Saudaraku…,
“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka”. (QS. Az Zukhruf. 80).
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (QS. Al Kahfi. 49).
(Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al Jaatsiyah. 29).
“(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf. 17).
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al Mujaadilah. 6).
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Yunus. 61).
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (QS. Al Kahfi. 49).
“Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)", (QS. Saba’. 3).
“Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis”. (QS. Al Qamar. 53).
Saudaraku…,
Dari ayat-ayat Al Qur’an di atas, nampaklah bahwa ternyata semua amal perbuatan kita telah tercatat secara teramat rinci dan lengkap. Tidak satupun yang terlewatkan. Oleh karena itu, jika kita telah melakukan suatu amal kebajikan, sebaiknya segera lupakan saja. Tidak perlu terus kita ingat-ingat.
Kita tidak perlu khawatir, bahwa amal kebajikan yang telah kita lakukan tersebut tidak akan tercatat. Hal ini kita lakukan (segera melupakan semua amal kebajikan), semata-mata supaya kita tidak terlena dengan semua amal kebajikan yang telah kita perbuat tersebut. Hal ini kita lakukan, semata-mata supaya kita tidak takabur. Karena jika hal ini sampai terjadi, maka akan lenyaplah semua amal kebajikan yang telah kita perbuat tersebut. Artinya semua amal kebajikan tersebut (sekalipun tercatat secara teramat rinci dan lengkap) menjadi tidak ada nilainya sama sekali dihadapan Allah.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". (QS. Al Baqarah. 264).
Oleh karena itu, sekali lagi, segera lupakan saja. Ingat, bahwa syaitan itu senantiasa mencari kesempatan untuk menghancurkan / menjerumuskan kita sedemikian rupa sehingga kita semakin jauh dari Allah. Bahkan berada dalam ancaman murka-Nya. Na’udzubillahi mindzalika!
Saudaraku…,
Ketahuilah, bahwa “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka.” (QS. Al Hijr. 39 - 40).
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).” (QS. Al A’raaf. 16-17).
"Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis diantara mereka” (QS. Shaad. 82 - 83).
Saudaraku…,
Hal sebaliknya terjadi jika kita telah melakukan kemaksiatan. Teruslah mengingat segala kemaksiatan/dosa-dosa yang telah kita perbuat, supaya kita merasa tidak mempunyai kesempatan untuk ujub/membanggakan diri, takabur, dll., dst. Teruslah mengingat segala kemaksiatan/dosa-dosa yang telah kita perbuat, supaya kita senantiasa merendahkan diri sambil memohon ampunan kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur’an berikut ini: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar”. (QS. Thaahaa. 82).
“Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Shaad. 66).
”maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, --sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun--,”(QS. Nuh. 10).
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Az Zumar. 5).
”Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk)”. (QS. Al Mu’min. 3). Wallahu a'lam bish-shawab.
Semoga bermanfaat.