بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Minggu, 01 Mei 2016

TERGESA-GESA DALAM BERIBADAH (I)



Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku,
Ketahuilah bahwa ketika seseorang melaksanakan shalat dengan tergesa-gesa padahal tidak ada udzur syar'i*, sesungguhnya hal ini merupakan indikasi bahwa Allah memang tidak mau berlama-lama dengannya.

Contoh: seseorang telah melaksanakan shalat dengan tergesa-gesa seperti dikejar-kejar binatang buas, kemudian segera beranjak pergi meninggalkan tempat shalatnya tanpa berdo’a terlebih dahulu. Setelah itu, ternyata yang dia lakukan hanyalah menonton siaran langsung pertandingan sepak bola di televisi, membaca koran, mengobrol tak tentu arah, dan sejenisnya.

Kecuali jika pada saat shalat, dia mendengar ada suara ledakan dari arah dapur. Dalam kondisi seperti ini, tentu sangat wajar jika dia mempercepat shalatnya (dengan tanpa meninggalkan rukun-rukun shalatnya) kemudian setelah selesai shalat tanpa berdo’a terlebih dahulu, langsung beranjak ke dapur dengan tujuan agar bisa secepatnya mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Saudaraku,
Ketahuilah pula bahwa ketika seseorang selalu bangun kesiangan sehingga selalu terlambat saat hendak melakukan shalat subuh padahal tidak ada udzur syar'i, sesungguhnya hal ini juga merupakan indikasi bahwa Allah memang tidak mau bertemu dengannya.

Contoh: seseorang selalu bangun kesiangan sehingga selalu terlambat saat hendak melakukan shalat subuh, padahal tidak ada kesibukan apapun yang menjadikan sebab dia bangun kesiangan. Kecuali jika dia baru melakukan perjalanan jauh nan melelahkan, kemudian tiba di rumah sudah lewat tengah malam. Sampai di rumah, dia langsung merebahkan diri di tempat tidur dengan tubuh yang lelah. Tahu-tahu dia bangun kesiangan. Dalam kondisi seperti ini, dia boleh melaksanakan shalat subuh segera setelah dia bangun tidur.

Saudaraku,
Ketahuilah pula bahwa ketika seseorang berat untuk bersedekah padahal tidak ada udzur syar'i, sesungguhnya hal ini juga merupakan indikasi bahwa Allah memang tidak berkenan dengan sedekahnya.

Contoh: seseorang merasa berat untuk bersedekah padahal dalam kesehariannya, dia adalah orang yang hidupnya bergelimang harta. Kecuali jika dia adalah orang yang dalam hidupnya sangat kekurangan, bahkan untuk mencukupi kebutuhan hidup minimum saja tak mampu. Dalam kondisi seperti ini, tentu sangat wajar jika dia tidak bersedekah. Bahkan dia lebih layak untuk menerima sedekah dari pihak lain. Demikian seterusnya.

Saudaraku,
Mengapa Allah tidak mau berlama-lama dengan seseorang, mengapa Allah tidak mau bertemu dengan seseorang, dan mengapa pula Allah tidak berkenan dengan sedekah seseorang? Jawabnya adalah karena Allah adalah Maha Baik dan Dia tidak mau menerima, kecuali yang baik saja.

Dengan demikian, ketika seseorang melaksanakan shalat dengan tergesa-gesa padahal tidak ada udzur syar'i, hal ini juga merupakan indikasi bahwa hatinya kotor oleh berbagai kemaksiatan yang telah dia lakukan, sehingga Allah tidak mau berlama-lama dengannya.

Demikian pula halnya ketika seseorang selalu bangun kesiangan sehingga selalu terlambat saat hendak melakukan shalat subuh padahal tidak ada udzur syar'i. Hal seperti ini juga merupakan indikasi bahwa hatinya kotor oleh berbagai kemaksiatan yang telah dia lakukan, sehingga Allah tidak mau bertemu dengannya.

Hal yang sama juga terjadi ketika seseorang berat untuk bersedekah padahal tidak ada udzur syar'i. Hal seperti ini juga merupakan indikasi bahwa makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram serta dicukupi dari yang haram, sehingga Allah tidak berkenan dengan sedekahnya. Demikian seterusnya.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لا يُقبَلَ إِلا طَيِّبًا وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِاْلحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَٰلِكَ؟ (رواه مسلم)
“Wahai manusia, sesungguhnya Allah ta’ala adalah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah ta’ala berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mu’minuun: 51). Dan Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu...” (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,”Ya Rabb... ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan do’anya?” (HR. Muslim).

Lalu bagaimana solusinya ketika situasi seperti uraian di atas menimpa seseorang (ketika seseorang mengalami situasi seperti uraian di atas)?

Saudaraku,
Dalam kondisi seperti ini, maka yang bersangkutan harus bersegera datang kepada Allah untuk bertaubat kepadanya. Dia harus kembali kepada Allah dan berserah diri kepada-Nya. Dan dia juga harus mengikuti dengan sebaik-baiknya apa yang telah diturunkan Allah sebelum datang azab dari-Nya dengan tiba-tiba.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿٥٣﴾
”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az Zumar. 53).

وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ ﴿٥٤﴾
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az Zumar. 54).

وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ ﴿٥٥﴾
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (QS. Az Zumar. 55).

Semoga bermanfaat.

NB.
*) Yang dimaksud dengan udzur syar'i, yaitu udzur (alasan) yang dibenarkan agama (artinya ada dalil yang mendasarinya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞