Saudaraku…,
Sesungguhnya Allah telah menjadikan indah pada pandangan kita, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dimana kesenangan-kesenangan itu ternyata hanyalah sebentar dan tidak kekal, karena kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara. Namun, begitu banyak di antara kita yang terpedaya dengan kesenangan-kesenangan dunia itu sehingga membuat kita lalai dalam memperhatikan urusan akhirat. Padahal, kehidupan akhirat itu adalah lebih baik dan lebih kekal.
Demikianlah penjelasan yang ada dalam Al Qur’an: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS. Ali ‘Imran. 14). ”Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”. (QS. Al Mu’min. 39).
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka**. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al An’aam. 32). **) Maksudnya ialah: kesenangan-kesenangan itu hanya sebentar dan tidak kekal, Janganlah orang terpedaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dalam memperhatikan urusan akhirat. ”Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS. Al A’laa. 17).
Saudaraku…,
Ingatlah bahwa semua yang ada di sisi kita, yaitu harta yang saat ini dalam genggaman kita, jabatan yang saat ini ada di tangan kita, juga orang-orang yang kita cintai (ibu bapak kita, saudara-saudara kita, istri kita, dst.), sesungguhnya semuanya itu pada akhirnya akan lenyap. Ibarat air hujan yang turun dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan yang ada di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering dan lenyap diterbangkan oleh angin. Begitulah gambaran kehidupan dunia, dimana pada akhirnya semuanya akan lenyap. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
”Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An Nahl. 96). ”Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Kahfi. 45).
Saudaraku…,
Sesungguhnya bermegah-megah serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, adalah seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan warnanya menguning kemudian menjadi hancur. Begitulah, ternyata kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Bahkan, kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Dan jika kita mengetahui, sesungguhnya kehidupan di negeri akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan.
”Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu”. (QS. Muhammad. 36). ”Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS. Al ’Ankabuut. 64).
”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS. Al Hadiid. 20).
Saudaraku…,
Hal-hal apa saja yang berhubungan dengan duniawi, seperti: pangkat, kekayaan, keturunan, dsb., maka itu semua adalah keni`matan hidup duniawi dan perhiasannya. Demikian juga halnya dengan perhiasan-perhiasan. Maka semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia. Sedangkan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Mengapa kita tidak memahaminya?
”Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az Zukhruf. 35).
”Maka sesuatu apapun yang diberikan kepadamu, itu adalah keni`matan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal”. (QS. Asy Syuura. 36).
”Dan apa saja** yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah keni`matan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS. Al Qashash. 60). **) Maksudnya ialah: hal-hal yang berhubungan dengan duniawi, seperti pangkat, kekayaan, keturunan, dsb.
Saudaraku…,
Begitu banyak diantara kita yang bergembira dengan kehidupan di dunia ini, padahal kehidupan dunia ini jika dibanding dengan kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan yang amat sedikit. ”Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)”. (QS. Ar Ra’d. 26).
“Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni`matan hidup duniawi**; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?” (QS. Al Qashash. 61). **) Maksudnya ialah: orang yang diberi kenikmatan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, karena itu dia di akhirat diseret ke dalam neraka. Na’udzubillahi mindzalika!
Saudaraku…,
Demikianlah, ternyata kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Oleh karena itu, hendaknya hanya dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya kita bergembira, karena kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang kita kumpulkan.
”Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. Az Zukhruf. 32).
”Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS. Yunus. 58).
Saudaraku…,
Ingatlah, bahwa: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali ‘Imran. 185).
Semoga bermanfaat.