Saudaraku…,
Jika kita amati lebih jauh lagi, kebanyakan diantara kita (mungkin) terlalu silau oleh bermacam ilmu pengetahuan yang hanya bersifat keduniawian semata (tanpa menghubungkan dengan urusan ukhrowi). Sehingga tidak mengherankan jika kebanyakan diantara kita (mungkin) terlalu sibuk untuk membekali diri dengannya, bahkan tidak segan-segan untuk mengeluarkan biaya begitu banyak demi mendapatkan ilmu pengetahuan yang hanya bersifat keduniawian (tanpa menghubungkan dengan urusan ukhrowi) tersebut.
Hal ini semua, biasanya dilakukan (mungkin) dengan harapan agar dapat menopang / menjamin masa depan kita (selama hidup di dunia yang teramat singkat ini), sehingga (diharapkan) kita dapat menjalani hidup ini dengan berkecukupan harta, terhindar dari kemiskinan, terlepas dari derita hidup yang berkepanjangan dan pada akhirnya (diharapkan) dapat menikmati hari tua dengan tenang, nyaman dan bahagia.
Saudaraku…,
Kebanyakan diantara kita (mungkin) juga lupa, bahwa masa depan kita yang sesungguhnya bukanlah di sini, di alam dunia ini. Tetapi nanti, di alam akhirat, dimana kita akan tinggal untuk selamanya di sana! Karena sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” . (QS. Al An’aam: 32).
Memang, hal ini bukan berarti bahwa kita musti melupakan kehidupan dunia ini. Marilah kita perhatikan penjelasan Al Qur'an dalam surat Al Qashash berikut ini: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al Qashash. 77).
Dari penjelasan surat Al Qashash ayat 77 tersebut, nampaklah bahwa bagaimanapun, mencari ilmu pengetahuan yang dapat menjamin masa depan kita yang sesungguhnya (mencari kebahagiaan negeri akhirat) itu, seharusnya tetap lebih diutamakan/diprioritaskan, (meski pada saat yang bersamaan kita juga tidak semestinya melupakan kenikmatan duniawi).
Apalagi jika hal ini kita kaitkan dengan penjelasan Al Qur’an serta Al Hadits berikut ini:
“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. (QS. Al Baqarah. 269).
Nah…, jika kita mempelajari sedikit saja dari kedua sumber ilmu tersebut, ternyata sudah begitu banyak ilmu pengetahuan (yang teramat tinggi nilainya/mutunya) yang akan kita dapatkan, apalagi jika kita mau mempelajari keduanya secara lebih mendalam lagi!
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar