Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku,
Ketahuilah bahwa mereka
orang-orang yang menghina Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pasti akan binasa. Perhatikan peringatan keras dari Allah SWT. dalam
surat Al Ahzaab ayat 57 berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ
اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا ﴿٥٧﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya. Allah akan mela`natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan
baginya siksa yang menghinakan.
(QS. Al Ahzaab. 57).
♦ Tafsir Ibnu Katsir
Allah Subhanahu
waTa'ala memperingatkan dan mengancam orang yang menyakiti Allah dengan
menentang perintah-perintah-Nya dan melanggar larangan-larangan-Nya serta tiada
henti-hentinya melakukan hal tersebut, juga menyakiti Rasul-Nya dengan
mencelanya atau merendahkan martabatnya. Na'uzu billahi min zalik.
Ikrimah telah
mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang
menyakiti Allah dan Rasul-Nya. (Al-Ahzab: 57) Ayat ini diturunkan
berkenaan dengan para pembuat patung.
Di dalam
kitab Sahihain disebutkan melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah:
عَنْ الزُّهْرِيِّ، عَنْ
سَعِيدِ بْنِ المسيَّب، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ اللهُ، عَزَّ وَجَلَّ: يُؤْذِينِي ابْنُ
آدَمَ، يَسُبّ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، أُقَلِّبُ لَيْلَهُ
وَنَهَارَهُ"
Dari Az-Zuhri, dari
Sa'idibnul Musayyab, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi Wasallam pernah bersabda: Allah Subhanahu wa Ta'ala
telah berfirman: “Anak Adam menyakiti Aku; dia mencaci masa, padahal Akulah
yang menciptakan masa. Aku bolak-balikkan malam dan siang harinya (secara
silih berganti)”.
Makna yang dimaksud
ialah bahwa dahulu orang-orang Jahiliah selalu mengatakan: “Celakalah masa itu,
karena telah menimpakan kepada kami anu dan anu”. Mereka menyandarkan
perbuatan-perbuatan Allah kepada masa dan mencacinya, padahal sesungguhnya yang
melakukan semua itu hanyalah Allah Subhanahu wa Ta'ala Setelah Islam datang,
maka tradisi tersebut dilarang. Demikianlah menurut apa yang telah ditetapkan
oleh Imam Syafii Abu Ubaidah dan selain keduanya dari kalangan ulama.
Al-Aufi telah
meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna
firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya. (Al-Ahzab: 57) Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang
yang mendiskreditkan Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam karena mengawini
Safiyyah binti Huyayin ibnu Akhtab.
Makna lahiriah ayat
menunjukkan pengertian yang umum mencakup semua orang yang menyakiti Nabi
Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan sesuatu hal. Dan barang siapa yang
menyakiti Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam, berarti telah menyakiti Allah.
Sebagaimana orang yang taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam,
berarti taat kepada Allah SWT. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad:
حَدَّثَنَا يُونُسُ،
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ عَبيدة بْنِ أَبِي رَائِطَةَ
الْحَذَّاءِ التَّمِيمِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ [بْنِ زِيَادٍ] ، عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ الْمُغَفَّلِ الْمُزَنِيِّ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اللهَ اللهَ فِي أَصْحَابِي، لَا تَتَّخِذُوهُمْ غَرَضا
بَعْدِي، فَمِنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبِّي أَحَبَّهُمْ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ
فَبِبُغْضِي أَبْغَضَهُمْ، وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِي، وَمِنْ آذَانِي فَقَدْ
آذَى اللهَ، وَمَنْ آذَى اللهَ يُوشِكُ أَنْ يَأْخُذَهُ".
Telah menceritakan
kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Sa'd, dari
Ubaidah ibnu Abu Ra'itah Al-Hazza Al-Mujasyi'i, dari Abdur Rahman ibnu Ziad,
dari Abdullah ibnulMugaffal Al-Muzani yang mengatakan, bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi Wasallam pernah bersabda: “Takutlah kepada Allah,
takutlah kepada Allah sehubungan dengan sahabat-sahabatku; janganlah kamu
jadikan mereka bahan celaan sesudahku. Barang siapa yang menyukai mereka, maka
dengan tulus akupun mencintainya. Dan barang siapa yang membenci mereka, maka
dengan murka akupun membencinya. Barang siapa yang menyakiti mereka, maka
sungguh ia telah menyakitiku. Dan barang siapa yang menyakitiku, berarti ia
menyakiti Allah. Dan barang siapa yang menyakiti Allah, maka dalam waktu yang
dekat Allah akan mengazabnya”.
Saudaraku,
Berdasarkan surat Al Ahzaab
ayat 57 di atas, diperoleh penjelasan bahwa Allah pasti akan membinasakan mereka
orang-orang yang menghina Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan janji Allah adalah pasti,
karena Allah
adalah Tuhan Yang Maha Menepati Janji.
... وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللهِ ...﴿١١١﴾
"... Dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? ...” (QS. At
Taubah. 111).
Dan Allah tidak akan pernah menyalahi janji-Nya,
sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Ar Ruum ayat 6:
... لَا يُخْلِفُ اللهُ وَعْدَهُ ... ﴿٦﴾
"...
Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, ...”. (QS. Ar Ruum. 6).
Kecuali
jika sebelum datang azab kepada mereka (orang-orang yang menghina
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut), mereka bersegera datang kepada Allah untuk
bertaubat kepada-Nya, mereka bersegera kembali
kepada Allah
dan berserah diri kepada-Nya, dan mereka juga bersegera untuk mengikuti dengan sebaik-baiknya apa yang telah diturunkan Allah (yaitu Al Qur’an).
قُلْ يَا
عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا
مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿٥٣﴾ وَأَنِيبُوا
إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ
الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ ﴿٥٤﴾ وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنزِلَ
إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً
وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ ﴿٥٥﴾
(53) ”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus-asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (54). “Dan
kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang
azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)”. (55). “Dan
ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum
datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”, (QS. Az
Zumar. 53 – 55).
Bahkan orang sekelas Fir’aun-pun, seandainya sebelum datang azab kepadanya dia bersegera datang kepada Allah untuk bertaubat kepada-Nya,
maka Allah tetap akan mengampuni semua dosa-dosanya.
Perhatikan penjelasan Al Qur’an dalam surat Yunus ayat
91 berikut ini (di sini saya kutibkan surat Yunus
dari ayat 90 hingga ayat 91):
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُ لَا
إِلَـــٰـهَ إِلَّا الَّذِي ءَامَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ
وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ﴿٩٠﴾ ءَآلْـئَـــٰنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
﴿٩١﴾
(90) Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut,
lalu mereka diikuti oleh Fir`aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya
dan menindas (mereka); hingga bila Fir`aun itu telah hampir tenggelam
berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang
dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah)”. (91) Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya
kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan. (QS. Yunus. 90 – 91).
Maka belajarlah dari kisah Fir’aun, wahai para penghina Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
(serta semua kita yang saat ini sedang bergelimang dalam dosa).
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ
خَلْفَكَ ءَايَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ ءَايَــــٰــتِنَا لَغَـــٰــفِلُونَ ﴿٩٢﴾
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu
dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS. Yunus.
92).
Demikian yang bisa kusampaikan. Mohon maaf jika kurang
berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar