mendapatkan informasi tersebut, sehingga kita dengan cepat dapat mengambil tindakan untuk menyelamatkan diri dari bahaya yang sedang/akan mengancam kita.
Dan tak lupa, belajarlah untuk memberi ucapan terimakasih kepada orang-orang yang telah memberikan kritikan/masukan/nasehat kepada kita. Jika perlu, sertakan dalam do’a kita. Semoga Allah memberikan balasan terbaik kepadanya. Amin!
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar