بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Kamis, 27 Maret 2008

Sebaiknya Memilih Sikap Positif

Assalamu’alaikum wr. wb.

Mas Nafil dan Mas Fulan adalah dua orang alumnus sebuah SMA di Blitar. Meski rumah keduanya tidak berdekatan dan baru saling mengenal pada saat keduanya sama-sama menempuh pendidikan di SMA, namun persahabatan antara keduanya tetap dapat terjalin dengan indahnya. Rasanya, dimana ada Mas Nafil disitu pula ada Mas Fulan.

Namun setelah lulus dari SMA, keduanya tidak bisa bersama-sama lagi. Mas Nafil melanjutkan pendidikan tinggi di Unibraw Malang, sedangkan Mas Fulan menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi swasta, nun jauh di ujung barat pulau Jawa. Meskipun demikian, persahabatan antara keduanya tetap dapat terjalin dengan baik, karena komunikasi antara keduanya tetap bisa berjalan, baik lewat telepon, SMS maupun lewat e-mail.

Hingga akhirnya ”petaka” itu datang. Mas Fulan yang selama ini setia dan senantiasa meluangkan waktu untuk menjalin komunikasi dengan Mas Nafil, tiba-tiba ”menghilang” begitu saja. Beberapa waktu kemudian, barulah Mas Nafil mengetahui penyebabnya. Ternyata Mas Fulan telah wafat dalam sebuah kecelakaan yang menimpanya beberapa waktu yang lalu.

Melihat kenyataan ini, Mas Nafil hanya bisa mengeluh dan menyesalinya. Seolah, Mas Nafil tidak bisa menerima kenyataan ini, hingga hari-hari dia lalui dengan wajah yang selalu murung, frustasi dan penuh dengan keputus-asaan. Karena rasa frustasi itu terus berkepanjangan, hingga pada akhirnya berdampak negatif pada perkembangan jiwanya.

Saudaraku…,
Pada kisah di atas, apapun sikap Mas Nafil – apakah dia mengeluh dan menyesalinya atau dia menerima dengan lapang dada – yang pasti Mas Fulan telah berpulang menghadap Sang Pencipta. Sikap apapun yang diambil oleh Mas Nafil, hal ini tetap tidak akan mengubah keadaan, karena wafatnya Mas Fulan adalah sebuah fakta/kenyataan.

Saudaraku…,
Jika memang demikian, mengapa Mas Nafil memilih sikap negatif? Mengapa tidak memilih sikap yang positif saja? Bukankah kedua sikap tersebut sama-sama tidak mampu mengubah fakta/kenyataan bahwa Mas Fulan telah wafat?

Jika Mas Nafil memilih sikap negatif (mengeluh dan menyesalinya, tidak bisa menerima kenyataan, selalu murung, frustasi, putus asa, dst.), maka hal ini dapat menjadikannya senantiasa berburuk sangka kepada-Nya sehingga jiwanya menjadi tidak tenang dan tanpa disadarinya – perlahan namun pasti – Mas Nafil dapat semakin jauh dari Allah. Na’udzubillahi mindzalika!

Sebaliknya, jika Mas Nafil memilih sikap positif (menerimanya dengan lapang dada), maka hal ini dapat menjadikannya untuk senantiasa berbaik sangka kepada Sang Pencipta sehingga mampu membawanya untuk semakin dekat kepada-Nya dan hatinya menjadi tenang.

Dengan memilih sikap positif, maka Mas Nafil menjadi tidak terlalu berduka cita terhadap apa yang luput darinya. Karena sesungguhnya Allah-lah pemilik seluruh alam semesta beserta isinya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Qur’an berikut ini: “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira** terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (QS. Al Hadiid. 23). **) Yang dimaksud dengan terlalu gembira disini adalah gembira yang telah melampaui batas, yang menyebabkan kesombongan, ketakaburan, dan lupa kepada Allah.

Semoga bermanfaat.

NB.
Mas Nafil dan Mas Fulan pada kisah di atas hanyalah nama fiktif belaka. Mohon ma’af jika secara kebetulan ada kemiripan nama dengan kisah di atas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞