بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Jumat, 04 Desember 2009

TIDAK TAKUT

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Ketika kita menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan suatu pekerjaan…,
Maka pada saat itu pula, kita telah memandang pekerjaan tersebut lebih besar daripada Kebesaran Allah.

Ketika kita mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama…,
Maka pada saat itu pula, kita lebih takut kehilangan kesempatan untuk berkarier daripada takut kepada Allah.

Ketika kita secara membabi buta dalam mengumpulkan harta benda…,
Maka pada saat itu pula, kita telah memandang harta benda tersebut lebih agung daripada Keagungan Allah.

Dan ketika kita menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankan suatu jabatan…,
Maka pada saat itu pula (tanpa kita sadari), kita lebih takut kehilangan jabatan tersebut daripada takut kepada Allah.
Demikian seterusnya…!

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’aam: 44). Na’udzubillahi mindzalika!

Saudaraku…,
Mengapa kita musti menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan suatu pekerjaan…?
Padahal pekerjaan apapun itu, sama sekali tidak akan mampu menyelamatkan kita dari ancaman siksa-Nya.

Mengapa kita musti mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama…?
Padahal karier yang tinggi itu sama sekali tidak akan mampu menolong kita dari murka-Nya.

Mengapa kita begitu mengagungkan harta benda…?
Padahal harta benda itu sama sekali tidak akan mampu memelihara kita dari ancaman adzab-Nya.

Dan mengapa kita musti menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankan suatu jabatan…,
Padahal jabatan itu sama sekali tidak akan mampu menghindarkan kita dari siksaan-Nya.

”Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman. 33).

Saudaraku…,
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan pekerjaan…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan jabatan…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan harta benda…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan apapun itu…?

Bukankah seharusnya kita hanya takut kehilangan (rahmat) Allah …?
Bukankah seharusnya kita hanya takut kepada Allah semata…?
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menyelamatkan kita dari ancaman siksa-Nya.
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menolong kita dari murka-Nya.
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu memelihara kita dari ancaman adzab-Nya.
Dan karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menghindarkan kita dari siksaan-Nya.

”Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatNya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia”. (QS. Yaa siin. 11).

”(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah*, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan”. (QS. Al Ahzab. 39). *) Maksudnya ialah: para rasul yang menyampaikan syari’at-syari’at Allah kepada manusia.

”dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku** dan yang takut kepada ancaman-Ku". (QS. Ibrahim. 14). **) Menghadap ke hadirat Allah ialah pertemuan dengan Allah SWT. pada hari kiamat untuk dihisab.

”Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga***. (QS. Ar Rahmaan. 46). ***) Yang dimaksud dengan dua surga di sini ialah surga untuk manusia dan surga untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan dua surga ialah surga dunia dan surga akhirat.

”Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al Mulk. 12).

Semoga bermanfaat!

3 komentar:

  1. Semoga saya dan keluarga terhindar dari harta yang tidak halal, dan semoga kami dan kita termasuk kedalam orang-orang yang hanya takut kepada Allah SWT..., terimakasih tulisannya..telah memberikan pengetahuan yang mendalam kepada saya...

    BalasHapus
  2. Amin...!!!
    Sama-sama, Bang Aos.

    Sebagai sesama muslim, memang sudah semestinya jika diantara kita saling mengingatkan serta saling memberi nasehat. Dengan saling memberi dan mengingatkan, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi. sebagaimana penjelasan Al Qur’an berikut ini: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103. 2-3).

    Sedangkan dalam ayat yang lain, diperoleh keterangan sbb: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”. (QS. Ali ’Imran. 104 – 105).

    Dari saudara seiman: Imron Kuswandi M.

    BalasHapus
  3. Ya Rabbi…!
    Bimbinglah kami…,
    Sehingga kami senantiasa berada dalam jalan-Mu yang lurus.

    Ya Rabbi…!
    Jagalah kami…,
    Sehingga kami senantiasa berada dalam naungan ridlo-Mu.

    Ya Rabbi…!
    Tunjukilah kami…,
    Sehingga kami senantiasa dapat menjaga cahaya kebenaran ini (setelah pengetahuan datang kepada kami) hingga akhir hayat kami.

    "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. At Tahrim. 8).

    Amin...,
    Ya rabbal ‘alamin...!!!

    BalasHapus

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞