Saudaraku...,
Artikel-artikel yang ada di: http://imronkuswandi.blogspot.com/ semuanya hanyalah dimaksudkan untuk saling mengingatkan diantara kita semua agar selalu waspada sehingga tidak sampai tergelincir oleh tipu daya syaitan laknatullah. Karena sesungguhnya syaitan akan selalu berupaya mendatangi kita dari segala arah, dalam upayanya untuk menyesatkan kita. Dalam Al Qur’an surat Al A’raaf ayat 16-17, diperoleh keterangan bahwa: “Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at)”.
Saudaraku...,
Dengan saling memberi dan mengingatkan, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi. sebagaimana penjelasan Al Qur’an berikut ini: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103. 2-3).
Sedangkan dalam ayat yang lain, diperoleh keterangan sbb: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf* dan mencegah dari yang munkar**; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”. (QS. Ali ’Imran. 104 – 105).
Semoga bermanfaat!
NB.
Yang dimaksud dengan ma’ruf* adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah. Sedangkan yang dimaksud dengan munkar** adalah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Bisakah diterangkan : jauh dan dekat kepada Allah itu seperti apa? Bukankah DIA lebih dekat dari urat leher? Lalu bagaimana bisa lebih mendekat atau malah menjauh?
BalasHapusSaudaraku...,
BalasHapusPengertian ma'ruf dan munkar tersebut saya ambil dari catatan kaki pada terjemahan Al Qur'an versi Departemen Agama RI. Saya kutip apa adanya, tanpa ada perubahan.
Namun, aku tetap sampaikan terima kasih atas masukannya. Karena hal ini justru telah memberi inspirasi kepadaku untuk membuat tulisan tersendiri yang secara khusus membahas tentang jauh dan dekat kepada Allah SWT itu seperti apa.
Untuk itu, aku mesti mencari bahan-bahan rujukan terlebih dahulu untuk bisa mewujudkan tulisan tersebut.
Artikelnya bagus2 Pak. Saya baru belajar buat bok nih. Mampir juga ke blog saya ya?
BalasHapusSaudaraku Bang Kartono: Terimakasih atas perhatiannya.
BalasHapusSaudaraku...,
Jika semua artikel di: http://imronkuswandi.blogspot.com/ dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara-saudara kita yang lain.
Ini adalah salah satu upaya kita untuk membendung gempuran kemaksiatan / kemungkaran yang kian "mengerikan" di sekeliling kita. Terlebih lagi dengan melihat realita yang ada, dimana ternyata "merusak" itu jauh lebih mudah daripada "membangun".
Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada kita semua, sehingga kita tetap mampu untuk senantiasa berupaya menyampaikan dan menegakkan kebenaran serta mencegah kemungkaran, semampu kita. Sekalipun akan banyak mendapat pertentangan.
terimakasih sodara Imron Kuswandi M
Hapus---------------
begitu bermanfaatnya artikel diatas, smoga Allah Subhanahu wa ta'ala selalu memberi kita kesehatan dan keimanan agar kita slalu dapat saling berbagi...aamiin ya rabbal alaamin
Amin, ya rabbal 'alamin!
Hapus