Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Ketika kita menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan suatu pekerjaan…,
Maka pada saat itu pula, kita telah memandang pekerjaan tersebut lebih besar daripada Kebesaran Allah.
Ketika kita mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama…,
Maka pada saat itu pula, kita lebih takut kehilangan kesempatan untuk berkarier daripada takut kepada Allah.
Ketika kita secara membabi buta dalam mengumpulkan harta benda…,
Maka pada saat itu pula, kita telah memandang harta benda tersebut lebih agung daripada Keagungan Allah.
Dan ketika kita menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankan suatu jabatan…,
Maka pada saat itu pula (tanpa kita sadari), kita lebih takut kehilangan jabatan tersebut daripada takut kepada Allah.
Demikian seterusnya…!
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’aam: 44). Na’udzubillahi mindzalika!
Saudaraku…,
Mengapa kita musti menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan suatu pekerjaan…?
Padahal pekerjaan apapun itu, sama sekali tidak akan mampu menyelamatkan kita dari ancaman siksa-Nya.
Mengapa kita musti mengejar karier setinggi-tingginya tanpa mengindahkan norma-norma agama…?
Padahal karier yang tinggi itu sama sekali tidak akan mampu menolong kita dari murka-Nya.
Mengapa kita begitu mengagungkan harta benda…?
Padahal harta benda itu sama sekali tidak akan mampu memelihara kita dari ancaman adzab-Nya.
Dan mengapa kita musti menghalalkan berbagai cara untuk mempertahankan suatu jabatan…,
Padahal jabatan itu sama sekali tidak akan mampu menghindarkan kita dari siksaan-Nya.
”Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah”. (QS. Luqman. 33).
Saudaraku…,
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan pekerjaan…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan jabatan…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan harta benda…?
Bukankah seharusnya kita tidak takut kehilangan apapun itu…?
Bukankah seharusnya kita hanya takut kehilangan (rahmat) Allah …?
Bukankah seharusnya kita hanya takut kepada Allah semata…?
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menyelamatkan kita dari ancaman siksa-Nya.
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menolong kita dari murka-Nya.
Karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu memelihara kita dari ancaman adzab-Nya.
Dan karena sesungguhnya hanya Allah-lah yang mampu menghindarkan kita dari siksaan-Nya.
”Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatNya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia”. (QS. Yaa siin. 11).
”(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah*, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan”. (QS. Al Ahzab. 39). *) Maksudnya ialah: para rasul yang menyampaikan syari’at-syari’at Allah kepada manusia.
”dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku** dan yang takut kepada ancaman-Ku". (QS. Ibrahim. 14). **) Menghadap ke hadirat Allah ialah pertemuan dengan Allah SWT. pada hari kiamat untuk dihisab.
”Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga***. (QS. Ar Rahmaan. 46). ***) Yang dimaksud dengan dua surga di sini ialah surga untuk manusia dan surga untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan dua surga ialah surga dunia dan surga akhirat.
”Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar”. (QS. Al Mulk. 12).
Semoga bermanfaat!