Saudaraku…,
Sepanjang perjalanan hidup yang sudah kita lalui, kita pasti pernah mendapatkan cobaan/ujian. Cobaan/ujian tersebut bisa berupa bencana alam, kesulitan hidup karena tiadanya harta, kesusahan karena kehilangan barang berharga, kegagalan dalam berkarier, kesedihan karena ditinggal pergi oleh orang-orang tercinta (orang tua, suami/istri, saudara kandung, dsb.) untuk selama-lamanya, ketakutan dalam menghadapi hari tua, ketakutan akan tiadanya makanan hingga kelaparan datang menyapa, dst.
Mungkin sebagian diantara kita menyangka bahwa ketika kita mendapatkan cobaan/ujian berupa kesulitan hidup seperti uraian di atas, kita merasakan bahwa seolah-olah hidup ini begitu berat. Begitu beratnya beban hidup yang kita rasakan, sehingga rasanya kita sudah tidak punya masa depan lagi. Begitu gelapnya masa depan kita rasakan, sehingga hal ini bisa membuat kita berputus asa, hidup tanpa harapan. Na’udzubillahi mindzalika!
Kondisi sebaliknya mungkin juga bisa terjadi pada sebagian diantara kita, yaitu ketika kita mendapatkan berbagai perhiasan dunia yang bisa berupa kekayaan, kekuasaan, jabatan, kemegahan, banyaknya anak, dll. Mungkin sebagian diantara kita menyangka bahwa ketika kita mendapatkan berbagai perhiasan dunia tersebut, kita merasakan betapa senang serta gembiranya hidup ini. Begitu gembiranya hidup ini kita rasakan, hingga tanpa kita sadari hal ini dapat saja membuat kita melampaui batas, hingga dapat menyebabkan kesombongan, ketakaburan, serta lupa kepada Allah. Na’udzubillahi mindzalika!
Saudaraku…,
Jika kita merenungi lebih jauh lagi, sekali-kali kedua pandangan tersebut di atas tidaklah bisa dibenarkan sepenuhnya. Karena sesungguhnya pada saat kita sedang mendapatkan cobaan/ujian berupa kesulitan hidup seperti uraian di atas, pada saat itulah sebenarnya kita diingatkan bahwa sesungguhnya kita tercipta dalam keadaan yang sangat lemah. “dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (QS. An Nisaa’. 28). Dan adalah Allah, Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu” (QS. 112. 2). Dari sini, pada akhirnya kita dapat semakin menyadari bahwa: “Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.” (QS. Al Anfaal. 40). “Dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Tahriim. 2).
Sebaliknya, ketika kita sedang mendapatkan berbagai perhiasan dunia, maka pada saat itulah sebenarnya kita diingatkan untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya atas segala limpahan harta kekayaan, kekuasaan, jabatan, kemegahan, banyaknya anak, dll. yang telah diberikan-Nya kepada kita, sehingga hal itu semua dapat menjadikan kita semakin dekat kepada-Nya. ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman. 12).
Saudaraku…,
Demikianlah kehidupan ini kita rasakan. Terkadang kita dapat merasakan bahagianya hidup ini, juga perasaan senang. Sedangkan pada saat yang lain kita juga merasakan sulitnya hidup ini. Begitu seterusnya, perasaan sedih, gembira, terharu, bahagia, dst. silih berganti, sehingga menjadikan hidup ini terasa lebih bermakna, tidak monoton dan membosankan. Hingga akhirnya, barulah kita semua menyadari bahwa ternyata hidup ini teramat indah.
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Al A’raaf. 23).
"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. Al Kahfi. 10). Amin!
Semoga bermanfaat!
.... ya perjalanan akan selalu terasa indah apabila kita menikmatinya perjalanan itu, terkadang menanjak, terkadang menurun, Atau bahkan terkadang kendaraan yg kita tumpangi mungkin mogok dan kita mesti turun sejenak untuk memperbaikinya. demikian pula hidup.... akan terasa indah dan menyenangkan..apabila kita menjalaninya dengan ikhlas dan sukacita... menikmati hidup dengan iman dan takwa.. Insya Allah
BalasHapusInsya Allah...!!!
BalasHapus