Saudaraku…,
Mungkin kita semua masih ingat, betapa pada saat-saat menjelang akhir masa SMA dahulu. Masih terbayang dalam ingatan kita masing-masing, bahwa sebentar lagi kita harus tinggalkan dunia SMA yang penuh dengan canda dan tawa. Masih terbayang dalam ingatan kita masing-masing, bahwa sebentar lagi masa-masa indah itu akan segera berlalu dan tak mungkin terulang lagi.
Berat rasanya kita meninggalkannya. Namun mau tidak mau waktu perpisahan itu akhirnya datang juga. Selamat tinggal kenangan indah!!! Begitulah…, pada akhirnya kita harus berpisah, meninggalkan semua kenangan indah, juga teman-teman di dalamnya. Untuk kemudian setiap kita akan melanjutkan perjalanan hidup masing-masing.
Saudaraku…,
Terbayangkah oleh kita, bahwa pada saatnya nanti, mau tidak mau waktu perpisahan itu akhirnya akan datang juga? Bukan hanya berpisah dengan teman-teman SMA, namun kita harus berpisah dengan semua kehidupan dunia ini??? Untuk kemudian setiap kita juga akan melanjutkan perjalanan hidup kita masing-masing, sendiri-sendiri, dari alam kubur hingga alam akhirat. Sungguh..., suatu perjalanan yang teramat panjang (dan harus kita lalui sendiri-sendiri...!).
Saudaraku…,
Sesungguhnya, menghadapi sakaratul maut adalah benar-benar mengerikan. Hal ini jika kita merujuk pada Hadits berikut ini: Rasulullah SAW bersabda: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR. Tirmidzi). Sedangkan pada Hadits yang lain, Rasulullah SAW juga telah bersabda: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR. Bukhari).
”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti”. (QS. Ali ’Imran. 193).
"... Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al A’raaf. 126).
”Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta`bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh”. (QS. Yusuf. 101). Amin!
Semoga bermanfaat!
Thanks sudah mengingatkan tentang kematian, yang sering kita berusaha untuk tidak teringat akan kematian krn ketakutan akan datangnya kematian.
BalasHapusSalam
BalasHapusBlog yang menarik :) . Kematian 'sakit' yang tidak ada ubat dan penawarnya.
Imron..teringat maser tengok Movie 'Maut' ritu..movie terbaru arahan Bade Hj. Azmi..dan kini sedang ditayangkan di semua panggung di Malaysia. Citer mengisahkan tentang 3 peristiwa yang berlainan bahawa Mati tidak boleh lari dari kehidupan setiap manusia. Juga teringat masa kisah kedua, di mana seorang wanita Islam yang berkahwin dengan Mat Salleh membelakangi agamanya itu..minum arak, hidup dalam penuh kemaksiatan dan lain-lain. Sedang dalam koma, perempuan itu diazab dgn pelbagai seksaan seperti rambutnya terbakar di dalam dunia yang penuh dengan api, dipatuk ular yang besar, sambil memakan bara api, menjilat-jilat nanah di atas tanah dll. Sungguh menusuk hati bila melihat cerita berkenaan sebagaimana kisah2 di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang azab di dalam api Neraka. Sesungguhnya cerita2 berkenaan adalah jua untuk menyedarkan umatNya supaya bertaubat dan kembali ke pangkal jalan. Allah itu maha pengasih dan maha penyayang.
BalasHapusAssalamu'alaikum wr. wb.
BalasHapusSaudaraku semuanya...,
Sungguh, aku sangat terharu karena telah dipertemukan oleh Allah SWT. dengan saudara seiman, meski hanya secara cyber.
Semoga tali silaturrahim ini tetap terbina selamanya dalam naungan ridho-Nya. Amin...!