بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Senin, 01 Juni 2020

HADITS TENTANG FADHILAH 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH


Assalamu’alaikum wr. wb.

Seorang akhwat (teman alumni SMAN 1 Blitar/staf pengajar/guru sebuah SMA Negeri di Surabaya) telah menyampaikan pertanyaan via WhatsApp sebagai berikut: “Aku tanya, ya. Apa benar HR ini? Aku dikirimi temanku”.

Puasa 1-9 H.

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته.... معاشرالاخوان والمسلمين رحمكمﷲ.
Sebelumnya mohon izin untuk menyampaikan fadhilah 10 hari pertama mulai tanggal 1 s/d 10 Dzulhijjah 1439 H.

Alhamdulillah.
Semoga kita semuanya selalu mendapat rahmat Allah SWT. Sekedar mengingatkan bahwa besok hari Senin tanggal 13 Agustus 2018 bertepatan tanggal 1 Dzulhijjah 1439 H.

Pahala dan Keutamaan 10 hari Pertama Bulan Dzulhijjah.
Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Hari 1 bulan Dzulhijah
Adalah hari di mana Allah SWT mengampuni dosanya Nabi Adam AS. Barang siapa berpuasa pada hari tersebut, Allah SWT akan mengampuni segala dosanya.

Hari 2 bulan Dzulhijah
Adalah hari di mana Allaah SWT mengabulkan doa Nabi Yunus AS dengan mengeluarkannya dari perut ikan. Barang siapa berpuasa pada hari itu seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.

Hari 3 bulan Dzulhijah
Adalah hari di mana Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allaah SWT akan mengabulkan segala do’anya.

Hari 4 bulan Dzulhijah
Adalah hari di mana Nabi Isa AS dilahirkan. Barang siapa berpuasa pada hari itu akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.

Hari 5 bulan Dzulhijah
Adalah hari di mana Nabi Musa AS dilahirkan, barang siapa berpuasa pada hari itu akan bebas dari kemunafikan dan adzab kubur.

Hari 6 bulan Dzulhijah
Adalah hari dimana Allah SWT membuka pintu kebajikan untuk Nabi-Nya, barang siapa berpuasa pada hari itu akan dipandang oleh Allah SWT dengan penuh Rahmat dan tidak akan diadzab.

Hari 7 bulan Dzulhijjah
Adalah hari ditutupnya pintu jahannam dan tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh lewat. Barang siapa berpuasa pada hari itu Allah SWT akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran serta akan membuka tigapuluh pintu kesenangan dan kemudahan.

Hari 8 adalah hari Tarwiyah.
Barang siapa berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah SWT.

Hari 9 adalah hari Arafah.
Barang siapa berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Hari 10 adalah hari Raya Iedul Qurban. Barang siapa menyembelih Qurban, maka pada tetesan pertama darah Qurban diampunkan dosa dosanya dan dosa anak-anak dan istrinya. (HR. Ibnu Abbas).

Tanggapan.

Saudaraku,
Jika benar tertulis HR. Ibnu Abbas, maka ketahuilah bahwa meskipun penulisan hadits sudah dimulai semenjak masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun pada masa itu masih belum dibukukan. Bahkan pada zaman sahabat radhiyallahu ‘anhum penulisan hadits masih dalam bentuk suhuf atau lembaran lembaran.

Sedangkan sejarah pembukuan hadits diawali pada saat Umar Bin Abdul Aziz dipercaya menjadi khalifah pada 10 Safar tahun 99 H. Hal ini berangkat dari kegalauan beliau karena selama ini hadits banyak dihafal oleh orang-orang yang punya hafalan kuat, sedangkan kebutuhan masyarakat luas untuk mengetahui hadits sudah tidak bisa dimungkiri. Karenanya, Umar Bin Abdul Aziz merasa bahwa pembukuan hadits perlu dilakukan.

Pada periode awal ditengarai tidak ada pemisahan hadits, yakni mencampur-adukan hadits shahih dengan hadits hasan dan hadits dha’if. Segala hadits yang mereka terima dibukukan dengan tidak menerangkan keshahihanya atau kehasananya atau kedho’ifanya. Selanjutnya pada abad ke 3 H sudah mulai dibedakan secara rapi antara hadits shahih, hadits hasan, dan hadits dhaif.

Penyaringan terhadap hadits-hadits yang sahih, maudlu atau dhaif diselenggarakan dengan sempurna oleh Imam Al-Bukhari. Sampai saat ini, hadits-hadits yang disusun Al Bukhari dikenal dengan hadits shahih Bukhari yang menjadi kitab kumpulan hadits yang banyak digunakan sebagai rujukan dalam setiap penelitian Islam.

Sesudah Shahih Bukhari dan shahih Muslim, banyak Imam lain bermunculan mengikuti jejak Bukhari dan Muslim, diantaranya adalah Abu Dawud, Al-Tirmizdi, An-Nasa’i, dan Ibn Majah, yang kemudian dikenal dengan nama Al-Kutub Al-Sittah. Mereka semua itu telah mengumpulkan hadits dengan berpegang pada usaha sendiri dan pemeriksaan sendiri dengan menemui para penghafalnya yang tersebar di penjuru negara Arab, Persi dan lain-lain. 

Saudaraku,
Berikut ini contoh sebuah hadits yang aku kutibkan langsung dari Kitab Shahih Sunan Tirmidzi, yaitu hadits no. 1882 tentang keringanan minum sambil berdiri:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ وَمُغِيرَةُ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِبَ مِنْ زَمْزَمَ وَهُوَ قَائِمٌ. (رواه الترمذى)
Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami, Ashim bin Al Ahwal dan Mughirah menceritakan kepada kami dan mereka berkata, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu Abbas: Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum air zamzam sambil berdiri. (HR. At-Tirmidzi, no. 1882).

Dalam hadits tersebut, Imam Tirmidzi adalah perawi hadits, yaitu orang yang menerima hadits kemudian megumpulkanya dalam suatu kitab (yaitu Kitab Shahih Sunan Tirmidzi). Sedangkan nama-nama dari Ahmad bin Mani' hingga Ibnu Abbas merupakan silsilah atau rangkaian /susunan orang-orang yang menyampaikan hadits, atau dikenal dengan istilah “sanad hadits”. Dalam hal ini, Imam Tirmidzi menerima hadits tersebut dari Ahmad bin Mani' dan seterusnya hingga Ibnu Abbas. Sedangkan Ibnu Abbas adalah orang yang menerima hadits tersebut langsung dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (Ibnu Abbas adalah orang yang melihat langsung perbuatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang pernah minum air zamzam sambil berdiri). Adapun materi atau lafazh hadits, yaitu: “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum air zamzam sambil berdiri”, dikenal dengan istilah: matan hadits.

Kesimpulan.
Dari uraian di atas, jika hadits kiriman teman saudaraku di atas memang benar tertulis HR. Ibnu Abbas, maka kesahihan hadits kiriman teman saudaraku di atas jelas diragukan/tidak bisa dibuktikan, karena Ibnu Abbas adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan pada masa sahabat, penulisan hadits masih dalam bentuk suhuf atau lembaran lembaran. Pembukuan hadits dengan penyaringan terhadap hadits-hadits yang sahih, maudlu atau dhaif baru diselenggarakan dengan sempurna pada abad ke 3 H.

Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.

Semoga bermanfaat.

NB.
Umar Bin Abdul Aziz dipercaya menjadi khalifah pada 10 Safar tahun 99 H., sumber: https://almanhaj.or.id/3764-khalifah-umar-bin-abdil-aziz-rahimahullah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞