Assalamu’alaikum wr. wb.
Seorang sahabat (teman sekolah di SMPN 1 Blitar) telah
menyampaikan pertanyaan via WhatsApp sebagai berikut: “Aku Fulan (nama samaran), temanmu di SMP 1 Blitar.
Ini aku ada kesulitan mengomentari video
dari
temanku yang
pindah agama dari
Islam ke Kristen. Mohon kalau
ada waktu sudi mengomentari video berikut ini”.
Seanjutnya
berdasarkan video kiriman sahabatku tersebut (melalui suara dan tulisan yang
ada dalam video tersebut), diperoleh informasi sebagai berikut (aku tulis
dengan penulisan yang sama dengan teks yang ada dalam video tersebut):
Saudaraku
semua yang masih belum percaya Isa Al Masih. Saya akan menjelaskan kesalahan
fatal akan tuduhan-tuduhan mengenai saya pindah dari Islam ke Kristen. Saya
keluar meninggalkan Agama Islam untuk mengikuti Isa Al Masih Sang Juru Selamat.
Dan inilah kebenarannya, wahai saudaraku.
(QS. An Nisaa’ 4: 159): “Tidak ada seorangpun dari Ahli
Kitab kecuali mereka beriman kepada Isa Al Masih sebelum kematian-Nya dan di
hari kiamat nanti, Isa Al Masih akan menjadi saksi terhadap mereka”.
(QS. Ali ‘Imraan 3: 45): “Sebab Isa Al Masih adalah
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat. Dan Isa Al Masih adalah rahmat Allah
juga tanda bagi manusia”.
(QS. Maryam. 20 – 21): (20) Maryam berkata kepada Jibril:
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedangkan tidak pernah
seorangpun manusia menyentuhku dan aku bukanlah seorang pezina?”. (21) Jibril
menjawab: “Rabmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiku, dan kami
menjadikan-Nya (Isa) SUATU TANDA BAGI MANUSIA dan RAHMAT dari kami, itu adalah
perkara yang sudah ditetapkan”.
Jadi bagi yang selalu menyatakan Kristen adalah agama
yang dibawa Isa Al Masih adalah sungguh teramat sangat keliru dengan pernyataan
itu, Mengapa demikian? Silakan disimak:
Apakah Isa Al Masih Mendirikan/Membawa Agama Baru? Kita
tahu tokoh agama yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia, diantaranya
kita mengenal Siddhartha Gautama pendiri agama Budha. Juga ada Muhammad pembawa
agama Islam.
Bagaimana dengan Isa Al Masih? Apakah Isa Al Masih
mendirikan agama baru, atau ada misi khusus dibalik kedatangan-Nya ke dunia?
Dengan mengetahui tujuan Isa Al Masih datang ke dunia, akan menolong Anda untuk
memahami perbedaan Isa Al Masih diantara tokoh-tokoh agama di dunia.
Arti kata agama:
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, agama merupakan sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) kepada Tuhan yang Mahakuasa, tata
peribadatan, dan tata kaidah yang bertalian dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya.
Arti kata agama:
Tata keimanan atau kaidah umat Islam, terdapat dalam
kitab suci yang saya yakini dulu yaitu Al Qur’an.
Arti kata agama:
Bagi umat Budha, terdapat dalam Tripitaka
Arti kata agama:
Kaidah umat Kristen terdapat dalam Alkitab (Taurat,
Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil).
Apakah Isa Al Masih adalah pendiri agama Kristen? Jelas
tidak!
Asal Mula Kata Kristen:
Kitab Suci Allah mengajarkan semua Nabi Allah yang datang
ke dunia tidak ada yang datang dengan misi sebuah agama tertentu.
Asal Mula Kata Kristen:
Mereka datang dengan tujuan memberitakan “jalan” Allah.
Agar manusia kembali ke jalan Allah.
Pada mulanya istilah “Kristen” dipakai oleh orang-orang
non-pengikut Isa di daerah Antiokhia. Kata “Kristen” adalah kata ejekan dan
penghinaan terhadap pengikut Isa pada masa itu. Karena orang-orang di Antiokhia
tersebut melihat perbuatan, keseharian, dan kata-kata pengikut Isa sama seperti
Isa Al Masih. Maka secara harafiah, istilah “Kristen” dapat diartikan “menjadi
bagian dari kelompok Isa Al Masih”.
Lantas, Apa Tujuan Isa Datang Ke Dunia?
Ratusan tahun sebelum kedatangan Isa Al Masih ke dunia,
seorang Nabi Allah membuat ramalannya tentang Isa. Ia menuliskan: “Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” Yesaya 53:5
Penggenapan atas ramalan tersebut tertulis dalam Kitab
Suci Injil. Dikatakan: “tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam
lambung-Nya (Isa) dengan tombak ...” Yohanes 19:34
Isa Al Masih Menyelamatkan, Bukan Membawa Agama
Tidak ada satupun agama yang dapat mengampuni dosa. Agama
apapun tidak dapat menjamin pengikutnya masuk surga. Agama tidak lain dari
usaha manusia untuk mengatur hidup para pengikutnya. Agama Kristen-pun tidak
menyelamatkan.
Bukan agama baru yang dibutuhkan manusia yang terikat
dalam kegelapan dosa, tetapi manusia membutuhkan seorang penyelamat. Dan untuk
itulah Isa Al Masih datang ke dunia. “Supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:15). Sebagaimana yang telah
disaksikan oleh Nabi Yahya Pembaptis saat ia berkata: “Lihatlah Anak domba
Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29)
Untuk semua yang ingin tahu bagaimana agar bisa
mendapatkan keselamatan dan hidup kekal? Mari ikut Isa Al Masih dan dengarkan
seruan-Nya..!! Kata Isa kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. (Yohanes 14:6)
Isa Al Masih Memberkati.
By: Murtadin.
TANGGAPAN
Sebelum aku menanggapi video tersebut, marilah kita
perhatikan terlebih dahulu uraian berikut ini:
ALKITAB/BIBLE
Saudaraku,
Alkitab/Bible adalah
sebutan untuk kitab suci umat Kristiani. Alkitab itu meskipun umumnya dicetak sebagai satu jilid buku, sebenarnya
merupakan kumpulan dari kitab-kitab yang
secara resmi diakui oleh umat Kristen
sebagai kitab yang diilhami oleh Tuhan.
Menurut keyakinan orang-orang Nasrani, kitab-kitab tersebut ditulis oleh kurang lebih 40 orang dengan latar belakang yang
berbeda-beda dalam kurun waktu sekitar 1.500 tahun. Menurut keyakinan orang-orang Nasrani, Alkitab tidak didikte oleh Tuhan, namun dituntun dan diilhamkan oleh Tuhan secara keseluruhan. Artinya (menurut keyakinan orang-orang Nasrani), mereka
para penulis Alkitab tersebut telah dituntun
dan diilhamkan oleh Roh Kudus (salah satu dari tiga pribadi Tuhan/tiga Pribadi
dalam satu kesatuan esensi Tuhan) dalam menulis
kitab-kitab tersebut. (Dua pribadi Tuhan yang lain adalah Tuhan Bapa dan
Tuhan Anak).
Jika kita lihat dalam Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan terbitan Gandum Mas Malang cetakan pertama th. 1994 dan cetakan
kedua th. 1996 yang dicetak Lembaga Biblika Indonesia, di situ tertulis jelas
nama-nama penulis Alkitab, tahun berapa ditulis, dll. Berikut
ini nama-nama kitab sekaligus dengan nama orang yang secara umum dianggap oleh
para sarjana Alkitab sebagai penulis kitab tersebut dan perkiraan tahun
penulisan.
Kitab Perjanjian Lama
No Nama Kitab Penulis Tahun
1. Kejadian Musa 1445-1405 SM
2. Keluaran Musa 1445-1405 SM
3. Imamat Musa 1445-1405 SM
4. Bilangan Musa 1405 SM
5. Ulangan Musa 1405 SM
6. Yosua Yosua Abad 14 SM
7. Hakim-Hakim ????? + 1050-1000 SM
8. Ruth ????? Abad 10 SM
9. 1 Samuel ????? Akhir abad 10 SM
10. 2 Samuel ????? Akhir abad 10 SM
11. 1 Raja-raja ????? + 560-550 SM
12. 2 Raja-raja ????? + 560-550 SM
13. 1 Tawarikh Ezra/? 450-420 SM
14. 2 Tawarikh Ezra/? 450-420 SM
15. Ezra Ezra 450-420 SM
16. Nehemia Ezra/Neh? 430-420 SM
17. Ester ????? 460-400 SM
18. Ayub ????? ?????
19. Mazmur Daud + ? Abad 10-5 SM
20. Amsal Slm Salomo + ? + 970-700 SM
21. Pengkotbah Salomo + 935 SM
22. Kidung Agung Salomo + 960 SM
23. Yesaya Yesaya 700-680 SM
24. Yeremia Yeremia 586-585 SM
25. Ratapan Yeremia 586-585 SM
26. Yehezkiel Yehezkiel 590-570 SM
27. Daniel Daniel + 536-530 SM
28. Hosea Hosea 715-710 SM
29. Yoel Yoel 835-830 SM
30. Amos Amos 760-755 SM
31. Obaja Obaja 840 SM
32. Yunus Yunus 760 SM
33. Mikha Mikha 740-710 SM
34. Nahum Nahum 630-620 SM
35. Habakuk Habakuk 606 SM
36. Zefanya Zefanya 630 SM
37. Hagai Hagai 520 SM
38. Zakharia Zakharia 520-470 SM
39. Maleakhi Maleakhi + 430-420 SM
Kitab Perjanjian Baru
No Nama Kitab Penulis Tahun
1. Injil Matius Matius 40-60 M
2. Injil Markus Markus 45-60 M
3. Injil Lukas Lukas 57-60 M
4. Injil Yohanes Yohanes 40-65 M
5. Kisah Para Rasul Lukas 57-62 M
6. Surat Paulus kepada Jemaat di Roma Paulus 57 M
7. Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di
Korintus Paulus 55 M
8. Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di
Korintus Paulus 56 M
9. Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Paulus 56 M
10. Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus Paulus 58 M
11. Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi Paulus 58 M
12. Surat Paulus kepada Jemaat di Kolose Paulus 58 M
13. Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di
Tesalonika Paulus 50 M
14. Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di
Tesalonika Paulus 51 M
15. Surat Paulus yang Pertama kepada Timotius Paulus 55 M
16. Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius Paulus 58 M
17. Surat Paulus kepada Titus Paulus 57 M
18. Surat Paulus kepada Filemon Paulus 58 M
19. Surat kepada Orang Ibrani Tdk dikenal 67 M
20. Surat Yakobus Yakobus 47-48 M
21. Surat Petrus yang Pertama Petrus 63 M
22. Surat Petrus yang Kedua Petrus 61-62 M
23. Surat Yohanes yang Pertama Yohanes 60-65 M
24. Surat Yohanes yang Kedua Yohanes 60-65 M
25. Surat Yohanes yang Ketiga Yohanes 60-65 M
26. Surat Yudas Yudas 61-62 M
27. Wahyu kepada Yohanes Yohanes 68-70 M
Saudaraku,
Alkitab umat Katolik terdiri dari 73 kitab (46 termasuk
dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru), sedangkan Alkitab umat
Protestan hanya terdiri dari 66 kitab saja (39 termasuk dalam Perjanjian Lama
dan 27 dalam Perjanjian Baru).
Jadi terdapat 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab
Perjanjian Lama lainnya (total 9 kitab) versi Katolik yang tidak diakui oleh
pihak Protestan sebagai kitab suci. Berikut ini ke-9 kitab tersebut:
Naskah-naskah Kitab Suci
Deuterokanonika:
1. Kitab Tobit
2. Kitab Yudit
3. Kitab 1 Makabe
4. Kitab 2 Makabe
5. Kitab Kebijaksanaan
6. Kitab Ben Sira, juga disebut Sirakh atau
Ecclesiasticus
7. Kitab Barukh, termasuk di dalamnya Surat
Yeremia
8. Tambahan Ester
9. Tambahan Daniel
Saudaraku,
Dalam bahasa Inggris ada
beberapa versi Alkitab,
baik bagi umat Katolik maupun Protestan.
Bagi umat Katolik ada versi
RSVCE (Revised Standard Version Catholic Edition) yang dipakai sebagai
terjemahan resmi. Ada NAB (New American Bible) yaitu yang merupakan Alkitab
yang populer di kalangan umat Katolik di Amerika Serikat. Ada juga NJB (New
Jerusalem Bible) yaitu Alkitab yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani dan
dipakai oleh sebagian kalangan Gereja Katolik dari ritus-ritus Timur.
RSVCE adalah versi yang paling
serupa dengan bahasa asli kitab suci karena merupakan terjemahan
kata-demi-kata. Sedangkan NAB dan NJB serta beberapa versi lainnya merupakan
terjemahan yang sudah disesuaikan dengan pemakaian bahasa Inggris pada masa
kini, jadi penekanan pada segi arti dari kata-kata/kalimat yang dipakai pada
bahasa asli kitab suci.
Beberapa versi Alkitab Protestan,
diantaranya adalah: RSV (Revised Standard Version), KJV (King James Version),
NIV (New International Version), Tyndale Bible dan Zonderfan Bible. Untuk
mengenalinya mudah saja, di dalamnya tidak terdapat kitab-kitab
Deuterokanonika.
Alkitab/Bible sendiri (khususnya Perjanjian Baru) tidak mempertahankan bahasa aslinya sebab Alkitab/Bible
(khususnya Perjanjian Baru) dalam
Bahasa Ibrani itu sudah tidak ada lagi. Semua buku Perjanjian Baru
ditulis dalam Bahasa Yunani dengan sejumlah kata-kata Bahasa Aram (bahasa
daerah di Israel pada waktu itu) dan Bahasa Latin (bahasa pemerintah Romawi
yang berkuasa pada masa itu), walaupun Yesus Kristus sendiri diyakini
sehari-harinya berbicara dalam bahasa Aram.
Makanya jangan heran jika Alkitab yang ada sekarang ini
dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, karena tidak ada lagi Alkitab
berbahasa Ibrani asli sebagai standard untuk mengecek apabila terjadi kesalahan
(karena yang ada hanyalah terjemahannya saja).
Saudaraku,
Sekali lagi kusampaikan, bahwa jangan heran jika Alkitab
yang ada sekarang ini dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, karena
tidak ada lagi Alkitab berbahasa Ibrani asli sebagai standard untuk mengecek
apabila terjadi kesalahan.
AL QUR’AN
Saudaraku,
Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Menurut keyakinan
orang Islam, Al Qur’an itu sama sekali bukan ditulis oleh manusia. Al Qur’an
itu redaksi dan maknanya langsung dari Allah SWT., yang Allah turunkan kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui malaikat Jibril.
وَإِنَّهُ لَتَنزِيلُ رَبِّ الْعَـــٰـلَمِينَ ﴿١٩٢﴾
”Dan sesungguhnya Al Qur'an
ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam”, (QS. Asy Syu’araa’. 192).
قُلْ أَنزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٦﴾
”Katakanlah: "Al Qur'an
itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Furqaan. 6).
Saudaraku,
Dalam Islam, Al Qur'an hanya ada
dalam satu versi saja. Sehingga dimanapun kita berada, baik di Indonesia, di Timur Tengah, di Eropa, di Amerika, di
Afrika serta di seluruh belahan bumi ini,
bisa dipastikan kita akan mendapati Al Qur’an yang benar-benar sama, baik
bahasanya maupun susunan kata-kata/kalimat-kalimatnya. Tidak akan pernah kita
jumpai adanya perbedaan, dimanapun dan sampai kapanpun.
Padahal Al Qur’an telah
diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk selanjutnya
disampaikan kepada umat manusia), lebih dari 14 abad
yang lalu. Sudah lebih dari 1.400 tahun Al Qur’an hadir di muka bumi ini dan kita semua telah menyaksikan
betapa Al Qur’an itu tetap seperti dahulu. Sampai
kapanpun tidak akan pernah berubah dan tidak akan pernah dapat
diubah oleh siapapun. Hal ini semua merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an
adalah kitab suci yang benar-benar terjamin kesucian dan kemurniannya dari
campur tangan manusia untuk selama-lamanya. Karena
Allah-lah yang telah menurunkan Al Qur'an dan Allah pula yang memeliharanya.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ ﴿٩﴾
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (QS. Al Hijr. 9).
Saudaraku,
Ketahuilah
bahwa sesungguhnya ayat-ayat Al Qur’an itu terpelihara dalam dada dengan
dihapal oleh banyak kaum muslimin secara turun-temurun dan dipahami oleh mereka
sehingga tidak akan pernah ada seorangpun yang dapat mengubahnya.
بَلْ هُوَ ءَايَــــٰتٌ بَيِّنَـــٰتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ
بِئَايَــــٰـتِنَا إِلَّا الظَّـــٰـلِمُونَ ﴿٤٩﴾
“Sebenarnya, Al
Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu*.
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.
(QS. Al ‘Ankabuut. 49).
*) Maksudnya
ialah: bahwa ayat-ayat Al Qur’an itu terpelihara dalam dada dengan dihapal oleh
banyak kaum muslimin turun-temurun dan dipahami oleh mereka, sehingga tidak ada
seorangpun yang dapat mengubahnya.
وَاتْلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَ لَا
مُبَدِّلَ لِكَلِمَــٰــتِهِ وَلَن
تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا ﴿٢٧﴾
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab
Tuhan-mu (Al Qur'an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat mengubah
kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain daripada-Nya”. (QS. Al Kahfi. 27)
Lebih dari itu semua, Al Qur'an juga tetap mempertahankan
bahasa aslinya, yaitu Bahasa Arab.
إِنَّا أَنزَلْنَـــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. (QS. Yusuf. 2).
إِنَّا جَعَلْنَــٰهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٣﴾
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya
kamu memahami-(nya)”. (QS. Az Zukhruf. 3).
Saudaraku,
Pada kedua ayat tersebut, Allah sendiri yang memberikan
kesaksian bahwa Al Qur’an itu Dia turunkan dalam Bahasa Arab. Dan terbukti
sejak dahulu hingga sekarang bahkan hingga hari kiamat nantinya, Al Qur’an akan
tetap mempertahankan bahasa aslinya.
Al Qur’an walaupun sudah diterjemahkan dalam berbagai
bahasa, namun tetap didampingi dengan bahasa aslinya yaitu Bahasa Arab. Hal ini
bisa kita buktikan, bahwa kemanapun kita pergi di seluruh permukaan bumi ini,
pasti akan kita jumpai terjemahan Al Qur’an yang didampingi dengan Bahasa Arab.
Jadi kita tidak akan menjumpai adanya satu kitab yang hanya berisi terjemahan Al
Qur’an saja, tanpa disandingkan dengan Al Qur’an dalam bahasa aslinya yaitu
Bahasa Arab.
Kondisi seperti ini jelas akan memudahkan umat Islam
untuk mengecek apabila terjadi kesalahan dalam terjemahannya, karena dengan
mudah bisa merujuk langsung ke dalam Al Qur’an asli yang berbahasa Arab sebagai
standard. (Sebuah kitab dari waktu ke waktu akan selalu mengalami perubahan, jika
tidak ada lagi kitab berbahasa asli sebagai standard untuk mengecek apabila
terjadi kesalahan dalam terjemahannya).
Sehingga dari uraian di atas, dengan mudah dapat dipahami
bahwa tidak ada sedikitpun keraguan pada kitab suci Al Qur'an.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
﴿٢﴾
“Kitab (Al
Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
(QS. Al
Baqarah. 2).
––––––––––
Setelah memperhatikan uraian di atas, mari kita kaji
pertanyaan yang saudaraku sampaikan di atas bagian per bagian.
Saudaraku
semua yang masih belum percaya Isa Al Masih. Saya akan menjelaskan kesalahan
fatal akan tuduhan-tuduhan mengenai saya pindah dari Islam ke Kristen. Saya
keluar meninggalkan Agama Islam untuk mengikuti Isa Al Masih Sang Juru Selamat.
Dan inilah kebenarannya, wahai saudaraku.
(QS. An Nisaa’ 4: 159): “Tidak ada seorangpun dari Ahli
Kitab kecuali mereka beriman kepada Isa Al Masih sebelum kematian-Nya dan di
hari kiamat nanti, Isa Al Masih akan menjadi saksi terhadap mereka”.
Saudaraku,
Berikut ini aku kutibkan surat An Nisaa’ (surat ke 4)
ayat 159 secara lengkap:
وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَـــٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ
الْقِيَــٰـمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا ﴿١٥٩﴾
159. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan
beriman kepadanya (`Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu
akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An Nisaa’. 159).
Tafsir Jalalain (Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaluddin
Muhammad Ibnu Ahmad Al-Mahalliy):
(Dan tidak ada di antara Ahli Kitab) seorang pun juga
(kecuali akan beriman kepadanya) yakin kepada Isa (sebelum meninggalnya)
artinya sebelum ahli Kitab itu meninggal di waktu ia melihat malaikat maut,
tetapi keimanannya itu sudah tidak berguna lagi. Atau sebelum wafatnya Isa,
yakni ketika dia turun dekat datangnya hari kiamat sebagaimana tercantum dalam
sebuah hadis (Dan pada hari kiamat itu, ia) yakni Isa (akan menjadi saksi
terhadap mereka) mengenai apa yang mereka lakukan sewaktu ia diutus kepada
mereka dahulu.
Saudaraku,
Sebenarnya ayat ke-159 dari surat An Nisaa’ tersebut
merupakan rangkaian dari ayat-ayat sebelumnya. Berikut ini aku sampaikan ayat
159 dari surat An Nisaa’ beserta rangkaian dari ayat-ayat sebelumnya (ayat 154
– 159):
وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّورَ بِمِيثَـــٰــقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُواْ الْبَابَ سُجَّدًا
وَقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُواْ فِي السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَـــٰـقًا غَلِيظًا ﴿١٥٤﴾ فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَـــٰـقَهُمْ وَكُفْرِهِم بَئَايَـــٰتِ اللهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ
وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ طَبَعَ اللهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا
يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٥٥﴾ وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَىٰ مَرْيَمَ بُهْتَـــٰـــنًا عَظِيمًا ﴿١٥٦﴾ وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا
الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ
وَلَـــٰـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ
لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا
قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾ بَل رَّفَعَهُ اللهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللهُ عَزِيزًا
حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾ وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَـــٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ
الْقِيَــٰـمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا ﴿١٥٩﴾
(154) Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit
Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan
kami perintahkan kepada mereka: "Masukilah pintu gerbang itu sambil
bersujud", dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka: "Janganlah
kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil
dari mereka perjanjian yang kokoh. (155) Maka (Kami lakukan terhadap mereka
beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena
kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh
nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami
tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena
kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari
mereka. (156) Dan karena kekafiran mereka (terhadap `Isa), dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), (157) dan karena ucapan mereka:
"Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul
Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
`Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah `Isa. (158) Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat `Isa
kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (159) Tidak ada
seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti `Isa itu akan menjadi saksi terhadap
mereka. (QS. An Nisaa’. 154 – 159).
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa sebenarnya tidak hanya Nabi Isa Al Masih
saja yang pada hari kiamat nanti akan menjadi saksi terhadap mereka (umatnya
Nabi Isa Al Masih). Namun semua Nabi akan menjadi saksi terhadap mereka (umatnya masing-masing Nabi yang bersangkutan).
Sekali lagi
kusampaikan bahwa sebenarnya tidak hanya Nabi Isa Al Masih saja yang pada
hari kiamat nanti akan menjadi saksi terhadap mereka (umatnya Nabi Isa Al
Masih). Namun semua Nabi akan menjadi saksi terhadap mereka (umatnya masing-masing Nabi yang bersangkutan),
sebagaimana penjelasan Allah dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 89 berikut ini:
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي
كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا
عَلَىٰ هَـٰـؤُلَاءِ وَنَزَّلْنَا
عَلَيْكَ الْكِتَـــٰبَ تِبْيَــٰــنًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى
وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴿٨٩﴾
(Dan ingatlah) akan hari
(ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari
mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh
umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (QS. An Nahl. 89).
(QS. Ali ‘Imraan 3: 45): “Sebab Isa Al Masih adalah
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat. Dan Isa Al Masih adalah rahmat Allah
juga tanda bagi manusia”.
Saudaraku,
Berikut ini aku kutibkan surat Ali ‘Imraan (surat ke 3)
ayat 45 secara lengkap:
إِذْ قَالَتِ الْمَلَـــٰــئِكَةُ يَـــٰــمَرْيَمُ إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ
عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ
الْمُقَرَّبِينَ ﴿٤٥﴾
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa
putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. Ali ‘Imraan. 45)
Saudaraku,
Terlihat sekali perubahan terjemahan yang mereka lakukan:
اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ diterjemahkan menjadi “Sebab Isa Al Masih”, padahal yang
benar adalah: “namanya Al Masih `Isa putera Maryam”
وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
diterjemahkan menjadi: “Dan Isa Al Masih adalah rahmat Allah”, padahal
yang benar adalah: “dan (`Isa Al Masih) termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah)”.
Sedangkan tambahan kalimat: “juga tanda bagi manusia”,
jelas ini adalah kata-kata yang mereka tambahkan sendiri yang sama sekali tidak
terdapat dalam surat Ali ‘Imraan ayat 45 di atas.
Lebih dari itu, sebenarnya ayat 45 dari surat Ali ‘Imraan
di atas tidaklah berdiri sendiri. Karena masih berlanjut hingga ke ayat
berikutnya, yaitu ayat 46 – 47:
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّـــٰــلِحِينَ ﴿٤٦﴾ قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَٰلِكِ اللهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٤٧﴾
(46) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan
ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh. (47) Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku
mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah
berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. (QS. Ali ‘Imraan. 46 – 47)
Tafsir Ibnu Katsir surat Ali ‘Imraan ayat 45 – 47:
Hal ini merupakan berita
gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada Maryam, bahwa kelak dia akan
mempunyai seorang anak yang agung dan mempunyai peran yang besar. Allah SWT.
berfirman:
إِذْ قَالَتِ الْمَلَـــٰــئِكَةُ يَـــٰــمَرْيَمُ
إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ ... ﴿٤٥﴾
(Ingatlah) ketika malaikat
berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan
kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
dari-Nya." (Ali Imran: 45)
Yakni seorang anak yang proses
kejadiannya hanya melalui kalimat (perintah) dari Allah SWT., yaitu dengan
ucapan, "Kun (jadilah)," maka jadilah dia. Hal inilah yang dimaksud
dengan tafsir firman-Nya:
... مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللهِ ... ﴿٣٩﴾
yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah. (Ali Imran: 39) menurut pendapat jumhur ulama, sebagaimana
yang telah disebutkan penjelasannya.
... اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ... ﴿٤٥﴾
namanya Al-Masih Isa putra
Maryam. (Ali Imran: 45) Yakni nama itulah yang terkenal baginya di dunia, semua
orang mukmin mengetahuinya.
Menurut sebagian ulama Salaf,
ia dinamakan Al-Masih karena banyak melakukan pengembaraan. Menurut pendapat
yang lainnya, ia dinamakan demikian karena kedua telapak kakinya rata, tidak
ada lekukan dan tonjolannya.
Menurut pendapat yang lainnya
lagi, ia dinamakan Al-Masih karena apabila ia mengusap seseorang yang mempunyai
penyakit, maka dengan seizin Allah orang tersebut sembuh dari penyakitnya.
Firman Allah SWT:
... عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ... ﴿٤٥﴾
Isa putra Maryam. (Ali Imran:
45), menunjukkan pengertian bahwa namanya dinisbatkan kepada ibunya, karena ia
tidak berayah.
... وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
﴿٤٥﴾
seorang terkemuka di dunia dan
di akhirat, dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada
Allah). (Ali Imran: 45)
Artinya, dia adalah orang yang
terkemuka dan mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu
diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan
Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Sedangkan di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap
orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat. Lalu Allah menerima syafaatnya
karena mengikuti jejak saudara-saudaranya dari kalangan ulul azmi. Semoga Allah
melimpahkan salawat dan salam-Nya kepada mereka semua.
Firman Allah SWT.:
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ
وَكَهْلًا ... ﴿٤٦﴾
dan dia berbicara dengan
manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa. (Ali Imran: 46) yang isi
pembicaraannya ialah menyeru manusia untuk menyembah kepada Allah semata, tidak
ada sekutu bagi-Nya. Hal itu dilakukan selagi ia masih bayi, sebagai mukjizat
dan tanda kekuasaan Allah SWT. Juga ia berbicara setelah dewasa, yaitu ketika
Allah telah menurunkan wahyu kepadanya.
... وَمِنَ الصَّـــٰــلِحِينَ ﴿٤٦﴾
dan dia adalah salah seorang di
antara orang-orang yang saleh. (Ali Imran: 46) yaitu dalam semua ucapan dan
amal perbuatannya berdasarkan ilmu yang benar dan amal yang saleh.
قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، عَنْ
يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ قُسَيط، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ شُرَحْبِيلَ، عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"مَا تَكَلَّمَ مَوْلُود فِي صِغَرِهِ إِلَّا عِيسَى وصَاحِبَ جُرَيْج"
Muhammad ibnu Ishaq
meriwayatkan dari Yazid ibnu Abdullah ibnu Qusait, dari Muhammad ibnu
Syurahbil, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Tidak ada seorang pun semasa bayinya dapat berbicara kecuali Isa
dan teman Juraij.
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا
أَبُو الصَّقْرِ يَحْيَى بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ قَزْعَة، حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ
يَعْنِي الْمَرْوَزِيَّ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ يَعْنِي ابْنَ حَازِمٍ عَنْ مُحَمَّدٍ،
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"لم يَتَكَّلَمْ فِي المهدِ إِلَّا ثَلَاثَة، عِيسى، وصَبِيٌّ كَانَ فِي
زَمَنِ جُرَيْج، وصبيٌّ آخَرُ"
Ibnu Abu Hatim mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Abus Shaqr Yahya ibnu Muhammad ibnu Quza'ah,
telah menceritakan kepada kami Al-Husain (yakni Al-Marwazi), telah menceritakan
kepada kami Jarir (yakni Ibnu Abu Hazim), dari Muhammad, dari Abu Hurairah,
dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Tidak ada yang dapat berbicara di
dalam buaian kecuali tiga orang, yaitu Isa, bayi yang ada di masa Juraij, dan
bayi lainnya (anak Masyitah, pent.).
Setelah Maryam mendengar berita
gembira yang disampaikan oleh malaikat kepadanya dari Allah SWT., maka ia
berkata dalam munajatnya:
... رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ ...
﴿٤٧﴾
Ya Tuhanku, betapa mungkin aku
mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun?
(Ali Imran: 47)
Maryam bertanya,
"Bagaimana aku dapat mempunyai anak, sedangkan aku tidak bersuami, dan
tidak pula aku berniat untuk bersuami, serta aku bukan wanita yang nakal?"
Maka malaikat berkata kepadanya, menjawab pertanyaan tersebut:
... كَذَٰلِكِ اللهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ... ﴿٤٧﴾
Demikianlah Allah menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya. (Ali Imran: 47).
Yakni demikianlah urusan Allah
itu Maha
Hebat, tiada
sesuatu pun yang melemahkan-Nya, dan hal ini dijelaskan melalui
firman-Nya: menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. (Ali Imran: 47) dan
tidak disebutkan dengan kalimat, "Demikianlah Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya," seperti yang terdapat di dalam kisah Zakaria. Melainkan
disebutkan di sini dengan jelas dan tegas bahwa Allah SWT. menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, tujuannya ialah agar tidak ada jalan bagi orang yang ingkar
untuk meragukannya. Lalu hal tersebut diperkuat lagi oleh firman selanjutnya,
yaitu:
... إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
﴿٤٧﴾
Apabila Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya,
"Jadilah," lalu jadilah dia. (Ali Imran: 47) Yakni sesuatu itu
jadi setelah diperintahkan oleh Allah, tanpa ada keterlambatan barang sedikit
pun. Begitu Allah mengatakan, "Kun" maka jadilah ia seketika itu
juga. Perihalnya sama dengan pengertian yang terkandung di dalam ayat lain,
yaitu firman-Nya:
وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ
بِالْبَصَرِ ﴿٥٠﴾
Dan perintah Kami hanyalah satu
perkataan seperti kejapan mata. (Al-Qamar. 50) Yakni sesungguhnya Kami hanya
mengatakan sekali perintah tanpa mengulanginya lagi, maka terjadilah apa yang
Kami kehendaki itu dengan cepat seperti kejapan mata.
{ Bersambung; tulisan ke-1 dari 3
tulisan }
Tidak ada komentar:
Posting Komentar