Saudaraku…,
Jika kita renungi lebih jauh lagi, ternyata nikmat yang diberikan-Nya kepada kita adalah tidak terhingga, baik nilainya maupun jumlahnya. Jantung kita misalnya (juga paru-paru kita, hati kita, organ pencernaan kita, apalagi otak kita), tentunya kita tidak akan bersedia jika ditukar dengan sejumlah uang, berapapun banyaknya, karena masing-masing tak ternilai harganya. Demikian juga halnya dengan nikmat-nikmat yang lain (udara yang kita hirup saat kita bernafas, bumi tempat kita berpijak, air yang kita minum, dll), ternyata semuanya tidak ternilai.
Sementara jika kita mencoba untuk menghitung jumlahnya, pasti kita juga tidak akan mampu, karena jumlah nikmat yang diberikan-Nya kepada kita adalah tak terhingga. “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah)”. (QS. Ibrahim. 34).
Saudaraku…,
Jika sudah demikian, “Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahmaan. 13). Bahkan hal ini ditegaskan kembali (diulang-ulang) dalam 30 ayat lainnya dengan kalimat yang sama, yaitu dalam surat Ar Rahmaan ayat 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75 dan ayat 77. Sedangkan dalam surat Adh Dhuhaa, Allah telah mengingatkan kita: “Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (QS. Adh Dhuhaa. 11).
Demikianlah, Allah telah mengingatkan kita, bahkan secara berulang-ulang. “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang”, (QS. Az Zumar: 23). Namun, kebanyakan diantara kita tidak mensyukuri ni’mat Allah tersebut. “Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur”. (QS. Al Baqarah. 243).
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. (QS. Al A’raaf. 10).
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. (QS. Al Mu’minuun. 78).
“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur”. (QS. Al Mu’min. 61).
Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al Mulk. 23).
“Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (ni`mat)”. (QS. Al Furqaan. 50).
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”. (QS. As Sajdah. 9).
Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni`mat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Ibrahim. 8).
Saudaraku…,
Bersyukurlah atas segala ni’mat yang telah diberikan-Nya kepada kita, karena sesungguhnya hal itu adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Sedangkan apabila kita mengingkari ni’mat-Nya, maka ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia. “Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An Naml. 40).
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman. 12).
Saudaraku…,
Sekali lagi, bersyukurlah atas segala ni’mat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Ingatlah, bahwa sesungguhnya azab Allah itu sangatlah pedih. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim. 7).
Waspadalah, wahai saudaraku…,
Karena sesungguhnya syaitan akan senantiasa mencari kesempatan untuk menghancurkan / menjerumuskan kita agar kita semakin jauh dari Allah. Bahkan berada dalam ancaman murka-Nya. Ketahuilah, bahwa “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (QS. Al Hijr. 39).
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).” (QS. Al A’raaf. 16-17). Na’udzubillahi mindzalika!
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar