Saudaraku...,
Akal adalah syarat utama bagi seseorang untuk menjalankan semua syari'at Islam. Artinya, bagi orang yang tidak berakal (gila, tidak sadarkan diri / koma, dll) atau bagi yang belum sempurna akalnya (belum baligh), mereka semua itu tidak ada kewajiban untuk menjalankan syari'at Islam.
Sedangkan dalam Al Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5, diperoleh penjelasan sebagai berikut:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam*.
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
*) Maksudnya: Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan tulis baca.
Saudaraku...,
Dari Al Qur’an surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5 tersebut, nyata-lah bahwa kita semua dituntut untuk terus-menerus membaca / memikirkan ayat-ayat Allah, baik yang qouliyah (dalam nash Al Qur'an dan As Sunnah) maupun kauniyah (ayat-ayat Allah di alam semesta), dimanapun dan sampai kapanpun. Tentunya dengan menggunakan segenap potensi yang ada pada akal kita (sebagai makhluk yang ber-akal).
Saudaraku...,
Sekali lagi, sebagai makhluk yang ber-akal, kita memang sudah seharusnya menggunakan akal kita untuk selalu membaca / memikirkan ayat-ayat Allah, baik yang qouliyah (dalam nash Al Qur'an dan As Sunnah) maupun kauniyah (ayat-ayat Allah di alam semesta), dimanapun dan sampai kapanpun.
Meskipun demikian, kita tidak boleh terlalu mengedepankan akal kita, karena ternyata akal kita sangatlah terbatas. Artinya jika pada saat ini kita menemukan adanya pertentangan antara logika kita dengan penjelasan Al Qur’an, maka janganlah kita terus memperturutkan akal kita. Karena yang sesungguhnya terjadi adalah karena kemampuan logika kita belum mencukupi untuk memahami penjelasan Al Qur’an tersebut.
Saudaraku...,
Dengan akal yang berpegang (mengimani dan mengikuti) Al Qur'an, insya Allah kita akan mencapai puncak kemuliaan, dunia dan akhirat. (Wallahu ta'ala a'lam).
Dan ketika ilmu tersebut telah ada dalam genggaman, maka jangan bosan-bosannya untuk menyampaikannya kepada sesama.
Semoga bermanfaat!
NB.
Penting juga untuk dibaca, link berikut ini (silahkan klik di sini): http://imronkuswandi.blogspot.com/2010/05/kedudukan-akal-dalam-memahami-kitab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar