Saudaraku…,
Di bumi ini kita dilahirkan. Di bumi ini kita menjalani kehidupan seperti saat ini, untuk kemudian di bumi ini pula kita akan mati dan meninggalkannya untuk selama-lamanya hingga pada saatnya nanti, dari bumi ini pula kita akan dibangkitkan. “Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan”. (QS. Al A’raaf. 25).
Saudaraku…,
“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. An Nahl. 70).
Saudaraku…,
Begitulah gambaran kehidupan yang telah dan akan kita lalui. Seolah-olah, di bumi ini kita datang hanya untuk pergi. Pergi selama-lamanya untuk kemudian mempertanggungjawabkan kepada-Nya terhadap segala yang telah kita perbuat selama kita menjalani kehidupan di bumi ini. “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”. (QS. At Takaatsur. 8).
Lalu..., berapa tahunkah lamanya kita akan tinggal di bumi ini?".
Saudaraku…,
Jika kita merenungi kembali masa-masa yang telah kita lalui, maka sampailah pada satu kesimpulan, bahwa ternyata kita tinggal di bumi ini dalam waktu yang teramat singkat. Demikian singkatnya kita tinggal di bumi ini, hingga serasa hanya sehari atau setengah hari saja. Yah..., kita tidak tinggal di bumi ini, melainkan hanya sebentar saja. “Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?". Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung". Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui**)". (QS. Al Mu’minuun. 112-114). **) Maksudnya ialah: mereka hendaknya harus mengetahui bahwa hidup di dunia itu hanyalah sebentar saja. Sebab itu, mereka seharusnya janganlah hanya mencurahkan perhatian kepada urusan duniawi saja.
Saudaraku…,
Sekali lagi, begitulah gambaran kehidupan yang telah dan akan kita lalui. Demikian singkatnya kita tinggal di bumi ini, hingga akhirnya – dengan izin Allah – ajal menjemput kita. “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. (QS. Ali ‘Imran. 145).
Saudaraku…,
Sesungguhnya: ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali ‘Imran. 185).
Saudaraku…,
Sesungguhnya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”. (QS. Al ‘Ankabuut. 57). ”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”. (QS. Al Anbiyaa’. 35).
Saudaraku…,
”Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (QS. Az Zumar. 30). ”Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati”. (QS. Al Mu’minuun. 15).
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar