Saudaraku…,
Pada saat ini dapat kita saksikan bersama, betapa kemaksiatan sudah merata dimana-mana. Pada saat ini juga dapat kita saksikan bersama, betapa kecurangan sudah begitu membudaya. Begitu banyak yang mengejar dunia ini dengan berbagai cara, hingga seolah kecintaan pada dunia adalah segala-galanya.
Hal itu semua, seakan menambah rumit beban hidup kita. Belum lagi adanya gangguan yang banyak yang menyakitkan hati dari orang-orang yang mempersekutukan Allah. Sungguh…, benar-benar situasi yang teramat sulit. Dan jika kita salah menyikapinya, hal ini benar-benar bisa membuat kita stress, putus asa hingga semakin menjauh dari Allah SWT. Na’udzubillahi mindzalika!
“Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (QS. Ali ‘Imran: 186)
Saudaraku…,
Menghadapi situasi yang teramat sulit ini, kita musti bersabar dan bertakwa kepada-Nya. Kembalikan semua urusan kepada Allah dan berserah dirilah kepada-Nya. Karena Dia-lah yang telah menunjukkan jalan yang lurus kepada kita.
“Mengapa Kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri". (QS. Ibrahim. 12).
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)”. (QS. Az Zumar. 54).
Saudaraku…,
Sabar bukan berarti diam. Menghadapi kemaksiatan yang sudah merata dimana-mana serta kecurangan yang sudah begitu membudaya, sudah semestinya bagi kita untuk tetap menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh serta menjauhi kemungkaran dengan tidak mengharap imbalan apapun, selain dari Allah belaka.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS. Fush Shilat. 33).
“Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun daripadamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)". (QS. Yunus. 72).
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (QS. Al A’raaf. 126). Amin…!!!
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar