Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
Islam itu adalah agama yang benar-benar sempurna, dimana semua problematika
kehidupan ini telah diatur di dalamnya.
هَـذَا بَلاَغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِ
وَلِيَعْلَمُواْ أَنَّمَا هُوَ إِلَـهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ
الأَلْبَابِ ﴿٥٢﴾
“(Al Qur'an) ini adalah
penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan
dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha
Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran”. (QS. Ibrahim. 52).
Saudaraku…,
Berdasarkan Al Qur'an surat
Ibrahim ayat 52 tersebut, diperoleh keterangan bahwa sesungguhnya Kitab Suci Al
Qur'an adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia. Nah..., karena pokok-pokok
ajaran Islam ada di dalamnya (Al Qur'an), sedangkan Al Qur'an itu sendiri
merupakan Kitab Suci yang sempurna, maka dari sini dapat kita simpulkan bahwa
Islam adalah agama yang sempurna pula, dimana semua problematika kehidupan ini
telah diatur di dalamnya.
Saudaraku…,
Hal ini jelas berbeda dengan
agama lain. Karena begitu banyak problematika kehidupan yang tidak diatur /
tidak ada tuntunan / tidak ada penjelasan di dalam kitab sucinya, maka pada
umumnya pemuka-pemuka agama lain lebih sering menggunakan logikanya sendiri
untuk menjelaskan berbagai problematika kehidupan ini, tanpa bisa menunjukkan
rujukannya di dalam kitab sucinya. Dan sesungguhnya hal ini adalah benar-benar
merupakan penjelasan yang sangat lemah!!! Karena pada dasarnya pengetahuan
manusia itu sangatlah terbatas.
...
وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٨٥﴾
“... dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit". (QS. Al Israa’. 85).
Saudaraku…,
Penting pula untuk aku sampaikan di sini. Yaitu ketika kita
menjumpai saudara sesama muslim yang lain yang memberikan penjelasan tentang
berbagai problematika kehidupan ini dengan lebih mengedepankan logikanya
sendiri tanpa bisa menunjukkan rujukannya dalam Al Qur'an (serta Al Hadits). Maka
dalam hal ini (jika kita menemui kasus seperti ini), yang sesungguhnya terjadi
adalah semata-mata karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
saudara kita tersebut.
Sekali lagi, dalam hal ini yang sesungguhnya terjadi
adalah semata-mata karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
saudara kita tersebut. Bukan karena keterbatasan Al Qur'an (serta Al Hadits).
Dan hal ini (sekali lagi) benar-benar berbeda dengan agama lain. Jika pemuka-pemuka
agama lain lebih sering menggunakan logikanya sendiri dalam memberikan penjelasan
tentang berbagai problematika kehidupan ini, maka hal ini benar-benar karena
memang begitu banyak problematika kehidupan yang tidak diatur / tidak ada
tuntunan / tidak ada penjelasan di dalam kitab sucinya. Bukan karena keterbatasan
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mereka tentang kitab sucinya.
Saudaraku…,
Dengan kesempurnaan yang ada dalam agama Islam (yang mana
hal ini tidak akan pernah kita temukan pada agama yang lain), maka sebenarnya
telah jelas-lah jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
لَآ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَّبَيَّنَ
الرُّشْدُ مِنَ الْغَىِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِاللهِ
فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ﴿٢٥٦﴾
“Tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut*
dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al Baqarah: 256). *)
Yang dimaksud dengan Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain
Allah SWT.
Meskipun demikian…,
Meskipun telah demikian nyata kesempurnaan agama Islam, dan
meskipun telah nyata jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Namun realita
yang ada di sekeliling kita, ternyata benar-benar mencengangkan. Dimana ternyata
begitu banyak orang-orang di sekeliling kita yang justru lebih memilih jalan
yang sesat daripada jalan yang benar. Demikian dahsyatnya tipu daya syaitan,
sehingga begitu banyak orang-orang di sekeliling kita yang telah dibutakan mata
hatinya, sehingga mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka itu
(na’udzubillahi mindzalika!).
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي
الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٣٩﴾ إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ
الْمُخْلَصِينَ ﴿٤٠﴾
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik
(perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya”, (QS. Al Hijr. 39). ”kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis**
di antara mereka". (QS. Al Hijr. 40). **) Yang
dimaksud dengan “mukhlis” ialah orang-orang yang diberi taufiq untuk mentaati
segala petunjuk dan perintah Allah. (Wallahu a'lam bish-shawab).
Terlebih lagi jika kita perhatikan penjelasan Al
Qur’an dalam surat An Naml ayat 4 serta surat Al An’aam
ayat 108 berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ زَيَّنَّا
لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ ﴿٤﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada
negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka,
maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)”. (QS. An Naml. 4). Na’udzubillahi
mindzalika...!!!
وَلاَ تَسُبُّواْ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللهِ
فَيَسُبُّواْ اللّهَ عَدْواً بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ
عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُواْ
يَعْمَلُونَ ﴿١٠٨﴾
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui
batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia
memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. Al An’aam:
108).
-----
Ya...
Tuhan kami,
Betapa
bersyukurnya kami!
Karena
Engkau telah memberi hidayah kepada kami!
Yah...,
Logika kami menyatakan bahwa Islam adalah
satu-satunya agama yang benar,
Dan
hati kami juga bisa menerima kebenaran agama Islam!
-----
Demikian...,
Semoga
bermanfaat.
{Bersambung;
tulisan ke-1 dari 2 tulisan}
Izin share...
BalasHapusDengan senang hati, wahai saudaraku...!!!
BalasHapus