Saudaraku…,
Tidak terasa, waktu terus berlalu dan terus berlalu (dan tidak mungkin berhenti/kita hentikan). Padahal, jatah umur kita untuk hidup di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. sebagaimana keterangan dalam surat Faathir berikut ini: ”Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah”. (QS. Faathir. 11).
Hal itu menunjukkan bahwa pada saat yang sama, tidak terasa pula jatah umur kita juga akan terus berkurang dan terus berkurang (dan tidak mungkin berhenti/kita hentikan). Hingga tiba-tiba maut semakin dekat di hadapan kita.
Lalu, untuk apa saja umur kita selama ini telah kita habiskan? Apakah telah kita manfaatkan untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi masa yang telah pasti itu? Yaitu ketika kita harus meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya? Dimana kita harus mempertanggung-jawabkan semua yang telah kita perbuat selama masa hidup kita di dunia yang teramat singkat ini? Apakah setiap saat kita juga senantiasa mengingat-Nya/berdzikir kepada-Nya? Seolah tidak ada waktu untuk bersantai, apalagi sampai bermaksiat kepada-Nya?
Atau malah sebaliknya? Apakah umur kita hanya kita habiskan untuk urusan-urusan yang hanya bersifat keduniawian semata? Untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara? Untuk mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama? Na’udzubillahi mindzalika!
Semoga bermanfaat!
Astagfirullah.. betapadari empat hal tersebut saya belum sepenuhnya mengamaalkan dengan baik.. semoga masih ada waktu untuk memperbaiki diriku.. Amien
BalasHapusYA RABBI…, WAFATKANLAH KAMI DALAM KEADAAN BERSERAH DIRI KEPADA-MU
BalasHapusAssalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Betapa singkatnya kehidupan dunia ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah bagi kita untuk senantiasa berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Dan sudah seharusnya bagi kita untuk senantiasa berdo’a kepada-Nya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita, sehingga kelak kita dapat mengakhiri hidup ini dengan khusnul khotimah. Amin!
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. (QS. Ali ‘Imran. 193).
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al A’raaf. 126).
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Al Baqarah. 201).
Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (QS. Ali ‘Imran. 194).
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". (QS. Al Furqaan. 65).
"Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali”, (QS. Al Mumtahanah. 4).
"Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. At Tahrim. 8).